Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

6 Cara Cegah Penyebaran Virus Corona dari Pemprov Jakarta, Warga Wajib Gunakan Masker

6 Cara Cegah Penyebaran Virus Corona dari Pemprov Jakarta, Warga Wajib Gunakan Masker cegah corona pemprov dki jakarta. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hingga saat ini bergerak reaktif untuk mencegah penyebaran virus Corona khususnya di wilayah DKI Jakarta. Terbaru, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengeluarkan memo tentang penggunaan masker di transportasi umum.

Surat itu ditujukan kepada Direktur Utama (Dirut) PT Transportasi Jakarta (Transjakarta), Dirut PT MRT, dan Dirut PT LRT. Dalam memo dengan nomor 03/memo/04042020 yang dikeluarkan pada 4 April 2020 lalu berisikan bahwa Anies menginstruksikan soal kebijakan penggunaan masker dalam transportasi umum di DKI Jakarta.

"Harap buat kebijakan untuk mewajibkan semua penumpang menggunakan masker. Bila tanpa masker maka tidak diizinkan untuk naik kendaraan umum," berikut isi memo tersebut.

Namun, sebelum kebijakan tersebut diterbitkan, pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga telah lebih dulu mengeluarkan beberapa kebijakan terkait dengan pencegahan penyebaran virus Corona. Lantas, apa saja kebijakan pemerintah provinsi DKI Jakarta yang telah diterapkan?

Berikut merdeka.com rangkum 6 cara cegah penyebaran virus Corona oleh Pemprov DKI Jakarta yang telah dilansir dari berbagai sumber, Selasa (7/4/2020).

Liburkan Sekolah

Kegiatan belajar mengajar di sekolah merupakan salah satu cara cegah penyebaran virus Corona dari pemprov DKI Jakarta. Kegiatan belajar dihentikan sementara waktu. Akan tetapi, bukan berarti anak sekolah libur dari kegiatan belajar. Anak sekolah tetap diimbau untuk belajar di rumah, bukan liburan dan bepergian.

"Hal lain, kebijakan untuk meminimalkan kegiatan di luar rumah bukan berarti masyarakat berbondong-bondong pergi meninggalkan Jakarta untuk berliburan atau pulang kampung," tutur Anies Baswedan.

Hapus Peraturan Ganjil Genap

Pencabutan kebijakan penghapusan ganjil genap tersebut berkaitan dengan pencegahan penularan virus Corona di transportasi umum.

"Saat ini potensi penularan di kendaraan umum cukup tinggi. Karena itu, kita akan menghapuskan sementara kebijakan ganjil-genap di seluruh kawasan Jakarta sehingga masyarakat bisa memilih moda transportasi yang lebih minim risiko penularan," kata Anies.

Untuk saat ini, Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya bersama dengan Pemprov DKI Jakarta telah menetapkan bahwa masa peniadaan ganjil genap di Jakarta akan diperpanjang hingga 19 April guna mencegah penyebaran virus Corona.

"Sistem pembatasan kendaraan bermotor dengan ganjil genap yang semula ditiadakan sampai dengan 5 April 2020, akan diperpanjang sampai 19 April 2020," kata Kepala Sub Direktorat Pembinaan dan Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Fahri Siregar seperti dilansir kanal Megapolitan Liputan6.com.

Pembatasan Rute Transjakarta

Guna menerapkan cara cegah penyebaran virus Corona dari pemprov DKI Jakarta, PT Transjakarta menerapkan pembatasan layanan bus Transjakarta untuk sejumlah rute. Kebijakan itu mulai berlaku Kamis, 2 April 2020.

Dalam pembatasan layanan ini, Transjakarta hanya melayani rute dalam koridor. Sedangkan rute lainnya masih setop layanan sementara.

Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transjakarta, Nadia Diposanjoyo mengatakan, jam layanan operasional dimulai pukul 06.00 - 20.00 dengan tetap memberlakukan physical distancing.

"Selain itu Transjakarta tetap memastikan sanitasi di halte maupun di bus dengan membersihkan bus dan halte menggunakan cairan disinfektan," ujar Nadia.

Nadia juga menekankan, penumpang dalam bus dibatasi jumlahnya. Imbauan untuk selalu jaga jarak dengan tiap penumpang juga terus disuarakan oleh setiap petugas yang berjaga.

Imbau Warga Untuk Tidak Pulang Kampung

Cara cegah penyebaran virus Corona dari Pemprov DKI Jakarta selanjutnya adalah Anies telah menganjurkan warganya untuk tidak bepergian ke luar kota, termasuk pulang kampung. Hal itu untuk menghindari menyebarnya virus Corona ke luar Jakarta.

"Kami justru menganjurkan masyarakat untuk tidak bepergian sama sekali, termasuk pergi ke luar kota, apalagi pulang kampung," kata Anies.

Dokter dan Perawat Ada Batas Bekerja

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga telah memaparkan bahwa apabila kapasitas tenaga medis telah mencapai batasnya, dikhawatirkan pasien tidak akan tertampung. Karena itu, tenaga medis pun memiliki batas dalam bekerja.

Untuk itu, Anies mengimbau agar upaya pencegahan yang telah ditetapkan dapat dijalankan dengan baik, karena hal tersebut juga menjadi tanggung jawab seluruh masyarakat.

Jamin Stok Pangan Aman

Saat ini, Anies juga telah memastikan bahwa stok kebutuhan pangan di Jakarta cukup baik. Berdasarkan laporan dari Bulog, saat ini tersedia 363 ribu ton beras.

Selain bulog, PT Food Station Cipinang juga telah dipercaya untuk menjamin stok pangan untuk warga DKI Jakarta. Dilansir dari CNN Indonesia pada Kamis (2/4/2020), Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Arief Prasetyo Adi mengatakan pasokan beras misalnya, mencukupi untuk kebutuhan dalam dua bulan ke depan.

Saat ini, posisi stok di Food Station sebesar 7.328 ton, lalu Pasar Induk Beras Cipinang 25.936 ton, dan Perum Bulog 363 ribu ton. Arief juga menambahkan bahwa stok pangan tersebut akan cukup untuk dua bulan ke depan. Sehingga Pemprov telah memperhitungkan secara matang untuk menjamin warganya agar tetap terjaga untuk kebutuhan stok pangan.

(mdk/raf)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Cara Mencegah Penularan Virus Nipah, Kenali Gejalanya

Cara Mencegah Penularan Virus Nipah, Kenali Gejalanya

Infeksi virus Nipah dapat dicegah dengan menghindari paparan terhadap babi dan kelelawar serta menerapkan kebiasaan bersih.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Ciri-ciri Radang Tenggorokan dan Cara Mengatasinya secara Alami

Ciri-ciri Radang Tenggorokan dan Cara Mengatasinya secara Alami

Gejala radang tenggorokan adalah kondisi yang umum terjadi di mana tenggorokan mengalami peradangan akibat infeksi virus atau bakteri.

Baca Selengkapnya
Ada Faktor Pancaroba, Ini 3 Penyebab Kenaikan Kasus Covid-19 di Jakarta

Ada Faktor Pancaroba, Ini 3 Penyebab Kenaikan Kasus Covid-19 di Jakarta

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker

Kasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker

Bandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya