Viral Angin Puting Beliung di Waduk Gajah Mungkur, Ini Tanggapan BMKG
Merdeka.com - Dalam beberapa video yang diunggah pada akun Instagram @smart.gram pada Rabu (20/1), terlihat penampakan angin puting beliung yang cukup besar di kawasan sekitar Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri. Fenomena alam itu membuat warga takjub sekaligus ketakutan.
Menurut kesaksian warga, fenomena itu muncul pada pukul 16.00 dan berlangsung hingga belasan menit. Belum ada laporan kerusakan atas peristiwa ini.
Untungnya, angin itu menghilang seketika tatkala hujan turun dan belum sampai menerjang daratan. Menurut Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Semarang, Iis Widya Satmoko, fenomena alam itu disebut Waterspout.
Lalu apa penyebab dan dampak yang bisa ditimbulkan dari fenomena alam itu? Berikut selengkapnya:
Penyebab Terjadinya Waterspout
©YouTube/Angin Puting Beliung Wonogiri
Menurut Iis, fenomena Waterspout bisa terjadi di permukaan air seperti di danau dan di laut. Menurutnya, Waterspout terhubung terhubung dengan sejumlah awan seperti awan Cumulus Vongestus, Cumuliform, dan Cumulonimbus.
“Analisa sementara dinamika atmosfer menunjukkan adanya sirkulasi sinkronik di selatan Indonesia yang memicu belokan angin dan pertemuan angin di wilayah Jawa Tengah,” kata Iis dikutip dari ANTARA pada Rabu (20/1).
Sampaikan Peringatan
©YouTube/Angin Puting Beliung Wonogiri
Iis menambahkan, pertemuan angin di wilayah Jawa Tengah itu terjadi karena massa udara yang labil dan kelembapan udara yang cukup tinggi. Tak hanya itu, sebetulnya di Jawa Tengah juga terdapat gelombang Madden Julian Oscillation (MJO) aktif yang berpengaruh pada penguatan curah hujan.
Walau begitu, dia menegaskan keberadaan MJO tidak cukup berkontribusi terhadap terbentuknya awan hujan. Atas peristiwa ini, pihaknya mengaku sudah mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem, khususnya untuk wilayah Wonogiri dan sekitarnya.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyebab angin puting beliung dampak dari ikutan pertumbuhan awan sibi. Di mana awan sibi ini merupakan awan yang menyebabkan terjadinya hujan lebat.
Baca SelengkapnyaGuswanto mengatakan, proses pembentukan angin puting beliung sulit dicegah. Namun, masyarakat bisa melindungi diri saat terjadi puting beliung.
Baca SelengkapnyaHari ini, sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) berbicara soal potensi angin puting beliung ekstrem muncul di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaWilayah Sumedang sebelumnya mengalami gempabumi sebanyak dua kali. Yaitu tanggal 14 Agustus 1955 dan 19 Desember 1972.
Baca SelengkapnyaBMKG minta masyarakat waspada cuaca ekstrem periode 3-10 Januari 2024
Baca SelengkapnyaBMKG menegaskan fenomena alam di wilayah perbatasan Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Bandung yang terjadi Rabu (21/2), merupakan puting beliung.
Baca SelengkapnyaTercatat sebanyak 93 bangunan mengalami kerusakan akibat peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaWarga dan wisatawan dilarang berenang karena berpotensi terseret.
Baca Selengkapnya