Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Angka Kematian Capai 500 Korban dalam Sebulan, Ini 4 Fakta Covid-19 di Surabaya

Angka Kematian Capai 500 Korban dalam Sebulan, Ini 4 Fakta Covid-19 di Surabaya Ilustrasi peti mati. ©Shutterstock/David Kay

Merdeka.com - Angka kematian akibat Covid-19 di Kota Surabaya pada Juni hingga awal Juli 2021 mencapai 697 orang. Tingginya angka kematian ini berdampak pada terjadinya antrean pemulasaraan jenazah di rumah sakit serta ketersediaan peti mati.

"Mau tidak mau, mulai Juni 2021 sampai sekarang, sudah 500 orang lebih meninggal. Bahkan pemulasaraannya antre, petinya antre. Sampai kita buat peti di Balai Kota Surabaya untuk membantu," tutur Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, Minggu (4/7/2021).

Kelangkaan Peti Mati

Wali Kota Eri menjelaskan, dalam satu bulan saat angka kematian mencapai 500, ketersediaan peti mati juga harus mengimbangi jumlah tersebut. Pasalnya, sesuai prosedur protokol kesehatan, orang yang meninggal karena Covid-19 harus dimakamkan menggunakan peti mati.  

"Bayangkan kalau selama 30 hari sudah 500 (meninggal), peti ini juga harus tersedia. Siapa yang beli peti? Mosok wong Suroboyo wes susah terus cari peti baru untuk dimakamkan (masak orang Surabaya sudah susah cari peti baru untuk dimakamkan)," ujarnya.

Bikin Peti di Balai Kota

pembuatan peti mati di balai kota surabaya

©2021 Merdeka.com/liputan6.com

Melihat kondisi di lapangan, Pemkot Surabaya berinisiatif membuat peti mati sendiri di halaman belakang balai kota. Hal ini dilakukan sebagai upaya meringankan beban keluarga yang ditinggalkan.

Eri berharap, warga yang mengalami kesusahan dan membutuhkan pemakaman dengan protokol kesehatan tidak perlu membeli peti untuk jenazah keluarganya yang meninggal akibat Covid-19.

"Sehingga pemkot akan melakukan apapun, termasuk membuat peti ketika ada keluarga yang meninggal karena Covid-19 dan di pemulasaran Keputih tidak perlu lagi membeli peti," terang Wali Kota Eri.

Lebih lanjut mengenai pemulasaraan, akibat kondisi rumah sakit sudah tidak memungkinkan lagi, kini pemulasaraan jenazah dilakukan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Keputih.

Selter Isolasi

Di samping itu, mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeko) Surabaya ini mengaku mengerahkan seluruh jajaran di lingkup Pemkot untuk mencegah penyebaran Covid-19.

"Seluruh jajaran pemkot akan mati-matian berjuang untuk warga Surabaya," ungkap politikus PDI Perjuangan itu, mengutip dari liputan6.com.

Pemkot Surabaya sedang menyiapkan lapangan tembak yang berada di Kedung Cowek, Kecamatan Bulak sebagai rumah sakit untuk merawat warga yang akan melakukan isolasi mandiri.

“Paling tidak ini (lapangan tembak) bisa memberikan kekuatan kepada warga Surabaya yang takut melakukan isolasi di rumah karena tidak ingin menularkan kepada keluarganya. Jadi bisa dilakukan di sini, langsung di bawah pengawasan dokter,” tutur dia.

Petugas Kewalahan

pasien covid 19 penuhi tenda darurat di rs dr sintanala

©2021 Liputan6.com/Angga Yuniar

Sementara itu, data Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya per 2 Juli 2021 mencatat total ada 100 jenazah yang dimakamkan dengan prokes. Rinciannya, sebanyak 55 jenazah dimakamkan di TPU Keputih, 22 di TPU Babat Jerawat, empat di Krematorium dan 19 di pemulasaraan.

“Jadi per tanggal 2 Juli 2021 saja ada total 100 jenazah yang harus dimakamkan secara prokes. Sehingga hal ini juga membuat para petugas pembuatan peti jenazah di pemkot kewalahan,” tutur Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara.

Menurutnya, banyaknya jenazah yang harus dimakamkan dengan prokes harus diimbangi dengan ketersediaan peti mati.

"Jadi pembuatan peti di halaman belakang balai kota itu sifatnya darurat untuk membantu biar cepat. Karena di TPU Keputih saat ini juga digunakan untuk pemulasaraan jenazah,” pungkasnya. 

(mdk/rka)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Sampah Sisa Perayaan Tahun Baru di Jakarta Capai 130 Ton, Terbesar setelah Pandemi Covid

Sampah Sisa Perayaan Tahun Baru di Jakarta Capai 130 Ton, Terbesar setelah Pandemi Covid

jumlah sampah yang terkumpul selama malam perayaan tahun baru 2024 di Jakarta mencapai 130 ton.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kenikmatan Pecel Semanggi Surabaya, Berawal dari Kebiasaan Warga Meramban Tanaman di Sekitar Rumah Kini Jadi Warisan Budaya

Kenikmatan Pecel Semanggi Surabaya, Berawal dari Kebiasaan Warga Meramban Tanaman di Sekitar Rumah Kini Jadi Warisan Budaya

Kuliner ini punya sejumlah manfaat untuk kesehatan, mulai mencegah diare hingga melancarkan aliran darah

Baca Selengkapnya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Lengkap! Detik-Detik Wanita di Samarinda Hilang Saat Berobat Berujung Ditemukan jadi Mayat di Gudang Kimia Farma

Lengkap! Detik-Detik Wanita di Samarinda Hilang Saat Berobat Berujung Ditemukan jadi Mayat di Gudang Kimia Farma

Sebelum dtemukan jadi mayat, korban sempat ditemani suaminya berobat ke sebuah rumah sakit tapi tiba-tiba saja menghilang.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
193,6 Juta Orang Bakal Bepergian saat Mudik Lebaran, Terbanyak Bukan dari Jakarta

193,6 Juta Orang Bakal Bepergian saat Mudik Lebaran, Terbanyak Bukan dari Jakarta

Angka tersebut meningkat dibanding potensi pergerakan masyarakat pada masa Lebaran 2023 yakni 123,8 juta orang.

Baca Selengkapnya
Tahun Depan, KRL Jabodetabek Ditargetkan Bisa Angkut 1,2 Juta Penumpang per Hari

Tahun Depan, KRL Jabodetabek Ditargetkan Bisa Angkut 1,2 Juta Penumpang per Hari

Angka ini diperkirakan naik seperti sebelum pandemi covid-19.

Baca Selengkapnya