6 Dokter Meninggal Usai Tangani Covid-19, Salah Satunya Teman SMA Raditya Dika
Merdeka.com - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengumumkan, ada enam dokter yang bertugas menangani wabah virus Corona (Covid-19) di Indonesia meninggal dunia. Lima orang dokter di antaranya diduga meninggal dunia akibat terjangkit virus Corona.
Adapun seorang dokter lainnya meninggal dunia akibat serangan jantung setelah mempersiapkan fasilitas kesehatan demi menghadapi virus Corona. Lima dokter yang diduga meninggal akibat terjangkit Covid-19, yakni dokter Hadio Ali SpS, dokter Djoko Judodjoko SpB, dokter Laurentius P SpKj, dokter Adi Mirsa Putra Sp THT, dan dokter Ucok Martin SpP. Adapun dokter Toni D Silitonga bukan meninggal akibat terpapar Covid-19.
Di antara ke enam dokter yang meninggal tersebut, ternyata salah satunya merupakan teman SMA Raditya Dika. Kabar duka itu disampaikan sendiri oleh Radit melalui sebuah postingan di akun Instagram-nya. Korban diketahui berprofesi sebagai dokter dan beliau meninggal ketika sedang menjalankan tugasnya untuk menangani pasien virus Corona.
"Jam 4 pagi tadi salah satu teman seangkatan saya di SMU 70 dulu telah meninggal dunia karena COVID 19. Umurnya masih 34 tahun, orangnya baik dan pintar. Kebetulan teman saya adalah seorang dokter dan terpapar saat bertugas," tulis Radit pada caption postingan fotonya.
1. Pesan Raditya Dika
2020 Merdeka.com/instagram Raditya Dika
Seperti diketahui, pemerintah sudah mengeluarkan imbauan agar publik stay di rumah masing-masing jika tak ada keperluan mendesak di luar. Namun nyatanya, masih banyak orang yang tak mengindahkan imbauan tersebut. Radit pun mencoba mengingatkan publik untuk tidak meremehkan wabah ini. "Teman-teman, virus ini serius. Jangan diremehkan. Jaga diri baik-baik. SEMUA orang bisa kena dan jadi korban. Please kalau memang bisa, di rumah aja," sambungnya.
2. Ingatkan Untuk Donasi
Di tengah-tengah bencana yang sedang menyerang, ada pula hal-hal meresahkan yang terjadi, di mana banyak oknum yang selfish dengan memborong semua stok masker hingga hand sanitizer. Parahnya, tak sedikit pula dari mereka yang mencoba mencari keuntungan dengan menjualnya ulang dengan harga berkali-kali lipat.
"Bantu juga donasi untuk alat pelindung diri di saluran yang dipercaya untuk para tenaga kesehatan yang bertugas. Jangan timbun masker, sarung tangan, mereka lebih butuh itu semua daripada kita. Stay safe semuanya," tutup pria berusia 35 tahun itu.
(mdk/asr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia Darurat Pemenuhan Dokter Spesialis, Apa Penyebabnya?
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebutkan bahwa Indonesia membutuhkan 78.400 dokter spesialis.
Baca SelengkapnyaIDI: Perlu Kerja Sama Strategis Mewujudkan Pemerataan Dokter di Indonesia
IDI mengungkapkan tidak seimbangnya rasio dokter umum dan spesialis di Indonesia sangat berdampak terhadap kualitas kesehatan di setiap daerah.
Baca SelengkapnyaIni Daftar Negara Paling Dermawan di Dunia, Indonesia Masuk Peringkat Pertama karena Alasan Ini
Tingkat kedermawanan global meningkat sejak pandemi Covid-19.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaDokter MY yang Diduga Cabuli Istri Pasien Mangkir dari Panggilan Polisi, Pengacara: Masalah Pekerjaan
Pekerjaan itu diklaim sudah terjadwal sebelumnya sehingga tidak bisa ditinggalkan.
Baca SelengkapnyaKasus Dugaan Pencabulan Istri Pasien Dinaikkan Penyidikan, Dokter MY Bakal Jadi Tersangka?
Cukup banyak alat bukti yang telah dikantongi penyidik, baik didapat dari TKP maupun serahan dari pelapor.
Baca SelengkapnyaDikabarkan Meninggal, Ini Kondisi Dokter Lo Sebenarnya
Ia membenarkan jika dokter Lo Siauw Ging MARS saat ini sedang mendapat perawatan di Rumah Sakit Kasih Ibu (RSKI) Solo.
Baca SelengkapnyaMengapa Tidak Langsung Cuci Muka Setelah Terpapar Matahari? Ini Kata Dokter
Dokter Saskia menyarankan agar tidak langsung mencuci muka setelah beraktivitas di luar ruangan atau terpapar sinar matahari.
Baca Selengkapnya