Terpendam Kotoran Sapi, Ini Penampakan Arca Kuno yang Baru Ditemukan di Sleman
Merdeka.com - Dua arca kuno ditemukan di Dusun Kalijeruk, Widodomartani, Ngemplak, Sleman pada Selasa (28/1/2020). BPCP Yogyakarta menyebut, arca itu diduga berasal zaman Kerajaan Mataram Hindu abad ke-9 Masehi atau sekitar tahun 800 M.
Dikutip dari laman Radio Republik Indonesia (RRI), arca kuno itu pertama kali ditemukan oleh seorang warga bernama Yulianto. Ia menemukan arca itu saat menggali lahan milik kas desa menggunakan alat berat pada pukul 2 siang waktu setempat. Awalnya, lahan tersebut akan digunakan untuk menampung kotoran sapi.
Dua arca kuno yang ditemukan terdiri dari, satu berbentuk lembu dengan panjang 60 sentimeter dan tinggi 40 sentimeter. Dan, arca yang kedua berbentuk manusia atau figur dewa dalam ajaran Hindu. Panjangnya 30 sentimeter dengan tinggi 80 sentimeter.
Berasal dari Zaman Mataram Kuno
Kepala Unit Penyelamatan, Pengembangan, dan Pemanfaatan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Muhammad Taufik memastikan bahwa arca itu merupakan peninggalan dari Mataram Kuno.
2020 Merdeka.com/Twitter Candra Setyawan
Sesuai dengan cirinya, arca tersebut merupakan Arca Nandi dan Agastya yang sudah ada sejak abad ke-9 Masehi, jelas Taufik dilansir dari Ayojogja.com, Selasa (11/2/2020).
Arca Nandi
Arca berbentuk lembu yang ditemukan di Kalijeruk itu mirip dengan Arca Nandi yang menjadi koleksi BPCB Yogyakarta. Arca itu ditemukan di Desa Guwosari, Pajangan, Bantul.
2020 Merdeka.com/Twitter Candra Setyawan
Sedikit berbeda dengan arca lembu yang ditemukan di Kalijeruk, Arca Nandi ini memiliki panjang 70 sentimeter dan tingginya 40 sentimeter. Nandi sendiri dalam ajaran Hindu merupakan kendaraan yang ditunggangi Dewa Siwa.
Arca Agastya
Sementara arca yang berbentuk manusia itu mirip dengan Arca Agastya yang menjadi koleksi Museum Nasional Indonesia. Arca yang ditemukan di Desa Batu, Semarang, Jawa Tengah ini memiliki panjang 40 sentimeter dan tinggi 90 sentimeter.Agastya sendiri merupakan murid pertama Dewa Siwa, yang digambarkan memiliki jenggot dan tubuh yang besar, serta mengenakan mahkota di kepalanya. Dalam Ajaran Hindu, Agastya dikenal sebagai pendeta yang menyebarkan ajaran Hindu ke wilayah selatan India. Di Indonesia, Agastya dikenal juga sebagai Siva Mahaguru, salah satu perwujudan dari Dewa Siwa.
(mdk/snw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Permukiman kuno yang ditemukan berasal dari berbagai periode, tertua berusia 6.000 tahun.
Baca SelengkapnyaAksara kuno rupanya tak hanya dikenal di Suku Jawa saja, melainkan Suku Batak juga memiliki aksaranya sendiri.
Baca SelengkapnyaArkeolog Temukan Makam Pejabat Mesir Berusia 4.300 Tahun, Isinya Gambar Kehidupan Sehari-Hari Mesir Kuno
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Makam ini berasal dari tahun 478 hingga 221 SM, ketika terjadi peperangan antar negara bagian.
Baca SelengkapnyaPenemuan terbaru telah terjadi di dunia arkeologi Tiongkok ketika para ahli menemukan slip tertulis pertama yang terkait dengan kalender kuno dalam makam kuno.
Baca SelengkapnyaPejalan Kaki Temukan Benda Kecil Berkilau, Ternyata Stempel Kerajaan Kuno Berusia 2.800 Tahun
Baca SelengkapnyaArkeolog Temukan Perhiasan Zaman Perunggu Terbuat dari Benda Luar Angkasa 1 Juta Tahun Lalu
Baca SelengkapnyaMata panah terbuat dari kuarsit asli dan masih utuh.
Baca SelengkapnyaPara arkeolog mengungkap identitas sisa-sisa manusia dalam makam kerajaan Yunani kuno, dianggap "salah satu kerangka paling penting" di Eropa.
Baca Selengkapnya