26 Mei 1966: Guyana Lepas dari Kolonialisme Inggris Raya, Ini Sejarahnya

Jumat, 26 Mei 2023 05:00 Reporter : Edelweis Lararenjana
26 Mei 1966: Guyana Lepas dari Kolonialisme Inggris Raya, Ini Sejarahnya Guyana. ©panampost.com

Merdeka.com - Negara Guyana, yang dahulu dikenal sebagai Guyana Britania adalah salah satu negara koloni Inggris pada akhir abad ke-18. Terletak di pesisir utara Amerika Selatan, Guyana adalah satu-satunya negara di kawasan ini yang menetapkan bahasa Inggris sebagai bahasa resminya.

Guyana berbatasan dengan Suriname di sebelah timur, Brasil di selatan, Venezuela di barat, dan Samudra Atlantik di utara. Orang Eropa pertama yang menemukan wilayah ini adalah Sir Walter Raleigh, seorang penjelajah Inggris. Belanda adalah kaum Eropa pertama yang menetap di sana, dimulai pada awal abad ke-17 dengan mendirikan koloni Essequibo dan Berbice, disusul Demerara pada pertengahan abad ke-18.

Pada 1796, Inggris Raya mengambil alih ketiga koloni ini selama masa permusuhan dengan Prancis, yang menduduki Belanda. Inggris mengembalikan kendali ke Republik Batavia pada tahun 1802 tetapi merebutnya lagi setahun kemudian selama Perang Napoleon. Koloni secara resmi diserahkan ke Britania Raya pada 1815 dan dikonsolidasikan menjadi satu pada tahun 1831.

Guyana merdeka dari Inggris Raya pada 26 Mei 1966. Berikut cerita sejarahnya yang menarik diketahui.

2 dari 4 halaman

Sekilas Pandang Tentang Negara Guyana

Guyana adalah sebuah negara yang unik sebab ia menjadi satu-satunya negara berbahasa Inggris di daratan Amerika Selatan dan anggota Persemakmuran Bangsa-Bangsa. Guyana juga merupakan negara terkecil ketiga.

Guyana terletak di utara khatulistiwa di daerah tropis, dan berbatasan dengan Samudra Atlantik di utara, Suriname di timur, di selatan dan barat daya oleh Brasil, dan di barat oleh Venezuela.

Secara budaya, Guyana lebih terkait dengan Karibia daripada dengan Amerika Latin. Guyana adalah anggota penuh dan berpartisipasi dalam pendiri Komunitas Karibia (CARICOM), yang kantor pusatnya berlokasi di ibu kotanya, Georgetown.

3 dari 4 halaman

Kolonialisasi Inggris Raya ke Guyana

Inggris melakukan setidaknya dua upaya yang gagal pada abad ke-17 untuk menjajah tanah Guyana. Pada saat itu, Belanda telah mendirikan dua koloni di daerah ini yakni koloni Essequibo, dikelola oleh Perusahaan Hindia Barat Belanda, dan Berbice yang dikelola oleh Asosiasi Berbice.

Perusahaan Hindia Barat Belanda mendirikan koloni ketiga, Demerara pada pertengahan abad ke-18. Selama Perang Revolusi Prancis pada akhir abad ke-18, ketika Belanda diduduki oleh Prancis, dan Inggris Raya serta Prancis berperang, Inggris mengambil alih koloni tersebut pada tahun 1796.

Sebuah pasukan ekspedisi Inggris dikirim dari koloni Barbados untuk merebut koloni dari Republik Batavia yang didominasi Prancis. Koloni menyerah tanpa perlawanan. Pada awalnya, hanya sedikit hal yang berubah di koloni tersebut karena Inggris setuju untuk mengizinkan hukum koloni yang telah lama berlaku tetap dijalankan.

Pada 1802 Inggris mengembalikan koloni ke Republik Batavia di bawah ketentuan Perjanjian Amiens. Namun, setelah melanjutkan permusuhan dengan Prancis dalam Perang Napoleon pada tahun 1803, Inggris merebut kembali koloni tersebut kurang dari setahun kemudian. Ketiga koloni tersebut secara resmi diserahkan ke Britania Raya dalam Perjanjian Inggris-Belanda tahun 1814.

Britania Raya melanjutkan administrasi terpisah dari masing-masing koloni hingga tahun 1822 ketika administrasi Essequibo dan Demerara digabungkan. Pada tahun 1831, administrasi Essequibo-Demerara dan Berbice digabungkan, dan koloni bersatu itu dikenal sebagai Guyana Britania. Selama Perang Dunia II, Angkatan Laut Amerika Serikat mendirikan NAF Guyana Britania dan NAF Paramaribo.

4 dari 4 halaman

Guyana Merdeka dari Inggris Raya Pada 22 Mei 1966

Guyana Britania menjadi koloni Mahkota pada tahun 1928. Pada tahun 1950, Cheddi Jagan, yang berasal dari India-Guyana, dan Forbes Burnham, yang merupakan Afro-Guyanese, mendirikan partai politik pertama di koloni tersebut yang bernama Progressive People's Party (Partai Rakyat Progresif) atau PPP. Partai ini didedikasikan untuk mendapatkan kemerdekaan koloni.

Pada tahun 1953 Guyana diberikan kewenangan memerintah dan Cheddi Jagan terpilih sebagai menteri utama. Akan tetapi, Inggris yang khawatir dengan pandangan Marxis Jagan, menangguhkan konstitusi dan pemerintahan tersebut dalam beberapa bulan dan membentuk pemerintahan sementara. Pada tahun 1961, Inggris memberikan otonomi koloni, dan Jagan menjadi perdana menteri (1961–1964).

Pemogokan dan kerusuhan melemahkan pemerintahan Jagan dan pada tahun 1964, Burnham menggantikannya menjadi perdana menteri. Di bawah kepemimpinan Burnham, koloni tersebut berhasil memperoleh kemerdekaannya dari cengkeraman Inggris Raya dan mendeklarasikan untuk kembali ke nama tradisionalnya yakni, Guyana, pada 26 Mei 1966.

Walau sudah merdeka pada 26 Mei 1966, Guyana tetap bertahan menjadi anggota Dewan Persemakmuran. Namun seiring perkembangan, pada tanggal 23 Februari 1970 Guyana mendeklarasikan dirinya sebagai Republik Koperasi dan memutuskan semua hubungan dengan monarki Inggris. Meskipun ikatannya dengan monarki Inggris terputus, Guyana tetap berada dalam Persemakmuran Bangsa-Bangsa.

Keanggotaannya di Persemakmuran telah memberi Guyana keuntungan atas akses ke pasar di Inggris dan mempertahankan beberapa pengaturan pertahanan yang ditawarkan Inggris di bekas koloninya. Secara khusus, payung pertahanan Inggris dipandang sebagai pencegah klaim Venezuela atas wilayah Guyana.

[edl]
Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini