Fakta Baru Penangkapan Bupati Probolinggo dan Suami, Warga Potong Rambut Massal
Merdeka.com - Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari dan suaminya anggota DPR RI Hasan Aminuddin ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin (30/8/2021). Keesokan harinya, ratusan pegiat antikorupsi di Probolinggo mengekspresikan kegembiraan terkait penangkapan kedua tokoh daerah tersebut.
Para aktivis melakukan aksi 1.000 tanda tangan dan potong rambut massal di depan kantor Pemkab Probolinggo, Selasa (31/8/2021).
Rasa Syukur
Lihat postingan ini di InstagramPara aktivis antikorupsi meminta KPK bekerja profesional untuk mengungkap semua aksi korupsi yang terjadi di lingkungan Pemkab Probolinggo.
Aksi seribu tanda tangan dan potong rambut massal itu dilakukan sebagai bentuk syukur atas runtuhnya Dinasti Hasan Aminuddin. Sebagai informasi, keluarga Hasan Aminuddin telah menjadi penguasa pemerintahan Probolinggo sejak 18 tahun silam.
"Aksi ini sebagai rasa syukur kami, dan mendukung kinerja KPK yang sudah mengungkap adanya korupsi di Kabupaten Probolinggo. Kami masyarakat yang tergabung Pegiat Anti Korupsi, meminta kepada KPK agar terus bekerja profesional dan mengusut tuntas kasus korupsi hingga ke akarnya," tutur Samsuddin, koordinator aksi.
Pihaknya berharap kasus korupsi jual beli jabatan ini segera tuntas sehingga Kabupaten Probolinggo terhindar dari para koruptor.
Jual Beli Jabatan Kades
©2015 Merdeka.com
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan 22 orang, termasuk Bupati Probolinggo Puput Tantriana sebagai tersangka dugaan korupsi. Puput diduga menerima sesuatu terkait seleksi jabatan di lingkungan Pemkab Probolinggo.
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengungkapkan tarif menjadi pejabat kepala desa (kades) di Kabupaten Probolinggo sebesar Rp20 juta ditambah upeti penyewaan tanah kas desa dengan tarif Rp 5 juta/hektare.
Dalam konstruksi perkara diketahui bahwa Pilkades serentak tahap II di Kabupaten Probolinggo diagendakan pada 27 Desember 2021. Namun, pelaksanaannya diundur pada 9 September 2021. Terdapat 252 kepala desa dari 24 kecamatan di Kabupaten Probolinggo yang selesai menjabat.
"Untuk mengisi kekosongan jabatan kepala desa tersebut, maka akan diisi oleh penjabat kepala desa yang berasal dari para ASN di Pemkab Probolinggo dan untuk pengusulannya dilakukan melalui camat," tutur Alex, mengutip dari liputan6.com.
(mdk/rka)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi Tetapkan Kepala Puskesmas Bojong Tersangka Korupsi, Potong & Lakukan Pungutan dari Anggaran
Sebanyak 48 orang saksi diperiksa sebelum penetapan tersangka
Baca SelengkapnyaCak Imin Minta Pendukung AMIN Tunggu Sampai Perhitungan Suara: Ancaman Kecurangan Makin Nyata
Calon Presiden (Capres) nomor urut dua, Prabowo Subianto mendapat informasi bahwa ada rencana untuk merusak surat-surat suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaKoalisi Masyarakat Sipil Kecam Pemberian Pangkat Jenderal Kehormatan Prabowo
Koalisi Masyarakat Sipil menilai Pemberian gelar jenderal kehormatan kepada Prabowo Subianto merupakan langkah keliru
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
KPK Tagih Komitmen Prabowo-Gibran dalam Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi
KPK ingatkan pasangan Prabowo-Gibran dalam hal memperkuat KPK
Baca SelengkapnyaPertanyakan Pemberian Pangkat Prabowo, KontraS Layangkan Surat ke Kemensesneg
KontraS menilai adanya muatan politik dalam pemberian pangkat terhadap Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaPrabowo Minta Pendukung Tak Lakukan Aksi ke Gedung MK: Utamakan Keutuhan, Persatuan Bangsa
Prabowo ingin semua pihak mengedepankan kepentingan rakyat dan bangsa untuk menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia.
Baca SelengkapnyaKPK Ancang-Ancang Lawan Praperadilan Mantan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor
Gus Mudhlor ditetapkan KPK sebagai tersangka seteah diduga terlibat melakukan pemotongan dana insentif ASN.
Baca SelengkapnyaKPK Periksa IRT Usut Kasus Bupati Sidoarjo Potong Dana Insentif ASN
Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan Kasubag Umum dan Kepegawaian BPPD Siska Wati sebagai tersangka korupsi pemotongan dana insentif ASN Sidoarjo
Baca SelengkapnyaPenampakan Vila Mewah Milik Eks Bupati Subang yang Ditangkap KPK, Terbengkalai Barang-barang Antik Dijarah Warga
Akibat ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) vila mewah milik salah satu Eks Bupati Subang periode 2008 - 2013 terbengkalai.
Baca Selengkapnya