Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Warga di Tegal Kesulitan Akses Menuju Rumah Sakit, Ditandu Lewati Hutan Belantara

Warga di Tegal Kesulitan Akses Menuju Rumah Sakit, Ditandu Lewati Hutan Belantara Warga sakit ditandu sejauh 5 kilometer. ©YouTube/Liputan6

Merdeka.com - Layanan fasilitas kesehatan di Indonesia hingga kini persebarannya masih belum merata. Tak sedikit masyarakat masih kesulitan untuk mendapatkan layanan kesehatan, apalagi kalau mereka tinggal di desa terpencil. Butuh perjuangan berat bagi mereka yang sakit untuk mendapatkan layanan kesehatan.

Hal seperti ini dijumpai di banyak tempat, tak terkecuali di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Karena kesulitan mengakses fasilitas kesehatan, warga Desa Wotgalih, Kabupaten Tegal, harus berjalan sejauh 5 kilometer melewati jalan setapak yang berlumpur, hutan belantara, dan sungai, hanya untuk bisa mencapai jalan besar

Karena inilah warga yang sakit dan tak kuat berjalan harus ditandu melewati medan yang sulit itu, sebelum akhirnya bisa naik transportasi umum menuju fasilitas kesehatan terdekat.Berikut selengkapnya:

Warga Sakit Ditandu Lewati Hutan Belantara

warga sakit ditandu sejauh 5 kilometer

©YouTube/Liputan6

Dalam sebuah video dari YouTube Liputan6, tampak warga Desa Wotgalih kesulitan menggotong warga lain yang sakit melewati jalan berlumpur. Tampak warga yang sakit itu digotong menggunakan tandu ala kadarnya yang terbuat dari kayu bambu dan kain sarung.

Karena tak ada akses jalan ke desa, warga yang sakit harus ditandu sejauh lima kilometer hingga sampai ke jalan besar. Tak main-main, medan yang harus dilalui beragam, mulai dari jalan berlumpur, hutan belantara, sampai menyeberangi sungai. Barulah warga yang sakit sampai ke jalan besar dan diangkut menggunakan ke rumah sakit dengan kendaraan bermotor.

Dibiarkan Bertahun-Tahun

warga sakit ditandu sejauh 5 kilometer

©YouTube/Liputan6

Kepala Desa Wotgalih, Wardi, mengatakan kalau kondisi seperti itu sudah dibiarkan bertahun-tahun dan hingga kini belum ada perhatian dari pemerintah daerah setempat. Letak geografis yang jauh dari perkotaan diduga membuat bantuan dan pembangunan tak sampai di desa itu. Warga pun berharap pembangunan akses jalan dan jembatan segera dilakukan, sehingga akses ke fasilitas kesehatan jadi lebih mudah, terutama bagi ibu melahirkan dan warga yang kondisinya tengah kritis.

“Kami sebagai kepala desa Wotgalih ingin dan berharap agar pemerintah daerah dan pemerintah pusat bisa membuka akses jalan, sehingga bisa dilalui kendaraan roda dua dan roda empat, sehingga bisa mensejahterakan kami,” kata Wardi dikutip dari YouTube Liputan6 pada Jumat (9/12).

(mdk/shr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Keluarga di Temanggung Ini Nekat Tinggal Sendiri di Kampung Mati, Dikelilingi Rumah-Rumah Kosong Terbengkalai

Keluarga di Temanggung Ini Nekat Tinggal Sendiri di Kampung Mati, Dikelilingi Rumah-Rumah Kosong Terbengkalai

Akses menuju kampung itu cukup sulit. Pengunjung harus berjalan kaki menyusuri jalan tanah yang terjal dan berbatu.

Baca Selengkapnya
7 Masalah Kesehatan yang Umum Dialami saat Berjalan-jalan di Alam Terbuka

7 Masalah Kesehatan yang Umum Dialami saat Berjalan-jalan di Alam Terbuka

Berkelana dan menjelajah alam bebas memang menyenangkan namun juga bisa menyebabkan sejumlah masalah kesehatan.

Baca Selengkapnya
Puluhan Tahun Hidup Gelap Gulita tanpa Listrik dan Sinyal, Begini Nasib Warga di Kampung Terpencil Taman Nasional Baluran

Puluhan Tahun Hidup Gelap Gulita tanpa Listrik dan Sinyal, Begini Nasib Warga di Kampung Terpencil Taman Nasional Baluran

Kampung ini dulunya sangat susah dijangkau padahal punya pemandangan eksotis yang menyihir mata.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Melihat Kehidupan Warga di Kampung Tengah Pegunungan Kapur Wonogiri, Sepi karena Banyak yang Merantau

Melihat Kehidupan Warga di Kampung Tengah Pegunungan Kapur Wonogiri, Sepi karena Banyak yang Merantau

Saat musim tanam tiba, para perantau itu pulang sebentar untuk menanam jagung dan selanjutnya pergi merantau lagi

Baca Selengkapnya
Kondisi Jalan Rusak Berat, Harta Kekayaan Camat Parung Panjang Kini jadi Sorotan

Kondisi Jalan Rusak Berat, Harta Kekayaan Camat Parung Panjang Kini jadi Sorotan

Warga setempat terus protes kepadanya lantaran Icang dinilai abai terkait mobilitas truk tambang tersebut.

Baca Selengkapnya
Desa di Tuban Ini Larang Warga Bangun Rumah Hadap Utara hingga Sembelih Kambing, Ini Alasannya

Desa di Tuban Ini Larang Warga Bangun Rumah Hadap Utara hingga Sembelih Kambing, Ini Alasannya

Masyarakat desa ini punya tujuh pantangan dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat

Baca Selengkapnya
2 Tahanan Kabur dari Rutan Polsek Tanah Abang Ditangkap, Total 13 Orang Dijebloskan Kembali ke Bui

2 Tahanan Kabur dari Rutan Polsek Tanah Abang Ditangkap, Total 13 Orang Dijebloskan Kembali ke Bui

Mereka memotong teralis itu setelah mengetahui kondisi teralis besi ventilasi di kamar mandi yang sedikit terbuka.

Baca Selengkapnya
Seribu Lebih Rumah Terendam Banjir Usai Hujan Sepekan, Jambi Siaga Tiga

Seribu Lebih Rumah Terendam Banjir Usai Hujan Sepekan, Jambi Siaga Tiga

Akibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.

Baca Selengkapnya
Menyusuri Bekas Rumah Pemotongan Hewan Peninggalan Belanda di Semarang, Kini Kondisinya Angker dan Terbengkalai

Menyusuri Bekas Rumah Pemotongan Hewan Peninggalan Belanda di Semarang, Kini Kondisinya Angker dan Terbengkalai

Rumah itu sempat menjadi tempat tidur para pemulung dan anak jalanan.

Baca Selengkapnya