Antisipasi Gempa Bumi Skala Besar, Pemda Pacitan Imbau Warga untuk Lakukan Ini
Merdeka.com - Perubahan cuaca di berbagai daerah membuat pemerintahan kabupaten setempat telah mempersiapkan berbagai antisipasi. Mengingat saat ini sebagian besar wilayah di Indonesia telah masuk musim pancaroba.
Perubahan cuaca yang ekstrim tak jarang juga menimbulkan bencana alam seperti gempa bumi. Masyarakat pun diimbau segera mengevakuasi diri ke tempat tinggi jika terjadi gempa bumi berskala besar. Proses evakuasi itu diharapkan bisa dilakukan dengan tertib dan hati-hati.
Imbauan ini disampaikan lantaran sistem peringatan dini, Early Warning System (EWS) bisa ngadat oleh berbagai faktor, seperti gangguan kelistrikan maupun kerusakan peralatan karena efek guncangan, seperti dikutip dari facebook resmi Pemkab Pacitan (7/10).
Bangun Shelter
©2020 Merdeka.com/Facebook Pemkab Pacitan
Pemerintah Kabupaten Pacitan mengaku tengah bekerja keras untuk meminimalisir risiko yang diakibatkan oleh bencana gempa bumi melalui berbagai program mitigasi. Salah satunya ialah berencana membangun Shelter sebagai lokasi evakuasi bagi masyarakat yang kesulitan mencari dataran tinggi.
Meski demikian masyarakat diminta tetap memprioritaskan diri menuju ke lokasi yang lebih aman yakni dataran tinggi, sebagaimana disampaikan Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Pacitan, Diannita Agustinawati.
Besarnya anggaran untuk penanggulangan bencana membuat BPBD Pacitan mengupayakan usulan dalam program jangka panjang.
Uji Sistem Peringatan Dini
©2020 Merdeka.com/Facebook Pemkab Pacitan
Sebelumnya, telah dilakukan latihan Ocean Wave Exercise 2020 (IOwave20) bersama Inter-governmental Coordination Group/ Indian Ocean Tsunami Warning Mitigation System (ICG/IOTWMS)-UNESCO pada Selasa, 6 Oktober 2020.
Untuk ketiga kalinya, agenda dua tahunan itu dilaksanakan guna menguji peringatan diri ancaman tsunami. Termasuk memastikan komunikasi antarpihak (stakeholder) yang berisiko terjadi gangguan ketika bencana melanda.
Peserta latihan terdiri dari perwakilan negara-negara yang bersinggungan langsung dengan Samudera Hindia dalam situasi ancaman tsunami. Harapannya, negara-negara tersebut tidak panik saat tsunami benar-benar datang, sehingga jumlah korban bisa diminimalisir.
Jalin Komunikasi dengan Instansi Terkait
©2015 Merdeka.com
Sementara itu, BPBD Pacitan juga tengah fokus menjalin komunikasi dengan instansi terkait, seperti TNI, Polri, Satpol PP maupun relawan. Komunikasi intensif dilakukan supaya semua arahan bisa tersampaikan dengan baik sebelum, saat terjadi maupun setelah bencana berlangsung.
Kepala BPDB Pacitan, Didik Alih Wibowo memastikan program berbasis penanganan oleh petugas akan dimaksimalkan dalam waktu dekat.
“Petugas harus ikhlas, cepat saat mendapat perintah dalam kondisi apapun,” ujarnya.
(mdk/rka)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Merdeka.com merangkum informasi tentang contoh permasalahan lingkungan hidup dan solusinya.
Baca SelengkapnyaDalam 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang.
Baca SelengkapnyaBatu empedu adalah potongan bahan padat yang terbentuk di kantong empedu, organ kecil di bawah hati Anda. Batu ini bisa menyumbat saluran empedu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Di tengah paparan polusi udara, kita masih punya harapan untuk meminimalisir dampaknya dan mencegah situasi menjadi lebih kritis.
Baca SelengkapnyaMengatasi demam panggung memerlukan pemahaman tentang penyebabnya dan penerapan strategi untuk mengelolanya.
Baca SelengkapnyaMemahami penyebab perut begah adalah langkah pertama untuk mengatasi kondisi ini.
Baca SelengkapnyaGempa bumi dahsyat bermagnitudo 7.4 mengguncang Jepang telah memicu tsunami.
Baca SelengkapnyaMunculnya bau badan merupakan persoalan yang sering dialami oleh banyak orang dan bisa mengganggu kepercayaan diri serta interaksi sosial.
Baca SelengkapnyaMusim hujan adalah mimpi buruk bagi cucian-cucian yang menumpuk sebab rawan bau apek lantaran lembap.
Baca Selengkapnya