Merdeka.com - Pasangan suami istri asal Dukuh Peting, Desa Kutukan, Kecamatan Randublatung, Blora, mengalami nasib tragis. Kedua warga yang sama-sama memiliki profesi sebagai petani itu tersengat jebakan listrik di sawah milik mereka sendiri.

Jasad pasutri bernama Jamal (60) dan Lani (55) itu ditemukan menantunya pada Jumat (16/10 ) malam dengan kondisi sudah kaku tergeletak di pinggir sawah.

“Yang tahu pertama kali itu menantunya pada malam hari. Saat itu mereka ditemukan sudah dalam kondisi luka bakar di bagian tangan kanan akibat tersengat setrum listrik,” kata Kasatreskrim Polres Blora AKP Setiyano dikutip dari Liputan6.com pada Minggu (18/10).

Lalu bagaimana kronologi kejadian tersebut? Berikut selengkapnya:

Kronologi Kejadian

©2020 liputan6.com

Setiyanto mengatakan, pada Jumat sore pukul 15.00 WIB pasutri tersebut izin kepada keluarganya pergi ke sawah. Tapi hingga malam hari mereka tak kunjung pulang.Cemas karena mertuanya tidak kunjung pulang, menantu mereka kemudian menyusul ke sawah dan mendapati kedua orang tuanya sudah terbujur kaku di pinggir sawah.

Senjata Makan Tuan

©2020 liputan6.com

Menurut Setiyanto, kawat aliran listrik itu dipasang pemiliknya sendiri untuk membunuh hama tikus yang memang meresahkan petani.

“Sudah lama dipasang. Sawah di Blora bagian selatan kan banyak dipasangi kawat beraliran listrik untuk menyetrum tikus,” ujar Setiyanto.

Bukan Satu-satunya

©2019 Merdeka.com

Peristiwa petani yang kena setrum listrik bukan satu-satunya ini terjadi. Kejadian itu kerap terjadi di berbagai daerah. Oleh karena itu, Setiyanto meminta masyarakat jangan lagi menjebak tikus dengan setrum listrik. Hal ini dikarenakan bisa membahayakan diri sendiri dan petani lainnya.

Seperti diketahui, hama tikus di Kabupaten Blora sangat meresahkan petani di musim tanam padi dan jagung. Dinas Pertanian maupun petani dari dulu memang belum bisa menghadirkan alternatif untuk mengatasi serangan sekaligus membasmi hewan itu.