Dampak Corona, Ekonomi Dunia Berada di Posisi Bahaya
Merdeka.com - Pengeluaran seseorang adalah pendapatan bagi orang lain. Hubungan antara pengeluaran dan pendapatan, konsumsi dan produksi, adalah inti dari bagaimana ekonomi kapitalis dunia bekerja.
Masyarakat membeli barang dan jasa yang mereka inginkan dan butuhkan. Sebagai gantinya, mereka memberikan uang kepada penyedia barang dan jasa tersebut, yang pada gilirannya akan menggunakan uang itu untuk membeli barang dan jasa yang mereka butuhkan, begitu seterusnya. Hal inilah yang terjadi dengan sistem ekonomi.
Sementara ini, status perekonomian dunia sedang berada di ujung tanduk. Penyebaran COVID-19 telah memaksa banyak sektor ekonomi untuk berhenti sementara. Hal ini tentu mengkhawatirkan. Mengingat aktivitas perekonomian dunia selama ini tidak pernah beristirahat. Namun sekarang tiba-tiba harus berhenti untuk jangka waktu yang tidak dapat ditentukan. Berikut adalah beberapa dampak Corona dari sisi ekonomi.
Apa yang Terjadi dengan Ekonomi Sejak COVID-19
Dalam sejarah perekonomian modern, peristiwa seperti ini belum pernah terjadi. Belum ada yang tahu bagaimana respon sistem ekonomi terhadap kerusakan yang mulai muncul akibat lumpuhnya sebagian besar aktivitas masyarakat. Belum diketahui juga kesulitan apa yang akan dihadapi dalam proses pemulihannya.
AS dan sebagian besar negara lainnya sudah mengalami penyusutan dalam hal anggaran belanja. Hal ini berarti, aktivitas ekonomi sudah mulai berkurang banyak dan pendapatan bagi penyedia barang dan jasa juga ikut menurun.
Melansir dari nytimes.com, terdapat 5 sektor yang mengalami penurunan permintaan secara drastis sebagai dampak virus Corona, yaitu sektor transportasi udara, sektor hiburan dan olahraga, arena perjudian dan rekreasi, hotel dan penginapan, serta restoran dan bar.
Tidak Ada Penyeimbang Signifikan
Apabila diamati, memang ada hal lain yang nampaknya menjadi penyeimbang turunnya 5 sektor di atas. Seperti meningkatnya angka belanja makanan di toko grosir maupun pasar daripada restoran, serta meningkatnya pengeluaran masyarakat untuk perawatan kesehatan. Namun ekonomi tidak bisa begitu saja menyesuaikan dengan transaksi tambahan baru ini.
Fakta bahwa dokter, perawat, dan pegawai toko harus bekerja lembur melayani jutaan pelanggan juga tidak bisa menjadi pengganti berhentinya pegawai di industri lain. Karena dampak Corona, jutaan pelayan restoran, pramugari, dan pegawai hotel tidak dapat bekerja seperti biasa. Hal ini karena restoran, pesawat, dan hotel mereka tidak memiliki pelanggan lagi.
Himbauan Work From Home dari pemerintah juga sedikit banyak berdampak pada kelesuan ekonomi ini. Banyak perusahaan yang harus menunda kegiatan besarnya dan mengistirahatkan karyawannya. Meski mereka tetap bekerja di rumah, namun efektivitas dan produktivitas yang dihasilkan tetap akan berbeda apabila mereka bekerja di kantor.
Sektor Saham Global Terpukul Akibat COVID-19
Investor saham khawatir mengenai dampak Corona yang telah menyebar luas di berbagai belahan dunia. Pergeseran besar di pasar saham -di mana saham perusahaan diperjual belikan, dapat memengaruhi investasi di beberapa jenis pension atau rekening tabungan individu. Di FTSE (The Financial Times Stock Exchange), Dow Jones Indusrtial Average dan Nikkei mengalami penurunan tajam sejak wabah dimulai, mengutip artikel daribbc.com.
bbc.com 2020 Merdeka.com
Pada minggu kedua Maret 2020, the Dow mengalami penurunan terbesar dalam satu hari saja sejak 1987. Pasar saham secara keseluruhan mengalami perubahan besar yang berkelanjutan.
