Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tetap Buka saat Pandemi, Sekolah Gajahwong Ajarkan Kemandirian di Tengah Keterbatasan

Tetap Buka saat Pandemi, Sekolah Gajahwong Ajarkan Kemandirian di Tengah Keterbatasan Sekolah Gajahwong Yogyakarta. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Seperti tertulis dalam Undang-Undang Dasar 1945, pendidikan merupakan jaminan yang wajib diberikan oleh negara kepada seluruh warganya.

Namun nyatanya, saat ini masih banyak warga negara yang belum mendapatkan hak pendidikannya secara layak. Adanya pandemi Covid-19 makin membuat sistem pendidikan semakin sulit dijangkau kalangan bawah. Pasalnya, penggunaan sejumlah perangkat tambahan seperti gadget, laptop, dan koneksi internet belum bisa dijangkau semua kalangan.

Kenyataan tersebut mendasari Sekolah Gajahwong untuk memperjuangkan hak dasar pendidikan bagi anak-anak pemulung serta pekerja jalanan di kawasan Kampung Ledhok Timoho RT 50/05 Muja Muju, Kota Yogyakarta.

Berada di bantaran sungai Gajahwong, sekolah yang diprakarsai oleh Team Advokasi Arus Bawah (TAABAH)itu mencoba mengubah keadaan anak-anak yang kurang beruntung di tengah keadaan yang serba terbatas.

“Di Sekolah Gajahwong rata-rata muridnya berumur 3 sampai 7 tahun, dengan latar belakang orang tua sebagai pekerja jalanan seperti pemulung, pak ogah, hingga para penjaga warung,” ujar Vera, salah satu pegiat pendidikan di Sekolah Gajahwong kepada merdeka.com.

Memberikan Pendidikan di Tengah Keterbatasan

sekolah gajahwong yogyakarta

©2021 Merdeka.com

Vera mengungkapkan, pandemi Covid-19 membuat proses pendidikan yang diajarkan di sekolah tersebut menjadi cukup terhambat.

Salah satu kendala yang dihadapi adalah keterbatasan komunikasi, mengingat para wali murid di sekolah tersebut tak semuanya menggunakan smartphone. Selain itu, pihaknya juga kesulitan saat memantau perkembangan materi yang sudah diajarkan.

“Dengan adanya pandemi ini otomatis sekolah harus menerapkan pembatasan. Sekolah pun harus berbagi peran dengan orang tua di rumah agar proses pengajaran bisa tetap terstimulasi dan maksimal. Namun saat kita bikinkan jadwal pendidikan ternyata tidak maksimal. Orang tua banyak yang kesulitan dalam mengaksesnya karena banyak yang tidak bisa baca tulis,” tutur perempuan yang menggemari aktivitas sosial kemasyarakatan tersebut.

Penegakan Protokol

sekolah gajahwong yogyakarta

©2021 Merdeka.com

Sekolah Gajahwong mengajarkan sejumlah materi di luar pendidikan formal seperti pendidikan emosional diri, kepemimpinan, ekologi, sampai kemandirian untuk kelestarian alam. Sekolah ini pun terus mencoba menerapkan berbagai metode pendidikan agar anak-anak tersebut bisa menerima pengajaran dengan utuh di tengah pandemi.

Agar pelaksanaan pendidikan tetap berjalan, akhirnya metode belajar tatap muka dengan protokol ketat pun dipilih setiap seminggu sekali dengan tetap menjaga jarak serta mengenakan masker.

“Untuk saat ini, anak-anak mengambil metode pendidikan di sekolah seminggu sekali dengan mengenakan masker, cuci tangan serta diatur jadwal masuknya setiap 10 menit sekali untuk pelajar soal emosional dan kepemimpinan, termasuk presentasi karya (karena harus tatap muka),” ujar Vera.

Membawa Misi Kemandirian bagi Anak Pekerja Jalanan Jogja

sekolah gajahwong yogyakarta

©2021 Merdeka.com

Vera mengungkapkan jika saat ini visi sekolah Gajahwong masih sama, yakni terus berupaya mengangkat mimpi anak-anak didiknya agar bisa memiliki kehidupan yang lebih baik.

Banyak dari konsep pendidikan yang diadopsi untuk memandirikan anak-anak tersebut, salah satunya dengan 3 R (recycle, reuse, reduce).

Kemudian ada juga pelestarian bahasa Jawa, termasuk pengenalan bahasa Inggris serta pendekatan nilai-nilai pelestarian alam hingga saat dewasa mereka bisa sadar anak pentingnya lingkungan bagi kehidupan manusia.

