Merdeka.com - Pandemi virus Corona jenis baru penyebab COVID-19 mengharuskan penerapan protokol kesehatan. Hal itu bertujuan untuk memutus rantai penyebaran COVID-19.

Demikian juga saat berlangsungnya acara pernikahan, protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan. Pernikahan yang biasanya dihadiri banyak orang dengan pesta meriah, untuk sementara waktu diganti bentuknya. Hanya dihadiri orang dengan jumlah tertentu dan tanpa pesta besar-besaran.

Digelar di Pos Kampung Tangguh

©2020 Merdeka.com/liputan6.com

Di tengah pandemi Corona COVID-19, pernikahan harus digelar dengan menerapkan jaga jarak dan social distancing. Seperti pernikahan di Dusun Semampir, Desa Sidorejo, Kecamatan Krian, Sidoarjo. Ijab kabul pernikahan pasangan kekasih itu dilaksanakan di pos Kampung Tangguh COVID-19, seperti dilansir liputan6.com.

Meski tertutup masker, kita seakan dapat merasakan senyum dari kedua wajah mempelai yang baru saja melangsungkan pernikahan.

Demi Keamanan

©2020 Merdeka.com/liputan6.com

Sejumlah aturan protokol kesehatan yang ketat di masa pandemi ini barangkali membuat sebagian orang merasa sulit. Meskipun demikian, prosesi sakral yang harus dilangsungkan di posko Kampung Tangguh dianggap bukan masalah.

"Alhamdulillah sudah bahagia, meskipun ribet ya jaga keamanan buat semuanya," ungkap Agus Trianto, mempelai pria, seperti dikutip dari tayangan Fokus, ditulis Kamis, (11/6/2020).

Aturan di Kampung Tangguh

©2020 Merdeka.com/liputan6.com

Ijab kabul yang berlangsung Jumat pagi pada 5 Juni 2020 itu terpaksa dilakukan di posko Desa Sidorejo, Kecamatan Krian. Tujuannya untuk mencegah sebaran virus Corona baru atau Sars-CoV-2 penyebab COVID-19.

"Kami selaku kampung tangguh memiliki aturan, SOP, bahwa penerapan pernikahan di dusun kami harus dilaksanakan 5 orang dari mempelai putri dan 5 orang mempelai putra, itupun dalam satu kecamatan, adapun untuk di luar kabupaten, ijab kabul dilakukan di posko,” kata Sutrisno, aparat desa setempat.