Antisipasi Corona, 5 Fakta Dinkes Surabaya Produksi 450 Liter Cairan Pencuci Tangan
Merdeka.com - Pemerintah daerah di berbagai penjuru Indonesia mengambil keputusan-keputusan khusus terkait pencegahan penyebaran corona di daerahnya. Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) melakukan sejumlah upaya untuk mengantisipasi penyebaran corona.
Setelah membagikan masker ke masing-masing kelurahan, kini Dinkes Surabaya memiliki inovasi baru. Sebagaimana dikutip Merdeka dari Antara (16/3), Dinkes Surabaya memproduksi sekitar 450 liter cairan pencuci tangan atau hand sanitizer.
Rencananya, cairan pencuci tangan itu akan dibagikan ke masyarakat Surabaya melalui sejumlah tempat umum dan akan didistribusikan di lingkungan kerja Pemerintah Kota Surabaya.
Langka di Pasaran
Shutterstock
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan meskipun sampai hari ini belum ada kasus positif corona di Surabaya, hal itu tidak menyurutkan niatnya untuk melakukan sejumlah tindakan preventif. Sulitnya memperoleh cairan pencuci tangan di pasaran, membuat Dinkes Surabaya berinisiatif memproduksi cairan pencuci tangan secara mandiri.
Ampuh Bunuh Kuman
2020 Merdeka.com
Terhitung sejak awal Maret 2020, cairan antiseptik atau disinfektan yang berfungsi sebagai pembunuh virus dan bakteri mulai susah dicari di wilayah Surabaya.
Dinkes Surabaya kemudian melakukan uji mikrobiologi terhadap cairan antiseptik dan disinfektan. Hasilnya memang tidak ditemukan pertumbuhan kuman.
Produksi Dimulai Awal Maret
2020 REUTERS/Stephane Mahe
Dinkes Surabaya sebenarnya sudah melakukan produksi cairan pencuci tangan sejak 7 Maret 2020. Tahap pertama produksi, Dinkes memproduksi 5 liter cairan pencuci tangan.
Cairan pencuci tangan yang diinisiasi Dinkes Surabaya dikerjakan oleh tenaga ahli farmasi dan diproduksi di RSUD Soewandhie Surabaya.
Tidak Diperjualbelikan
2020 Merdeka.com/id.wikipedia.org
Terkait dengan produksi cairan pencuci tangan yang dilakukan oleh pihaknya, Dinkes Surabaya sudah melakukan koordinasi dengan BPOM. BPOM memberikan izin penggunaannya dan mensyaratkan Dinkes Surabaya supaya tidak memperjualbelikan cairan pencuci tangan itu.
Pada pelaksanaannya, cairan pencuci tangan itu memang tidak diperjualbelikan. Tetapi dibagikan gratis untuk sejumlah tempat publik.
Misalnya di Mal Pelayanan Publik Siola, kantor pelayanan kecamatan, kelurahan, taman, balai kota, sekolah dan tempat wisata yang dikelola Pemkot Surabaya.
Masa Berlaku Cairan Pencuci Tangan
2015 Merdeka.com/shutterstock/Boris Bulychev
Masa berlaku cairan pencuci tangan yang diproduksi oleh Dinkes Surabaya adalah satu bulan sejak tanggal produksi. Hal itu disampaikan oleh Kepala Seksi Penunjang Medik RSUD Soewandhie Surabaya, Nevi Rahmi Alfiasari sebagaimana dikutip Merdeka dari Antara.
Nevi juga menjelaskan bahwa formula cairan pencuci tangan terdiri atas alkhohol 96 persen, H202 tiga persen, glycerol, dan aquadest ad, sedangkan komposisinya sesuai dengan formula yang direkomendasikan WHO.
(mdk/rka)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang ibu di Surabaya menyiksa anak kandungnya sendiri yang masih berumur 9 tahun secara sadis.
Baca SelengkapnyaDifteri adalah infeksi bakteri yang sangat menular yang terjadi karena varian Corynebacterium diphtheriae. Penyakit ini memengaruhi sistem pernapasan.
Baca SelengkapnyaKuliner ini punya sejumlah manfaat untuk kesehatan, mulai mencegah diare hingga melancarkan aliran darah
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaBerikut manfaat daun kelor yang sangat baik bagi kesehatan tubuh.
Baca SelengkapnyaSumber air panas ternyata masih bisa ditemui di sekitar pemandian itu
Baca SelengkapnyaSuasana syahdunya dijamin mampu melengkapi suasana libur akhir tahun di Bandung.
Baca SelengkapnyaWarga Cisuru, Cilegon, Banten kerap mengeluhkan sulitnya mendapatkan air bersih
Baca SelengkapnyaPabrik ini ditemukan di dalam kompleks kuil di kota kuno Trakia, Turki.
Baca Selengkapnya