8 Bahaya Mengonsumsi Daging bagi Kesehatan, Perhatikan Cara Makan yang Tepat
Merdeka.com - Bagi sebagian orang, sulit untuk menahan godaan sebuah steak yang dimasak dengan baik ataupun hamburger yang dimasak dengan tingkat kematangan tertentu. Terlepas dari kenyataan bahwa daging kaya akan nutrisi, namun juga mengandung sejumlah racun kimiawi alami, lemak jenuh dan unsur-unsur yang menyulitkan kita untuk mencerna.
Makan terlalu banyak daging dapat menyebabkan konsekuensi serius dari peningkatan risiko diabetes hingga penyakit jantung dan bahkan kanker. Oleh sebab itu, bahaya mengonsumsi daging bagi tubuh memang ada kalanya akan dapat memberikan efek yang serius pada tubuh Anda jika tidak mengonsumsinya dengan benar.
Untuk mengetahui secara rinci, berikut ini kami telah rangkum untuk Anda 8 bahaya mengonsumsi daging bagi tubuh yang dilansir dari Brightside.me.
1. Sembelit
©Remedies For Me
Bahaya mengonsumsi daging bagi tubuh yang pertama adalah sembelit. Kita semua memiliki sistem pencernaan yang berbeda dan semuanya didasarkan pada genetika dan kebiasaan makan kita.
Tergantung pada potongan dagingnya, beberapa di antaranya cukup tinggi lemak. Lemak membutuhkan lebih banyak waktu untuk dicerna oleh tubuh dan itulah sebabnya bisa menyebabkan gangguan pencernaan keesokan harinya.
Sembelit bisa jadi akibat tingginya zat besi yang biasanya ditemukan pada daging merah (sapi, babi, atau domba). Selain itu, daging merah rendah serat, yang penting untuk buang air besar secara teratur.
2. Selalu Merasa Lapar
Shutterstock/Ilya Andriyanov
Bahaya mengonsumsi daging bagi tubuh juga akan membuat tubuh kita mudah sekali merasa lapar. Jika Anda merasa lapar sepanjang waktu meskipun Anda baru saja selesai makan, itu berarti Anda terlalu banyak mengonsumsi protein.
Ketika Anda tidak memiliki cukup karbohidrat, gula darah tubuh Anda turun dan Anda tidak memproduksi serotonin yang mengatur suasana hati, zat kimia yang membuat Anda merasa lapar.
3. Munculkan Lingkaran Hitam di Bawah Mata
©letscarehealth.com
Bahaya mengonsumsi daging yang selanjutnya dapat memunculkan lingkaran hitam yang ada di bawah mata. Jangan tertipu dengan asumsi bahwa lingkaran hitam di bawah mata berasal dari kurang tidur atau kelelahan.
Ternyata tidak mencerna daging dengan baik bisa mengganggu rutinitas kecantikan Anda. Jika Anda mendapatkannya banyak (terutama sehari setelah Anda makan daging), maka itu pertanda daging tersebut tidak tercerna.
4. Tekanan Darah Tinggi
©2016 Merdeka.com
Jika Anda mengalami tekanan darah tinggi , ini bisa menjadi tanda bahwa sudah waktunya untuk mengurangi konsumsi daging. Daging olahan dan masak mengandung natrium tingkat tinggi karena biasanya diawetkan, dibumbui, dan diawetkan dengan garam.
Selain itu, kulit ayam dan daging merah memiliki kandungan lemak jenuhnya yang tinggi. Semua ini dapat memperburuk hipertensi dan bahkan mengembangkan penyakit jantung koroner.
5. Bau Mulut dan Bau Badan
©2020 Merdeka.com
Bahaya mengonsumsi daging juga berpengaruh langsung kepada bau mulut dan badan. Mengalami bau mulut dan bau badan merupakan pertanda bahwa tubuh Anda tidak mencerna daging dengan baik.
Jika daging tidak dicerna dengan baik, bau yang tidak sedap keluar dari sistem pencernaan Anda dan akhirnya masuk ke kulit dan napas Anda. Jika Anda terus mengalami masalah yang tidak menyenangkan ini, cobalah mengonsumsi enzim pencernaan untuk membantu memecah daging agar tidak menumpuk di usus Anda.
6. Sistem Kekebalan Tubuh Melemah
©www.dailymail.co.uk
Ketika tubuh Anda tidak mencerna daging dengan baik, Anda mungkin akan lebih sering sakit dari biasanya. Sistem kekebalan Anda dapat terpengaruh karena gula alami (disebut Neu5Gc) yang ditemukan dalam daging merah, dan sangat sulit dicerna oleh tubuh kita.
Gula ini biasanya diproduksi oleh hewan karnivora dan memungkinkan mereka mempertahankan pola makan dagingnya. Tubuh kita tidak memproduksinya dan itulah mengapa kita memperlakukannya sebagai zat asing, yang memicu reaksi kekebalan racun. Reaksi ini dapat menyebabkan banyak masalah lain, dengan kanker menjadi yang paling serius.
7. Mudah Lelah
boldsky.com
Bahaya mengonsumsi daging juga akan membuat tubuh Anda merasa mudah lelah. Jika setelah makan daging Anda mulai merasa sangat lesu atau lelah, jangan menganggapnya sebagai perilaku normal.
Ini berarti tubuh Anda tidak sedang mencerna daging, dan hanya terjebak di usus Anda. Ketika macet, itu mengalihkan semua energi Anda ke sistem pencernaan Anda.
8. Mual
©2015 Merdeka.com/shutterstock
Mual adalah gejala umum dari tidak mencerna daging dengan baik karena bisa menjadi reaksi terhadap bakteri tertentu dalam daging. Beberapa wanita hamil merasa bahwa makan daging menyebabkan mereka merasa sangat mual. Bisa juga karena ada sesuatu (mungkin organ yang terlalu banyak bekerja) di tubuh Anda yang menolak daging.
(mdk/raf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jantung pisang atau ontong bisa diolah menjadi beragam makanan dan memiliki kandungan sehat yang luar biasa bagi tubuh kita.
Baca SelengkapnyaPisang adalah buah serbaguna yang terkenal lezat dan kaya manfaat. Yuk, simak apa aja manfaat pisang dan tips mengkonsumsinya!
Baca SelengkapnyaTelat makan bisa mengganggu keseimbangan nutrisi, hormon, dan metabolisme tubuh. Hal ini pada akhirnya bisa memicu berbagai masalah kesehatan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Makan sehat adalah salah satu cara terbaik untuk mengelola diabetes dan mencegah komplikasi kesehatan.
Baca SelengkapnyaMakanan yang baik dikonsumsi saat buka puasa adalah makanan yang dapat memberikan energi cepat, mudah dicerna, dan kaya akan nutrisi penting.
Baca SelengkapnyaPada saat berbuka puasa, terdapat sejumlah makanan yang terbaik untuk dikonsumsi demi kesehatan dan kebugaran tubuh.
Baca SelengkapnyaPenderita diabetes perlu memperhatikan jenis buah yang mereka konsumsi karena kandungan gula dan karbohidrat di dalamnya.
Baca SelengkapnyaTahukah Anda bahwa menurunkan berat badan bisa dilakukan secara sederhana & sehat tanpa perlu melakukan olahraga yang melelahkan atau diet ekstrim? Ini tipsnya.
Baca SelengkapnyaPemilihan makanan yang tidak tepat bisa meningkatkan risiko komplikasi, seperti tekanan darah tinggi dan gagal jantung.
Baca Selengkapnya