4 Fakta Tradisi Lempar Kepala Kerbau di Trenggalek, Tetap Ramai di Tengah Corona
Merdeka.com - Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur rutin menggelar tradisi nyadranan di Dam Bagong. Tradisi turun-temurun itu selalu menjadi agenda tahunan masyarakat Trenggalek sekaligus termasuk agenda pariwisata budaya daerah setempat.
Tahun ini, pelaksanaan ritual melempar kepala kerbau ke dasar sungai di Dam Bagong Trenggalek itu tampak berbeda. Pandemi COVID-19 yang belum usai menyebabkan sejumlah pembatasan diberlakukan pada pelaksanaan tradisi nyadranan di Kabupaten Trenggalek yang digelar Jumat (3/7), seperti dikutip dari Antara.
Tetap Ramai
©2020 Merdeka.com/Youtube Dokpim Trenggalek
Meskipun telah dilakukan pembatasan, namun masyarakat tetap berjubel menyaksikan prosesi pelemparan kepala kerbau ke dasar sungai Dam Bagong, seperti yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya.
Mereka tampak sangat antusias menyaksikan prosesi pelemparan kepala kerbau yang menjadi simbol tumbal kepala gajah putih itu oleh Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin.
"Tahun ini, tradisi nyadran digelar secara terbatas, mengingat kondisi pandemi yang belum usai," kata Bupati Nur Arifin.
Kurangi Prosesi
©2020 Merdeka.com/Youtube Dokpim Trenggalek
Pembatasan pelaksanaan tradisi nyadranan dilakukan dengan cara mengurangi sebagian prosesinya. Arak-arakan, pagelaran wayang kulit, serta hiburan tari jaranan ditiadakan. Menurut Bupati Nur Arifin, pengurangan prosesi ini cukup berhasil mengurangi jumlah pengunjung yang hadir.
Ia menyebut para pengunjung yang datang menyaksikan ritual lempar kepala kerbau itu berasal dari sekitar Dam Bagong. Tidak ada warga yang berasal dari luar daerah.
Acara Pengganti
©2020 Merdeka.com/Youtube Dokpim Trenggalek
Sebagai pengganti arak-arakan yang biasanya selalu digelar dalam tradisi nyadranan, panitia menggelar khotmil Qur’an, ziarah makam Adipati Minak Sopal, dan terakhir melarung kepala kerbau ke dasar Dam Bagong.
“Ini adalah hajat budaya kita, Nyadran Dam Bagong, sebagai bentuk syukur masyarakat di mana Allah telah memberikan rezeki," tutur Nur Arifin dalam pidato sambutannya.
Menjaga Tradisi
©2020 Merdeka.com/Youtube Dokpim Trenggalek
Dam Bagong sendiri merupakan sumber air yang memiliki peran penting bagi masyarakat Trenggalek. Keberadaan Dam Bagong membuat sawah-sawah di sekitarnya hampir tidak pernah kekeringan.
Pelaksanaan tradisi nyadranan dengan ritual melempar kepala kerbau ke dasar sungai menjadi bagian dari ekspresi syukur masyarakat setempat.
"Air kita tidak kering, sawah-sawah bisa terairi, panenan lancar, kemudian masyarakat bersedekah lewat salah satunya membagikan daging kerbau kepada masyarakat sekitar,” imbuhnya.
Arifin berharap tradisi serta budaya yang telah mengakar di masyarakat bisa terus lestari. Dengan demikian, masyarakat akan tetap mengingat jasa para leluhur terdahulu.
“Kemudian kalau ada rezeki yang kita dapat ya kita bagikan, kita sedekahkan, seperti sedekah Nyadran di Dam Bagong ini," tuturnya.
(mdk/rka)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengenal Tradisi Gunungan Ketupat di Nganjuk, Warga Kompak Sedekah dan Saling Memaafkan saat Lebaran
Semua warga tampak semringah mengarak gunungan ketupat keliling kampung
Baca SelengkapnyaRakik-Rakik, Tradisi Masyarakat Kabupaten Agam Semarakkan Suasana Malam Takbiran di Danau Maninjau
Keunikan dari tradisi rakik-rakik ini adalah tempat pelaksanaannya yang berlangsung di Danau Maninjau yang ikonik.
Baca SelengkapnyaMengenal Tarian Rentak Kudo, Kesenian Tradisional Kolosal Khas Suku Kerinci
Salah satu tarian tradisional asli masyarakat Suku Kerinci dari daerah Hamparan Rawang ini selalu menghadirkan penampilan yang membuat decak kagum.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Begini Awal Mula Tradisi Mudik Jelang Lebaran di Indonesia, Sudah Ada Sejak Kerajaaan Majapahit
Tradisi ini telah menjadi fenomena sosial yang besar di Indonesia, di mana jutaan orang memilih untuk meninggalkan kota.
Baca SelengkapnyaMencicipi Kue Ka Khas Pulau Seribu, Hanya Ada saat Ritual Nelayan Pulang Melaut
Kelezatan kue ka hadir berbarengan dengan dalamnya makna yang dipercaya oleh masyarakat sekitar.
Baca SelengkapnyaTewaskan Tetangga yang Punya Ilmu Kebal, Kakak Beradik Ritual Tancapkan Pedang di Tanah
Sadar lawannya memiliki ilmu kebal, pelaku IM akhirnya menancapkan pedangnya di tanah.
Baca SelengkapnyaMengenal Sekura, Tradisi Masyarakat Lampung Rayakan Lebaran dengan Sukacita
Topeng-topeng ini sudah ada sejak zaman Kesultanan Banten ketika menguasai wilayah Sumatra.
Baca SelengkapnyaMengenal Krobongan, Ruang Sakral bagi Dewi Pertanian di Rumah Tradisi Jawa
Tradisi krobongan dilakukan sebagai bentuk terima kasih kepada Dewi Sri serta mengharapkan kelancaran dalam melakukan rangkaian pertanian.
Baca SelengkapnyaKeseruan Tradisi Praonan di Pasuruan, Warga Ramai-Ramai Naik Perahu Nelayan Rayakan Lebaran Ketupat
Ribuan masyarakat datang memenuhi pelabuhan demi merasakan sensasi naik perahu bersama-sama.
Baca Selengkapnya