Cara Warga Lereng Lawu Hargai Sumber Air, Gelar Pawai hingga Sembelih Kambing
Merdeka.com - Warga Desa Pacalan Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan memiliki cara unik untuk menghargai sumber mata air di wilayah setempat.
Setiap tahunnya, di desa yang berada di kaki Gunung Lawu itu digelar Festival Dawuhan Senopati Sumber Mudal sebagai bentuk syukur atas keberadaan sumber air.
Kegiatan Dawuhan Senopati Sumber Mudal tahun ini terbilang istimewa karena bertepatan dengan bulan kemerdekaan RI ke-77.
Wujud Syukur
Lihat postingan ini di InstagramKepala Desa Pacalan, Agus Suharto menjelaskan, Sumber Mudal merupakan sumber air minum dan irigasi yang dimanfaatkan oleh masyarakat di 17 desa.
"Kegiatan merupakan wujud rasa syukur kehadirat Allah SWT atas berkah yang diberikan oleh-Nya. Tradisi ini warisan leluhur yang harus kita lestarikan. Diharapkan akan semakin berlimpah rahmat yang akan diberikan Allah SWT," ungkapnya, dikutip dari akun Instagram @diskominfomagetan, Senin (29/8).
Rangkaian acara Dawuhan Senopati Sumber Mudal tahun ini lebih unik dibanding tahun-tahun sebelumnya.
“Kita melakukan beragam kegiatan di antaranya pawai obor, malam pentas seni serta arak-arakan pawai budaya,” imbuh Agus.
Arak-arakan pawai budaya diikuti oleh sekitar 1500 orang dengan membawa tumpeng sayur. Sebelum pawai budaya digelar, masyarakat secara komunal mengadakan tasyakuran dengan menyembelih dua ekor kambing.
“Adanya pawai budaya ini ke depan bisa menjadi penyemangat masyarakat ikut menyukseskan program pembangunan yang direncanakan pemerintah desa," tutur Kepala Desa Pacalan.
Masyarakat tumpah ruah berpartisipasi dalam kegiatan pawai budaya yang melibatkan pelajar dari berbagai tingkat sekolah hingga masyarakat Desa Pacalan secara umum. Pawai budaya tersebut ditutup dengan atraksi reog Ponorogo.
Desa Pacalan
©2022 Merdeka.com/Dok. Diskominfo Magetan
Desa Pacalan dulunya adalah tanah perdikan atau kawasan bebas pajak dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Di desa ini terdapat makam Kiai Kembang Sore di mana di dalamnya bersemayam Bupati Magetan ke-2, Kanjeng Kyai Adipati Purwodiningrat dan Bupati Magetan ke-3, Raden Tumenggung Sosrodipuro.
Kiai Kembang Sore merupakan guru spiritual Bupati Magetan ke-2 Kanjeng Kyai Adipati Purwodiningrat.
Adapun Festival Dawuhan Senopati Sumber Mudal yang digelar pada Minggu (28/8/2022) dihadiri oleh Camat Plaosan, Kabid Pengelolaan Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Magetan Eka Raditya, Kepala Desa Pacalan Agus Suharto, serta masyarakat Desa Pacalan.
(mdk/rka)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga Bawean Digegerkan Kemunculan Sumber Mata Air Panas usai Gempa di Tuban, Begini Penampakannya
Warga Bawean Digegerkan Kemunculan Sumber Mata Air Panas usai Gempa di Tuban, Begini Penampakannya
Baca SelengkapnyaDesa di Magelang Ini Punya Mata Air Abadi, Sumber Air Jernih Melimpah Muncul dari Dasar Kolam
Mata air itu dijaga kemurniannya oleh warga. Untuk bisa masuk ke sana, pengunjung masih dikenakan biaya masuk seikhlasnya
Baca SelengkapnyaPenampakan Hewan Keramat Penjaga Mata Air di Maluku, Posturnya Raksasa
Di Maluku, ada sebuah hewan yang sudah hidup berdampingan dengan warga selama ratusan tahun lamanya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Warga Bawean Terdampak Gempa Membutuhkan Bantuan untuk Bertahan Hidup
Gempa susulan masih terus terjadi di perairan Tuban Utara atau dekat Kepulauan Bawean
Baca SelengkapnyaMengenal Tuk Si Bedug, Sumber Mata Air Keramat di Sleman Konon Warisan Sunan Kalijaga
Sampai saat ini mata air tersebut masih terjaga kesuciannya.
Baca SelengkapnyaMengenal Uniknya Wayang Golek Betawi, Bisa Menangis hingga Mengeluarkan Darah Mirip Manusia
Wayang khas Betawi ini unik. Bisa mengeluarkan air mata bahkan sampai darah.
Baca SelengkapnyaSaluran Pipa Air Bersih Disetop Caleg Gagal, Walkot Cilegon Gandeng Pengelola PLTU Jawa 9&10 Bantu Warga
Warga Cisuru, Cilegon, Banten kerap mengeluhkan sulitnya mendapatkan air bersih
Baca SelengkapnyaMengenal Maapam, Tradisi Memasak Apam Khas Pasaman Barat Sambut Bulan Ramadan
Dalam menyambut bulan penuh berkah, masyarakat Pasaman Barat memiliki salah satu tradisi unik yang sudah diwariskan secara turun-temurun.
Baca SelengkapnyaDesa di Tuban Ini Larang Warga Bangun Rumah Hadap Utara hingga Sembelih Kambing, Ini Alasannya
Masyarakat desa ini punya tujuh pantangan dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat
Baca Selengkapnya