Merdeka.com - Terpisah dari orang tersayang tentu membawa kepedihan tersendiri di hati seseorang. Banyak hal dilakukan untuk dapat bertemu kembali dengan orang terkasih, seperti yang dilakukan oleh gadis bernama Nurul Happy Zalindra ini.

Pada 2004 lalu, Aceh dilanda bencana besar berupa tsunami. Karena musibah inilah perempuan yang akrab disapa Iza ini harus terpisah dengan sang ayah. Belasan tahun lamanya terpisah, Iza terus berusaha untuk kembali bertemu sang ayah.

Sementara itu ayah Iza yang bernama Rahim Said adalah seorang warga negara Malaysia yang tinggal di Kedah. Ia sempat mengira istri keduanya, Suryati Ahmad Badawi dan putrinya, Nurul Happy Zalindra meninggal tersapu tsunami Aceh. Hal ini lantaran ketiganya sempat putus kontak setelah tsunami melanda.

Kisah Iza mencoba menemukan ayahnya ini kemudian viral. Ia berusaha mengirim direct massage (DM) secara acak ke akun media sosial orang-orang Malaysia. Pesan itu kemudian sampai kepada Nur Lyana Aqilah Ahmad Nasir seorang mahasiswi Universiti Islam Antarabangsa Malaysia (UIAM).

Sempat Dikira Modus Penipuan

Perjuangan Iza untuk mencari ayahnya tak berjalan mudah. Ia sempat dikira mengirim pesan bermodus penipuan. Lyana sempat ragu untuk membantu Iza menemukan ayahnya. Namun setelah Lyana melihat profil Iza, ia akhirnya bersedia untuk membantu Iza untuk menanyakan langsung ke Jabatan Pendaftaran Negara (JPN).

Sebelum menuju JPN, Lyana sempat meminta izin untuk menulis cerita Iza di status Twitternya pada Senin (6/7). Gadis berusia 19 tahun tersebut kemudian menyetujui permintaan tersebut.

Di luar dugaan, cuitan Lyana kemudian menjadi viral di kalangan pengguna Twitter. Informasi pun datang dengan cepat dan membanjiri cuitan Lyana. Nomor telepon ayah Iza kemudian bisa didapatkan dalam waktu singkat.

"Iza mengizinkan dan Alhamdulillah pukul 3:36 petang ada seseorang yang mengirimkan pesan di Twitter memberi nomor telepon ayah Iza, saya sendiri terkejut karena semuanya berjalan begitu cepat," ungkap Lyana.

Mengaku Memiliki Istri dan Anak Di Indonesia

©2020 Merdeka.com

Lyana kemudian menghubungi nomor telepon yang diduga milik ayah Iza. Lewat sambungan telepon, Lyana menanyakan apakah laki-laki di balik telepon itu memiliki anak dan istri di Indonesia. Ternyata benar adanya, laki-laki tersebut menuturkan bahwa ia memiliki istri dan anak di Indonesia namun mereka telah menjadi korban tsunami. 

"Ketika saya tanya, apa benar bapak punya anak dan istri di Indonesia. Dia bilang ada tapi sudah menjadi korban saat tragedi Tsunami di Aceh pada 2004," papar Lyana.

Sempat Saling Kirim Surat Namun Tak Sampai

Setelah mendapatkan nomor telepon tersebut, Lyana kemudian memberitahukannya kepada Iza. Pada hari yang sama Iza kemudian melakukan video call di nomor tersebut. Gadis tersebut merasa bahagia lantaran bisa terhubung kembali dengan sang ayah setelah 16 tahun berlalu.

Iza sempat menceritakan kepada sang ayah bahwa pada tahun 2001 ibunya kembali ke Aceh. Ia kemudian melahirkan Iza. Ibu Iza sempat berusaha untuk menghubungi suaminya, ia mencoba mengirim surat namun ternyata tak sampai.

Ayah Iza ternyata juga sempat melakukan hal serupa. Namun lagi-lagi surat tersebut tidak pernah sampai.

Sayang sampai saat ini keduanya belum dapat bertemu secara tatap muka lantaran pandemi corona yang masih merebak. Setelah wabah ini berakhir, Rahim memiliki rencana untuk bertemu lagi dengan istri dan anaknya.