Merdeka.com - Sebagai lembaga pendidikan tinggi, Universitas Gadjah Mada (UGM) tak pernah berhenti melahirkan para lulusan terbaik. Ibarat kawah candradimuka, perguruan tinggi itu terus berinovasi dalam bidang pengajaran. Pandemi COVID-19 membuat perguruan tinggi di Jogja ini dituntut untuk meningkatkan inovasi, agar sistem pengajaran dapat berjalan dan misi untuk melahirkan para lulusan terbaik dapat dipenuhi.

Pada akhirnya, hal itu terwujud di awal tahun 2021 ini, dengan terpilihnya UGM menjadi posisi tertinggi pemeringkatan universitas terbaik se-Indonesia versi 4 dari International College and Universities (4ICU) UniRank 2021. Hal ini begitu disyukuri oleh sang Rektor, Prof.Ir. Panut Mulyono. M.Eng.,D.Eng., IPU ., ASEAN Eng.,.

“Kami bersyukur UGM kembali menempati peringkat satu di Indonesia versi 4ICU tahun ini,” ungkap Panut dikutip dari laman resmi UGM, Minggu (21/2). Lantas apa saja kriteria penghitungan dalam penilaian itu hingga menetapkan UGM sebagai yang terbaik di tingkat nasional?

Kriteria Penilaian

©2020 Merdeka.com

Direktur Direktorat Sistem dan Sumber Daya Informasi (DSSDI) UGM, Widyawan., Ph.D., mengatakan pemeringkatan universitas versi 4ICU dilakukan menggunakan UniRank Universitay Rangking.

Dia menambahkan, penilaian UniRank dilakukan berdasarkan sistem alogaritma lima website yang dianggap netral dan Independen yaitu Moz Domain Authority, Alexa Global Rank, Similar Web Global Rank, Majestic Reffering Domains, serta Majestic Trust Flow.

Sementara itu, untuk kriteria penilaiannya ada tiga. Yang pertama, perguruan tinggi telah terakreditasi oleh organisasi terkait pendidikan tinggi yang sesuai di setiap negara. Yang kedua, perguruan tinggi menawarkan gelar sarjana empat tahun dan pasca sarjana, dan yang terakhir, perguruan tinggi memberikan pendidikan dengan format tradisional, tatap muka, dan non jarak jauh.

“Pemeringkatan ini menunjukkan popularitas UGM yang dilihat dari banyaknya jumlah kunjungan ke website UGM dan jumlah akses dari luar ke berbagai situs di bawah domain Ugm.ac.id,” jelas Widyawan.

Wujud Apresiasi

©ugm.ac.id

Widyawan menambahkan, penghargaan itu diberikan sebagai bentuk apresiasi dari 4ICU atas kinerja dari seluruh sivitas akademika UGM dalam memanfaatkan teknologi baik itu di bidang pendidikan, pengajaran, dan penelitian. Artinya terdapat pengakuan dari dunia internasional terhadap adopsi digital di UGM.

Widyawati menyebutkan, pencapaian itu dapat diraih berkat sejumlah pengembangan yang tak henti dilakukan UGM. Pengembangan itu tidak hanya dilakukan pada sektor infrastruktur teknologi informasi, tapi juga mengembangkan konten-konten digital yang berkualitas.

Ungkapan Rektor UGM

©2018 Merdeka.com/Purnomo Edi

Atas pencapaian ini, Rektor UGM, Panut Mulyono memberikan apresiasi kepada sivitas akademis UGM. Dia mengatakan pencapaian ini bisa terwujud berkat dedikasi tinggi dan kerja keras seluruh sivitas dalam menjalankan tridarma perguruan tinggi. Selain itu penghargaan tersebut juga tak lepas dari dukungan yang diberikan oleh para alumni.

“Terima kasih kepada seluruh keluarga besar UGM atas kerja yang sangat baik sehingga prestasi UGM terus meningkat. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Kagama karena prestasi ini tak lepas dari dukungan alumni kepada almamaternya,” ungkap Panut, Minggu (21/2).