Merdeka.com - Penyidik Kepolisian Resor (Polres) Jember memeriksa tujuh orang saksi terkait kasus dugaan korupsi anggaran pemakaman jenazah Covid-19 di Kabupaten Jember, Jawa Timur.

"Ada tujuh saksi yang diperiksa untuk mendapatkan keterangan dalam kasus dugaan korupsi penyalahgunaan anggaran pemakaman Covid-19," tutur Kasat Reskrim Polres Jember AKP Komang Yogi Arya Wiguna di Jember, Selasa (31/8/2021) malam.

Tujuh Saksi

©2020 Merdeka.com/liputan6.com

Tujuh orang saksi dugaan kasus korupsi itu yakni Plt. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember M. Djamil, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Penta Satria, dan sukarelawan pemakaman.

"Hingga malam ini pemeriksaan terhadap pihak-pihak terkait masih berlanjut sehingga penyidik masih melakukan penyelidikan karena memang memerlukan waktu," ungkapnya.

Dalam penyelidikan kasus dugaan korupsi ini, Polres Jember dibantu oleh Subdit Tipikor Ditreskrimsus Polda Jatim supaya hasilnya lebih maksimal.

"Nanti kami akan memberikan informasi ketika ada perkembangan lagi dan aparat kepolisian masih melakukan penyelidikan atas kasus tersebut," imbuhnya, mengutip dari ANTARA.

Dugaan Aliran Dana

©2015 Merdeka.com

Sebelumnya, penyidik Polres Probolinggo telah memanggil Bendahara BPBD Jember Siti Fatimah. Beberapa hari kemudian, pihaknya memanggil Plt. Kepala BPBD Jember M. Djamil dan Kabid Logistik dan Kedaruratan Penta Satria.

Sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Jember diperiksa Polres Jember terkait honor pemakaman sebesar Rp70,5 juta yang ramai diperbincangkan warganet. Dugaan penyalahgunaan anggaran pemakaman jenazah Covid-19 diduga mengalir kepada empat orang, yakni Bupati Jember Hendy Siswanto, Sekretaris Daerah Mirfano, Plt. Kepala BPBD Moh. Djamil, serta Kabid Logistik dan Kedaruratan Penta Satria.