Sektor Perjalanan Mengalami Pukulan Berat
Industri perjalanan adalah salah satu sektor yang mengalami dampak Corona paling besar. Maskapai pesawat udara sudah banyak yang memotong jadwal penerbangannya. Para pekerja juga menunda perjalanan bisnis sampai waktu yang tidak dapat ditentukan. Dan turis pun ikut membatalkan rencana liburan mereka.
2020 Merdeka.com
Data dari perusahaan analitik ForwardKeys menunjukkan per 8 Maret, penerbangan internasional yang dipesan dari AS menurun 37% dibandingkan dengan periode waktu yang sama pada tahun 2019.
Banyaknya peristiwa berskala besar yang dibatalkan. Hal ini membuat jumlah pembatalan penerbangan juga meningkat, memunculkan kekhawatiran bahwa industri penerbangan akan menderita kerugian yang lebih besar lagi kedepannya. Ditambah, banyak negara telah memberlakukan pembatasan perjalanan untuk mencegah penyebaran COVID-19.
2020 Merdeka.com
Angka Pembelian Menurun
Ketakutan terhadap wabah COVID-19 membuat banyak orang memilih untuk menghindari kegiatan yang dapat membuat mereka terpapar pada risiko infeksi, seperti mengunjungi restoran dan mall. Terlebih, himbauan social distancing sedang diaplikasikan secara luas oleh pemerintah di seluruh dunia. Dan masyarakat disarankan untuk melakukan self isolation. Dampak corona yang satu ini tentu berpengaruh besar terhadap kelangsungan perputaran uang di pasar.
2020 Merdeka.com
Saat ini sudah terlihat bahwa kepanikan massa dan isolasi yang terjadi akibat COVID-19 membawa dampak besar pada pertumbuhan ekonomi dunia. Dan tentu saja dampak Corona dalam bidang ekonomi tersebut tidak mengarah ke hal yang baik. Karena, kita perlu tahu bahwa ada perbedaan besar dari; kemerosotan bisnis, dengan orang-orang yang memang memilih secara pribadi untuk tidak melakukan aktivitas dan transaksi ekonomi.
Terlebih imbauan dari pemerintah mengenai social distancing, self isolation, dan pembatasan lain pada kegiatan bisnis sudah diaplikasikan secara besar-besaran. Penyebaran COVID-19 juga menyebabkan apa yang disebut oleh para ekonom dengan supply shock. Di mana ketersediaan barang-barang manufaktur China akan dibatasi. Dampak Corona yang satu ini tentu akan lebih terasa lagi. Mengingat bahwa saat ini, sebagian besar suplai barang kebutuhan sehari-hari berasal dari China. Terutama bagi pasar Asia.
(mdk/edl)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Didorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024
penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaDunia Hadapi Perang dan Krisis Ekonomi, Jokowi: Kita Harus Eling Lan Waspodo
Jokowi menekankan pentingnya persatuan dan kerukunan antar masyarakat agar Indonesia menjadi negara maju.
Baca SelengkapnyaDua Jalur Laut Perdagangan Dunia Kritis, Siap-Siap Inflasi Mengancam Perekonomian Global
Jika kondisi di Terusan Suez dan Terusan Panama tidak kembali kondusif, bisa berdampak pada peningkatan inflasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan Ekonomi Indonesia Diyakini Bakal Naik Usai Pemilu 2024
Terdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.
Baca SelengkapnyaProyeksi 2024, Ekonomi AS Masih Lebih Perkasa Dibandingkan China
AS dan China tengah terlibat dalam persaingan menjadi raksasa ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaPengembangan Ekonomi Hijau di Indonesia Belum Menggiurkan Buat Investor
Ekonomi hijau dinilai sebagai solusi dari sistem ekonomi eksploitatif yang selama ini cenderung merusak lingkungan.
Baca SelengkapnyaDinas Pariwisata Kaltim Siap Sukseskan Empat Agenda Besar Nasional
Dinpar Kaltim siap menyukseskan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) dalam empat agenda besar nasional.
Baca SelengkapnyaEkonomi Kuartal III-2023 Turun, Masyarakat Lebih Banyak Bayar Cicilan Dibanding Belanja
Indef menilai, ada perubahan pola konsumsi masyarakat yang mempengaruhi ekonomi.
Baca Selengkapnya