Bawa Thomas Cup ke Tanah Air Usai 19 Tahun Penantian, Ini Fakta Kemenangan Indonesia
Merdeka.com - Ajang Thomas Cup yang digelar dua tahun sekali akhirnya mencapai klimaks. Pada partai final yang diadakan di Ceres Arena, Denmark ini mempertemukan dua tim kuat. Yaitu Indonesia sebagai unggulan pertama dan China sebagai juara bertahan di tahun sebelumnya.
Seperti kita tahu, China merupakan rival kuat Indonesia dalam Dunia bulutangkis. Mereka memiliki atlet-atlet yang menduduki peringkat teratas hampir di setiap nomor. Tak heran jika perjuangan tim Indonesia kali ini pun tak bisa dibilang mudah.
Sebelumnya, China juga telah membawa dua piala yaitu piala Uber dan piala Sudirman. Namun kali ini, Indonesia memupuskan harapan China untuk mengawinkan piala Thomas dan Uber.
Tim Indonesia telah berjuang mati-matian bahkan hingga jatuh-bangun demi mengejar shuttle cock. Akhirnya, penantian Indonesia 19 tahun pun usai dan piala Thomas kembali ke Tanah Air. Berikut fakta kemenangan tim Indonesia di ajang Thomas Cup 2020.
Skor 3-0
©2021 Merdeka.com/Instagram BWF
Pada laga final yang mempertemukan Indonesia dan China tadi malam, Indonesia memetik kemenangan dengan skor telak. Indonesia menang dengan skor 3-0 lewat perjuangan Anthony Sinisuka Ginting, Fajar Alfian/M. Rian Ardianto, serta Jonathan Christie yang menjadi penentu.
Kerahkan Kekuatan Penuh
©2021 Merdeka.com/instagram.com
Seperti kita tahu, pada ajang Thomas Cup ini Indonesia menjadi unggulan pertama. Rangking para atlet putra yang dimiliki Indonesia hampir semuanya berjajar di peringkat 10 dunia. Tak hanya para pemain top, Indonesia juga membawa pemain muda seperti Leo dan Daniel.
Penantian Panjang
©2021 Merdeka.com/instagram.com
Pulangnya piala Thomas ke Tanah Air pun menjadi momen yang sangat penting bagi Indonesia. Bagaimana tidak, kita semua telah menantikan momen ini selama 19 tahun. Diketahui, piala Thomas terakhir kali pulang ke Indonesia pada tahun 2002.
Bukan Bendera Merah Putih
©2021 Merdeka.com/instagram.com
Seperti kita lihat tadi malam, saat upacara pengalungan medali dan penyerahan piala Thomas, bukan bendera merah putih yang dikibarkan di Ceres Arena. Bendera yang dikibarkan justru bendera PBSI.
Bukan tanpa sebab, rupanya hal ini merupakan sanksi yang diberikan WADA (World Anti Doping Agency) pada lembaga anti doping Indonesia yang tak melakukan beberapa prosedur yang seharusnya dilakukan. Sanksi ini berimbas pada tak diperbolehkannya bendera merah putih berkibar di even olahraga Internasional.
(mdk/asr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengenal Sosok Tan Joe Hok, Pelopor Kejayaan Bulu Tangkis Indonesia
Dia merupakan salah satu dari "tujuh pendekar" Indonesia yang memenangi gelar Piala Thomas tiga kali berturut-turut
Baca SelengkapnyaDitunjuk Jadi Kapten Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Ini Sosok Fajar Alfian dan Apriyani Rahayu
Piala Thomas-Uber 2024 akan digelar di Chengdu, China, mulai Sabtu (27/4/2024) hingga Minggu (5/5/2024).
Baca SelengkapnyaAksi Timnas Indonesia di Piala Asia U-23 AFC 2024 Dapat Perhatian Media Internasional
The Gulf Times mengulas keberhasilan Timnas U-23 Indonesia yang lolos ke babak delapan besar yang akan bertemu dengan Korea Selatan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Puji Penampilan Timnas di Piala Asia U-23: Mainnya Sangat Bagus dan Rapi
Jokowi juga mengapresiasi strategi yang diterapkan sehingga Timnas Indonesia bisa mencetak 4 gol.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Doakan Timnas U-23 Cetak Banyak Gol ke Gawang Yordania
Presiden Joko Widodo pun mendoakan agar timnas Indonesia bisa meraih hasil terbaik dalam laga Piala Asia U-23.
Baca SelengkapnyaIni Pemain Termahal di Timnas Indonesia U-23, Harga Pasarnya Hampir Rp7 Miliar
Timnas Indonesia U-23 melaju ke babak perempat final Piala Asia U-23 2024 merupakan hasil kerja keras dan displin para pemain di skuad Garuda Muda.
Baca Selengkapnya