Merdeka.com - Seorang ayah di Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, Jawa Timur bernama Dadang tega memperkosa putri kandungnya selama bertahun-tahun. Pria itu memperkosa sang buah hati selama empat tahun, yakni sejak yang bersangkutan berusia tujuh tahun hingga 11 tahun. Saat pertama kali menjadi korban pemerkosaan sang ayah, bocah itu masih duduk di bangku kelas 1 sekolah dasar (SD).

Pemerkosaan itu pertama kali terjadi pada 2017 silam pada malam hari saat korban tengah tidur. Usai melakukan perbuatan bejatnya, pelaku mengancam akan membacok korban jika ia mengadukan apa yang ia alami kepada orang lain.

Korban yang kesakitan akibat tindak pemerkosaan itu hanya bisa diam ketakutan. Tragisnya, pelaku tetap melakukan tindakan bejat itu hingga April 2021.

Dadang memperkosa korban setiap hari Minggu dan melakukannya dua kali dalam sehari. Pelaku melancarkan tindakan bejatnya saat tidak ada orang lain di rumah. Diduga tindakan bejat itu dilakukan pelaku karena yang bersangkutan tidak lagi beristri.

Dadang bercerai dengan ibu korban sejak usia anaknya masih enam bulan. Kini, mantan istrinya tinggal di Kabupaten Trenggalek bersama kakak korban.

Terbongkar

childlinett.org

Perbuatan bejat Dadang terbongkar saat mantan istrinya datang ke kediamannya di Kecamatan Pagelaran pada 14 April 2021 lalu. Kedatangannya bermaksud untuk menjemput sang buah hati.

YN, mantan istri Dadang, kaget mendapati anaknya tampak tidak terurus dan ketakutan. YN akhirnya menginterogasi sang anak hingga terbongkarlah apa yang selama ini dialaminya.

Perbuatan bejat Dadang akhirnya dilaporkan YN kepada pihak kepolisian. Laporan dikuatkan dengan bukti hasil visum korban. Bahkan, korban juga menjalani trauma healing.

Hukuman

©2018 Merdeka.com

Kini, sidang kasus pemerkosaan yang dilakukan ayah kepada anak kandung di Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang itu memasuki tahap akhir. Pengadilan Negeri (PN) Kepanjen menjatuhkan vonis 20 tahun penjara untuk terdakwa Dadang Priambodo (35) pada Rabu (1/2/2023).

Dikutip dari akun Instagram @malangraya_info, sidang pembacaan putusan yang berlangsung sekitar pukul 12.57 WIB dipimpin oleh hakim ketua Anton Budi Santoso.

“Menjatuhkan hukuman pidana selama 20 tahun penjara, juga denda Rp1 miliar subsider 6 bulan,” tegas anggota majelis hakim Kiki Yuristian saat membacakan putusan.

Lebih lanjut, Kiki menuturkan hukuman itu layak diterima pelaku yang sehari-hari bekerja sebagai tukang las itu karena yang bersangkutan tidak mengakui perbuatannya.

“Posisi terdakwa sebagai ayah kandung tidak dapat dicontoh, merusak masa depan anak dan membuat korban depresi,” ujarnya.