Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

3 Februari, Dilantiknya Yasser Arafat Sebagai Ketua Organisasi Pembebasan Palestina

3 Februari, Dilantiknya Yasser Arafat Sebagai Ketua Organisasi Pembebasan Palestina Yasser Arafat. washingtonpost.com©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Yasser Arafat (lahir 24 Agustus 1929, Kairo, Mesir — meninggal 11 November 2004, Paris, Prancis) adalah presiden Otoritas Palestina (1996–2004), ketua Organisasi Pembebasan Palestina atau PLO (1969–2004), dan pemimpin Fatah, kelompok terbesar dari konstituen PLO.

Pada 1993, Yasser Arafat memimpin PLO menuju perjanjian damai dengan pemerintah Israel. Arafat, Yitzhak Rabin, dan Shimon Peres dari Israel bersama-sama dianugerahi Penghargaan Nobel untuk Perdamaian pada 1994.

Organisasi Pembebasan Palestina atau PLO adalah organisasi gabungan dari beberapa faksi perjuangan rakyat Palestina. Organisasi ini dikenal sebagai "perwakilan sah dari bangsa Palestina" oleh 100 negara dan mendapatkan status peninjau oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa sejak 1974.

Pada 3 Februari 1969, Yasser Arafat dilantik secara resmi menjadi ketua Organisasi Pembebasan Palestina atau PLO tersebut. Arafat mendedikasikan sebagian besar hidupnya untuk memerangi Israel, dan juga terlibat dalam pertempuran antara Palestina dan pasukan Yordania dan Lebanon pada waktu yang berbeda.

Berikut ulasan selengkapnya.

Mengenal Yasser Arafat

Mohammed Yasser Abdel Rahman Abdel Raouf Arafat al-Qudwa Al-Husseini atau lebih dikenal sebagai Yasser Arafat adalah anak kelima dari tujuh bersaudara yang lahir dari seorang pedagang tekstil Palestina pada 24 Agustus 1929, melansir dari jewishvirtuallibrary.org.

Menurut Arafat dan sumber lain, ia lahir di Yerusalem. Namun, penulis biografi Prancis, Christophe Boltanski dan Jihan El-Tahri mengungkapkan dalam bukunya tahun 1997, Les sept vies de Yasser Arafat, bahwa ia sebenarnya lahir di Kairo, Mesir, dan di sanalah akta kelahirannya didaftarkan.

Masyarakat Akademik Palestina untuk Studi Urusan Internasional juga mencantumkan tempat kelahiran Arafat sebagai Kairo. Ian Pacepa, mantan pejabat intelijen Rumania, mengungkapkan bahwa KGB yang menciptakan latar belakang tempat kelahiran Arafat di Yerusalem.

Masa kecil Arafat terbagi antara Kairo dan Yerusalem, tempat dia tinggal selama empat tahun dengan seorang paman setelah kematian ibunya ketika dia berusia lima tahun. Arafat masuk Universitas Raja Faud I (kemudian berganti nama menjadi Universitas Kairo) pada tahun 1947 dan belajar teknik. Selama masa kuliahnya Arafat mengadopsi nama Yasser, yang berarti "santai" dalam bahasa Arab.

Selama perang Arab-Israel 1948, Arafat meninggalkan universitas dan, bersama dengan warga Palestina lainnya, berusaha masuk ke Palestina untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Dia dilucuti dan dikembalikan oleh pasukan militer Mesir yang menolak mengizinkan partisan yang kurang terlatih untuk memasuki zona perang.

Setelah kembali ke universitas, Arafat bergabung dengan Ikhwanul Muslimin dan menjabat sebagai presiden Persatuan Pelajar Palestina dari 1952 hingga 1956. Pada 1956, Arafat lulus dengan gelar sarjana teknik sipil dan menjabat sebagai letnan dua di Angkatan Darat Mesir selama Krisis Suez.

Setelah Perang Suez, Arafat pindah ke Kuwait, di mana dia mendapatkan pekerjaan sebagai insinyur dan akhirnya mendirikan perusahaan kontraktornya sendiri. Di Kuwait, ia juga membantu mendirikan Fatah pada 1957, sebuah organisasi yang didedikasikan untuk pembentukan negara Palestina merdeka menggantikan Israel dan Yordania.

Organisasi Pembebasan Palestina (PLO)

Pada 28 Mei 1964, Liga Arab membentuk Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) sebagai alat dalam perang melawan Israel dengan tujuan memerdekakan Palestina. Organisasi Fatah milik Arafat, yang awalnya memandang PLO sebagai lawan politik, secara bertahap menjadi faksi dominan organisasi.

Organ utama dari PLO adalah Komite Eksekutif, Komite Sentral, serta Dewan Palestina. Terpenting dari antaranya ialah Komite Eksekutif, yang bertugas mengambil keputusan-keputusan politik. Dalam mengambil keputusan, Komite Eksekutif menerima masukan serta nasihat dari Komite Sentral, yang hampir kesemua anggotanya diambil dari organisasi perlawanan dan tokoh-tokoh independen.

Menyusul kekalahan memalukan dari pasukan Arab dalam Perang 1967, PLO memutuskan bahwa mereka tidak dapat bergantung pada negara-negara Arab untuk mencapai tujuannya menghancurkan Israel. Selama sepuluh tahun berikutnya, tujuan ini adalah fokus utama dari kampanye teroris besar-besaran yang membentuk reputasi PLO.

