3 Fakta Beras Bansos dari Kemensos Kuning dan Berkutu, Pemprov Jatim Lakukan Ini
Merdeka.com - Sebanyak 3.000 paket beras bantuan sosial (bansos) dari Kementerian Sosial (Kemensos) yang diperuntukkan warga terdampak PPKM ditemukan berwarna kuning dan berkutu. Paket beras tak layak konsumsi itu ditemukan di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur.
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak meminta bansos beras berkutu tersebut tidak didistribusikan.
"Pagi-pagi bangun saya diberi info dan saya langsung lapor Ibu Gubernur, dan Ibu Gubernur bilang untuk menindaklanjuti dengan segera," tuturnya di Bangkalan, Rabu (4/8/2021).
Kualitas Beras Tidak Baik
Lihat postingan ini di InstagramWagub Emil mengemukakan kualitas beras bansos tersebut memang tidak baik. Ia melakukan pengecekan terhadap beras bansos bersama Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron dan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bangkalan Wibagio Suharta.
Beberapa hari ke depan, Emil memastikan beras bansos pengganti segera dikirimkan untuk kemudian disalurkan kepada masyarakat Kabupaten Bangkalan.
"Ini tadi saya telepon Pak Alwi (Kadinsos Jatim), artinya hitungan hari harus sudah sampai penggantinya, karena masyarakat sudah nunggu," terang Emil.
Peran Pemda
Lebih lanjut, politisi Partai Demokrat itu mengungkapkan bahwa peran pemerintah daerah sangat penting dalam membantu pengawalan program dari pemerintah pusat.
"Ini kerja bersama, Kemensos ngurusi seluruh Indonesia dan Kemensos pun akan senang tahu ada temuan ini. Kita temukan karena pemda memang diminta Kemensos untuk turut mengawal penyaluran bansos," ungkapnya, mengutip dari liputan6.com.
Minta Tidak Terulang
Mantan Bupati Trenggalek ini berharap kejadian serupa tidak terulang di Jawa Timur. "Tolong diingat, dari seluruh Jatim yang bermasalah ada di beberapa daerah, jadi yang lainnya menerima beras dengan kualitas bagus. Tetapi yang sedikit tapi bermasalah ini harus segera ditindak cepat," tegasnya.
Selain itu, Emil mengapresiasi respons cepat dari Pemkab Bangkalan dan berharap komunikasi seperti ini akan terus berjalan.
"Antisipasinya kita akan kumpulkan semua data ini dan pastikan pemasoknya, kalau memang bener masalahnya dari penyedia, ya, harus dapat sanksi agar tidak terulang kembali," pungkasnya.
(mdk/rka)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu
Masyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.
Baca SelengkapnyaJelang Hari Pencoblosan Pemerintah Setop Penyaluran Bansos, Ini Alasannya
Penyaluran bansos beras kemasan 10 kg dihentikan sementara pada 8-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaPemprov Kaltim Kerahkan 17 Ribu Pasukan BKO Demi Amankan Pemilu 2024
Upaya itu dilakukan demi mengamankan penyelenggaraan pesta demokrasi di Benua Etam.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ungkit Bagi-Bagi Bansos, JK Duga Ada Pengkondisian Suara Rakyat untuk Pemilu 2024
Jusuf Kalla atau JK menduga ada pengkondisian suara rakyat bila melihat hasil pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaTim Hukum Anies-Cak Imin Bongkar Temuan Intervensi Bansos di Balik Tingginya Suara Prabowo-Gibran
Timnas AMIN mengungkapkan temuan intervensi program bantuan sosial (bansos) untuk menaikkan suara paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaUsai Pencoblosan, Bulog Kembali Salurkan Bansos Beras 10 Kg di Bogor
Penghentian penyaluran bansos beras dilakukan untuk menghindari politisasi terhadap program pemerintah.
Baca SelengkapnyaCEK FAKTA: Hoaks Jokowi Bagi-Bagi Uang Rp50 Juta dalam Rangka Pensiun
Beredar informasi Jokowi akan memberikan bantuan sosial tunai senilai Rp50 juta dalam rangka pensiun sebagai Presiden
Baca SelengkapnyaRibuan Warga Bontang Dapat Bantuan Sembako dari PKT, Nilai Total Tembus Rp1,1 Miliar
Para penerima berdasarkan data Pemkot Bontang melalui Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dinsos PM).
Baca SelengkapnyaGanjar Sepakat dengan Wapres soal Dugaan Penyalahgunaan Bansos: Penting untuk Ditindaklanjuti Bawaslu
Ganjar sudah memprediksi penyaluran bantuan sosial (bansos) kerap dimanfaatkan para pejabat untuk mengkampanyekan salah satu paslon.
Baca Selengkapnya