Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tidak Akan Berdampak pada Ekonomi, Ini Kata Pakar UNS Terkait PPKM Jawa-Bali

Tidak Akan Berdampak pada Ekonomi, Ini Kata Pakar UNS Terkait PPKM Jawa-Bali Pembatasan kegiatan warga Ibu Kota lewat PPKM. ©Liputan6.com/Helmi Fithriansyah

Merdeka.com - Setelah sekian lama memasuki era New Normal, akhirnya Pemerintah Republik Indonesia kembali mengeluarkan kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang mulai diterapkan pada 11 Januari 2021 kemarin. Atas kebijakan ini, banyak masyarakat yang khawatir akan kondisi perekonomian yang kembali memburuk sama ketika masa awal-awal pandemi.

Hal berbeda disampaikan oleh Pakar Ekonomi dari Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Lukman Hakim. Menurutnya, PSBB atau bisa juga disebut PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) tidak akan memberikan dampak yang signifikan bagi ekonomi masyarakat.

Apalagi, saat ini pemerintah daerah juga sudah memberikan kelonggaran khususnya pada pedagang yang berjualan di malam hari. Seperti di Solo, Jawa Tengah, transaksi kuliner yang dibatasi hingga pukul 19.00 WIB akhirnya dibatalkan.

“Para pedagang tetap diizinkan berjualan sesuai jam operasional dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Ini artinya tidak ada bedanya dari sebelumnya,” kata Lukman dikutip dari ANTARA pada Senin (18/1).

Sebagai Bentuk Kepedulian

Menurut Lukman, keputusan untuk membatalkan pembatasan jam operasional itu merupakan bentuk kepedulian pemerintah terhadap kondisi masyarakat.

Dengan begitu, pemerintah ikut memperhatikan kondisi ekonomi masyarakat yang kemungkinan besar sangat berdampak dengan adanya pembatasan itu.

“Pemerintah tetap memikirkan dampak ekonomi bagi masyarakat dengan adanya pembatasan aktivitas. Selama ketersediaan bahan pokok masih cukup, tidak ada masalah. Apalagi pemerintah tetap menggelontorkan bantuan dari berbagai skema, baik yang sifatnya tunai maupun transfer,” ungkap Lukman.

Pemerintah Tidak Mempersulit

Sementara itu, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengaku tidak akan mempersulit pedagang kaki lima (PKL) dalam mencari rezeki di tengah kebijakan PPKM. Pria yang akrab disapa Rudy itu mengaku pada awalnya PKL hanya diperbolehkan berjualan hingga pukul 19.00 WIB, namun dengan mempertimbangkan logika, rasa kemanusiaan, dan keadilan, dia menganulir keputusan tersebut.

Menurutnya, tidak adil kalau mal diberikan jam operasional 9 jam sehari, sementara PKL hanya diberi waktu sebentar saja.

“Kalau buka jam 18.00 terus jam 19.00 WIB ditutup nanti teman-teman makan apa? Makanya yang penting jam operasional dipersilahkan,” kata Rudy dikutip dari ANTARA.

Pedagang Harus Taat Aturan

Walau begitu, Rudy juga meminta para pedagang untuk membatasi jumlah pembeli yang makan di warung dengan kapasitas maksimal 25 persen dari biasanya. Menurutnya, kalau nanti pedagang tidak menaati aturan tersebut, maka mereka akan ditegur oleh instansi terkait.

“Jadi nanti kalau melebihi itu ya akan ditegur dan diperingatkan. Kalau perlu dilarang buka,” kata Rudy dikutip dari ANTARA.

(mdk/shr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Apresiasi Pj Gubernur Kaltim untuk Perkembangan Ekonomi di Penajam Paser Utara

Apresiasi Pj Gubernur Kaltim untuk Perkembangan Ekonomi di Penajam Paser Utara

Kabupaten Penajam Paser Utara menjadi salah satu contoh perkembangan yang sangat cepat di bidang ekonomi salah satunya UMKM.

Baca Selengkapnya
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.

Baca Selengkapnya
TKN Prabowo-Gibran: Saat Pandemi, UMKM Jadi Penggerak Ekonomi yang Terganggu

TKN Prabowo-Gibran: Saat Pandemi, UMKM Jadi Penggerak Ekonomi yang Terganggu

UMKM adalah salah satu pilar ekonomi kerakyatan yang memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Di Depan Petinggi TNI, Jokowi Curhat Sulitnya Cari Pasokan Beras ke Luar Negeri

Di Depan Petinggi TNI, Jokowi Curhat Sulitnya Cari Pasokan Beras ke Luar Negeri

Jokowi mengatakan kondisi ini disebabkan ketidakpastiaan ekonomo dan konflik geopolitik yang tak kunjung usai.

Baca Selengkapnya
Politik Dinasti Disebut Tak akan Berdampak Buruk ke Ekonomi, tapi Ada Syaratnya

Politik Dinasti Disebut Tak akan Berdampak Buruk ke Ekonomi, tapi Ada Syaratnya

Syaratnya adalah ada orang lain yang bukan bagian keluarga Kepala Negara tadi juga mendapatkan porsi dan hak yang sama.

Baca Selengkapnya
Prabowo-Gibran Menang pilpres, Kadin: Kondisi Harus Tetap Stabil dan THR Cair Pekan Depan

Prabowo-Gibran Menang pilpres, Kadin: Kondisi Harus Tetap Stabil dan THR Cair Pekan Depan

Kondisi ini yang menjadi kunci utama stabilitas ekonomi menjelang pencairan THR

Baca Selengkapnya
Ekonomi Indonesia Tahun 2023 Malah Melemah di Tahun Politik, Ada Apa?

Ekonomi Indonesia Tahun 2023 Malah Melemah di Tahun Politik, Ada Apa?

Persiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.

Baca Selengkapnya
Prabowo Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 8 Persen, Begini Strateginya

Prabowo Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 8 Persen, Begini Strateginya

Proyeksi Prabowo ini berkaca pada kian meningkatnya daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya
Prabowo Tegaskan Sistem Ekonomi Harus Menganut Kerakyatan, Berdayakan UMKM dan Koperasi

Prabowo Tegaskan Sistem Ekonomi Harus Menganut Kerakyatan, Berdayakan UMKM dan Koperasi

Menurutnya, bahwa kapitalisme dan neoliberal akan membuat rakyat semakin jauh dari kesejahteraan.

Baca Selengkapnya