Beberapa kegiatan lainnya juga diajarkan di sekolah Gajahwong, seperti menanam, melukis, hingga membuat permainkan yang membentuk karakter kreatif dari anak-anak tersebut.

“Goalsnya anak-anak harus bisa hidup mandiri, dengan tetap melestarikan lingkungan lewat pelajaran yang kami adakan,” terang Vera.

Bertahan di Tengah Keterbatasan

sekolah gajahwong yogyakarta

©2021 Merdeka.com

Sekolah Gajahwong saat ini memiliki 25 orang murid aktif dengan tiga orang pengajar yang bergantian memberikan materi pelajaran.

Terkait pembiayaan sekolah, Vera mengungkapkan jika sekolah juga terus mengupayakan terfasilitasinya metode pendidikan dengan beberapa pemasukan mandiri, mulai dari biaya mahasiswa penelitian, usaha peternakan, menjual pakaian layak pakai, donasi, hingga persewaan jasa angkut.

Vera juga menambahkan, saat ini sekolah tersebut masih membutuhkan sejumlah ruangan. Bangunan semipermanen yang saat ini dipakai bocor di beberapa bagian. Pihak sekolah sendiri masih kesulitan melakukan renovasi karena terhalang hak kepemilikan tanah serta biaya.

“Harapan dari Sekolah Gajahwong sendiri sebisa mungkin di sini kita memfasilitasi anak-anak dengan baik, dan penunjang di sini juga semoga lebih baik ke depannya karena pendidikan seperti yang diajarkan di sini merupakan pondasi agar mereka lebih baik dari keadaan orang tuanya sekarang,” harapnya.

 

(mdk/nrd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pelaku Pemerkosaan Libatkan Anak Pejabat di Gowa Bertambah Satu, Ini Perannya
Pelaku Pemerkosaan Libatkan Anak Pejabat di Gowa Bertambah Satu, Ini Perannya

Satu pelaku pemerkosaan terhadap seorang wanita di Danau Mawang diamankan berinisial AR.

Baca Selengkapnya
Perkara 8 Siswa Binus School Serpong Pelaku Perundungan Segara Dilimpahkan ke Kejaksaan
Perkara 8 Siswa Binus School Serpong Pelaku Perundungan Segara Dilimpahkan ke Kejaksaan

Lantaran upaya diversi yang dilakukan pihak Kepolisian tidak menemui kesepakatan antara korban dengan 8 anak berhadapan hukum (ABH).

Baca Selengkapnya
Layaknya Sekolah Betulan, Begini Situasi Sekolah Khusus Burung Murai di Cilacap yang Muridnya Datang dari Berbagai Daerah
Layaknya Sekolah Betulan, Begini Situasi Sekolah Khusus Burung Murai di Cilacap yang Muridnya Datang dari Berbagai Daerah

Para pemilik burung rela jauh-jauh mengirim hewan peliharaannya demi bisa sekolah di sini

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ratapan Korban Kebakaran Petojo Selatan, Anak Tidak Bisa Sekolah Usai Seragam dan Buku Ludes Dilalap Si Jago Merah
Ratapan Korban Kebakaran Petojo Selatan, Anak Tidak Bisa Sekolah Usai Seragam dan Buku Ludes Dilalap Si Jago Merah

Penyebab kebakaran hingga kini masih diselidiki polisi

Baca Selengkapnya
Ibu dan Dua Anaknya Meninggal dalam Posisi Berpelukan akibat Kebakaran Rumah di Aceh Tamiang
Ibu dan Dua Anaknya Meninggal dalam Posisi Berpelukan akibat Kebakaran Rumah di Aceh Tamiang

Seorang ibu rumah tangga bernama Dewi (37) dan dua anaknya meninggal dunia saat rumah yang mereka tempati di Gampong Sungai Kuruk III, Seruway, Aceh Tamiang.

Baca Selengkapnya
Peristiwa Aneh Sebelum Ibu Bunuh Anak Kandung di Bekasi
Peristiwa Aneh Sebelum Ibu Bunuh Anak Kandung di Bekasi

Bocah tak berdosa itu tewas di tangan ibu kandungnya yang berinisial SNF (26) pada Kamis (7/3) pagi.

Baca Selengkapnya
Dibacok Ibu Kandung sampai Tewas, Anak 8 Tahun Ucapkan Kalimat Terakhir: Perut Aku Sakit
Dibacok Ibu Kandung sampai Tewas, Anak 8 Tahun Ucapkan Kalimat Terakhir: Perut Aku Sakit

Istrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.

Baca Selengkapnya
Belasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita
Belasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita

Belasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita

Baca Selengkapnya
Tujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur
Tujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur

Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.

Baca Selengkapnya