Beras Bansos Bercampur Kutu dan Kerikil, Warga Tuban Minta Ini
Merdeka.com - Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kabupaten Tuban, Jawa Timur mengeluhkan paket bantuan sosial (bansos) sembako beras. Bansos tersebut merupakan program dari Kementerian Sosial (Kemensos) yang disalurkan di masa PPKM.
Beras bansos dari Kemensos yang diterima KPM di Kabupaten Tuban didapati tak layak konsumsi dan ada kutu yang bercampur pada butiran beras.
Kondisi Beras Tak Layak
©2021 Merdeka.com/liputan6.com
Paket beras tak layak konsumsi itu dirasakan sejumlah warga Desa Jadi, Kecamatan Semanding, Tuban.
“Kalau tidak diganti ya dijadikan pakan ayam saja, karena dimasak tak enak,” ujar Yaswi, salah satu warga penerima bantuan beras PPKM, Sabtu (14/8/2021).
Senada, Purwani mengungkapkan beras yang ia terima kualitasnya jelek. Ia mengaku mengambil bansos PPKM berupa 10 kilogram beras di balai desa setempat pada Jumat (13/8/2021). Paket beras itu dikemas menggunakan karung warna putih bertuliskan Beras Bulog Medium.
“Baru kemarin saya ambil di Balai Desa. Berasnya jelek sekali,” ucap Purwani, salah satu ibu rumah tangga asal Desa Jadi.
Berharap Diganti
Selain berkutu, beras bantuan dari Kemensos itu ada yang menggumpal, berjamur, serta ditemukan ada kerikilnya.
“Kalau seperti ini dimasak pasti tidak enak, tak layak ini,” imbuh Purwani sembari menunjukkan beras bansos tersebut.
Warga berharap beras tak layak huni itu diganti oleh pemerintah. Pasalnya, bantuan tersebut sangat dinantikan warga untuk meringankan beban hidupnya selama PPKM.
“Semoga diganti jangan begini berasnya, tapi lebih bagus,” pungkasnya, dikutip dari Liputan6.com.
(mdk/rka)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bansos Beras, Daging Ayam dan Telur Telan Anggaran Rp17,5 Triliun
Anggaran tersebut mencakup kucuran bansos hingga Juni 2024. Namun, Kemenkeu akan melakukan tinjauan setelah tiga bulan.
Baca SelengkapnyaBantuan Perlengkapan Balita Korban Banjir di Tangsel Kedaluwarsa, Dinsos Akui Lalai
Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan mengakui tidak teliti dalam pemberian paket bantuan bagi masyarakat korban banjir.
Baca SelengkapnyaBulog Tegaskan Bantuan Pangan Bebas dari Kepentingan Apapun
Bayu Krisnamurthi menegaskan kegiatan penyaluran Bantuan Pangan Beras yang saat ini tengah disalurkan oleh Bulog bebas dari kepetingan apapun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu
Masyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.
Baca SelengkapnyaPemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos
Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaTanggapi Kubu Ganjar, Istana: Penyaluran Bansos Tak Ada Hubungan dengan Proses Pemilu
Saat ini banyak rakyat atau keluarga miskin yang membutuhkan bantuan akibat kenaikan harga bahan-bahan pokok.
Baca SelengkapnyaHormati Pemilu, Bapanas Bakal Hentikan Bantuan Pangan untuk Sementara Waktu
Bapanas hentikan pemberian bantuan pangan sementara dalam rangka menghormati pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaDirut Bulog Bantah Program Bansos Beras Jadi Pemicu Kenaikan Harga Beras
Mengingat program ini hanya ditujukan kepada 22 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang terdata di Kementerian Sosial.
Baca SelengkapnyaBantuan Pangan untuk 3.583.000 Keluarga di Jateng Mulai Disalurkan Secara Bertahap
Pemerintah mulai menyalurkan bantuan pangan cadangan beras untuk periode Januari hingga Juni 2024.
Baca Selengkapnya