Dilantiknya Yasser Arafat Sebagai Ketua Organisasi Pembebasan Palestina (PLO)

Sementara itu, Fatah mendirikan basis di kota Karameh, Yordania. Media Arab mengagungkan pendirian Palestina melawan Israel di Karameh dan efeknya adalah merangsang gelombang sukarelawan yang ingin bergabung dengan PLO.

Teroris Palestina meningkatkan serangan sepanjang tahun, dengan jumlah korban pada 1968 saja mencapai 177 orang Israel tewas dan 700 luka-luka, dan 681 warga Palestina tewas dan terluka dalam serangan dan pembalasan.

“Kemenangan” di Karameh memungkinkan Arafat mendapatkan prestise yang dia butuhkan untuk memberikan pengaruh yang lebih besar atas PLO. Dewan Nasional Palestina bertemu pada tahun 1968 dan merevisi Piagam tersebut, mengadopsi komitmen Fatah untuk membebaskan Palestina dengan perjuangan bersenjata saja.

Setahun kemudian, ketika Dewan bertemu lagi, Arafat terpilih sebagai ketua PLO pada 3 Februari 1969, posisi yang dipegangnya sejak itu. Selama tahun berikutnya, Arafat mengkonsolidasikan kekuasaannya dengan membawa sebagian besar faksi militan Palestina di bawah payung PLO.

Pada 1994, Yasser Arafat, Yitzhak Rabin, dan Shimon Peres dari Israel bersama-sama dianugerahi Penghargaan Nobel untuk Perdamaian atas perannya dalam perundingan persetujuan damai tahun 1993 di Oslo, Norwegia. Sejak itu, Arafat menjabat sebagai presiden dalam Pemerintahan Otoritas Palestina yang adalah produk dari kesepakatan Oslo.

(mdk/edl)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pria Palestina ini Paling Dicari Negaranya & Turki, Dituding Pengkhianat jadi Agen Israel & Pembunuh Yasser Arafat

Pria Palestina ini Paling Dicari Negaranya & Turki, Dituding Pengkhianat jadi Agen Israel & Pembunuh Yasser Arafat

Penulis sekaligus pengamat politik Sam Youssef mengungkap sosok pria Palestina yang paling dicari.

Baca Selengkapnya
Presiden Palestina Ucapkan Selamat untuk Prabowo Unggul di Pilpres 2024

Presiden Palestina Ucapkan Selamat untuk Prabowo Unggul di Pilpres 2024

Ucapan itu disampaikan Mahmoud via surat yang dikirimkan oleh Kedutaan Palestina di Jakarta tertanggal 25 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Ada Aksi Bela Palestina, Lalu Lintas Menuju Kedubes AS Dialihkan

Ada Aksi Bela Palestina, Lalu Lintas Menuju Kedubes AS Dialihkan

Sejumlah ormas Islam tergabung dalam Aksi Gabungan Tripilar menggelar aksi unjuk rasa membela kemerdekaan Palestina

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Prabowo Tegaskan Indonesia Dukung Kemerdekaan Palestina: Kita Siap Kirim Pasukan Perdamaian dan Kapal RS

Prabowo Tegaskan Indonesia Dukung Kemerdekaan Palestina: Kita Siap Kirim Pasukan Perdamaian dan Kapal RS

Menurut Prabowo, Indonesia siap mengirim pasukan perdamaian dan kapal rumah sakit untuk Palestina.

Baca Selengkapnya
Pejuang Palestina Serang Markas Komando IDF di Gaza, Pasukan Israel Kabur Terbirit-birit

Pejuang Palestina Serang Markas Komando IDF di Gaza, Pasukan Israel Kabur Terbirit-birit

Tentara Israel dibuat kalang kabut tanpa perlawanan usai markasnya diserang oleh pejuang Palestina. Simak informasi selengkapnya.

Baca Selengkapnya
Terbunuhnya Mahatma Gandhi 30 Januari 1948, Berikut Sejarahnya

Terbunuhnya Mahatma Gandhi 30 Januari 1948, Berikut Sejarahnya

Mahatma Gandhi, lahir pada 2 Oktober 1869 di Porbandar, India, dikenal sebagai pemimpin revolusioner dan arsitek gerakan kemerdekaan India.

Baca Selengkapnya
Hari Istiqlal 22 Februari: Memaknai Sejarah dan Nilai Persatuan

Hari Istiqlal 22 Februari: Memaknai Sejarah dan Nilai Persatuan

Setiap tanggal 22 Februari 2024, Indonesia memperingati Hari Istiqlal.

Baca Selengkapnya
Detik-detik Pria Palestina Ditembak Usai Diwawancara Jurnalis, Bawa Bendera Putih Hendak Selamatkan Keluarga

Detik-detik Pria Palestina Ditembak Usai Diwawancara Jurnalis, Bawa Bendera Putih Hendak Selamatkan Keluarga

Usai diwawancara seorang jurnalis, sosoknya memberanikan diri menyelamatkan keluarga dengan menenteng bendera putih hingga terkena tembakan.

Baca Selengkapnya
Israel Segera Akhiri Serangan Darat di Gaza dan Tarik Semua Pasukan, Ini Alasannya

Israel Segera Akhiri Serangan Darat di Gaza dan Tarik Semua Pasukan, Ini Alasannya

Israel sedang mempersiapkan fase baru perang di Jalur Gaza, Palestina.

Baca Selengkapnya