Terancam Akan 'Dibinasakan', Begini Modus Pemerasan Para Kades di Banyumas
Merdeka.com - Rabu (28/4), Pusat Bantuan Hukum (PBH) Peradi Cabang Purwokerto mengungkapkan adanya pemerasan yang dilakukan terhadap para kepala desa di Banyumas. Pemerasan itu diketahui berawal dari laporan Kepala Desa Sibrama, Wagiyah (54) mengenai adanya kasus dugaan pemerasan, pengancaman, atau memaksa orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan atau membiarkan sesuatu.
“Laporan ini juncto-nya banyak karena dari peristiwa ini dikonfrontasi apakah itu pemerasan, pengancaman, atau tindak pidana yang lain,” kata Ketua DPC PBH Peradi, Happy Sunaryanto dikutip dari ANTARA.
Happy melanjutkan, terlapor yang dilaporkan oleh Kades Sibrama itu berinisial SS, dia adalah oknum ketua salah satu lembaga swadaya masyarakat antikorupsi. Berikut selengkapnya:
Kronologi Kasus
merdeka.com/arie basuki
Ketua PBH Peradi Purwokerto, Timoteus Prayitnoutomo mengatakan, kasus itu berawal dari peristiwa yang dialami lima kepala desa di Kecamatan Kemranjen yang telah menyerahkan uang dengan total Rp375 juta kepada terlapor.
Waktu itu, terlapor SS meminta salinan APBDes dari para kepala desa dengan alasan hendak diaudit. Namun permintaan itu ditolak.
“Terlapor mengatakan kalau tidak mau ya dibinasakan. Karena merasa takut, lima kepala desa itu terpaksa menyerahkan uang secara tunai maupun transfer kepada terlapor. Total uang Rp375 juta itu diserahkan melalui perantara yang bertindak atas nama terlapor,” kata Timoteus dikutip dari ANTARA.
Ketakutan
©©2012 Shutterstock/DRogatnev
Timoteus mengatakan pada awalnya pelapor, dalam hal ini Wagiyah, ketakutan karena ada pernyataan “kalau tidak mau ya dibinasakan” sehingga menyerahkan uang secara tunai sebesar Rp65 juta yang diserahkan dua kali, yaitu Rp20 juta dan Rp45 juta.
Selain Wagiyah, ada empat kepala desa lain yang menyerahkan uang kepada terlapor yaitu Kades Petarangan, Kades Grujugan, Kades Sibalung, dan Kades Karanggintung, semuanya berasal dari Kecamatan Kemranjen.
“Mereka sebenarnya keberatan. Kebetulan klien kami Bu Kades Sibrama merasa tidak melakukan tindakan tercela. Terbukti, laporan ibu ini lolos dari audit inspektorat. Sudah lolos kok kenapa harus ditanya untuk dicari selisihnya,” kata Timoteus dikutip dari ANTARA.
Pengakuan Bu Kades
Kades Sibrama, Wagiyah mengatakan ia terpaksa menyerahkan uang kepada terlapor melalui seorang perantara berinisial A karena merasa takut.
Menurutnya, peristiwa itu terjadi sekitar Bulan Januari 2021. Bahkan dia sempat berdebat dengan terlapor terkait siapa saja yang berhak menerima dana APDes.
Sementara itu Kasatreskrim Polresta Banyumas Kompol Berry mengatakan kasus itu sudah naik tingkat ke taraf penyidikan.
“Sekarang sudah naik ke penyidikan. Kami serius untuk menangani perkara tersebut,” kata Berry.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos
Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaPenyaluran Bansos Minta Ditunda di Masa Pemilu, Kepala Bapanas: Makannya Boleh Ditunda Enggak?
Arief mengaku, dirinya telah mendapat penugasan dari pemerintah dalam rapat terbatas untuk tetap menyalurkan bansos pangan.
Baca SelengkapnyaJelang Hari Pencoblosan Pemerintah Setop Penyaluran Bansos, Ini Alasannya
Penyaluran bansos beras kemasan 10 kg dihentikan sementara pada 8-14 Februari 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah Bantah Kenaikan Harga dan Kelangkaan Beras Akibat Program Bansos Pangan, Begini Penjelasannya
Pemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.
Baca SelengkapnyaBansos Beras, Daging Ayam dan Telur Telan Anggaran Rp17,5 Triliun
Anggaran tersebut mencakup kucuran bansos hingga Juni 2024. Namun, Kemenkeu akan melakukan tinjauan setelah tiga bulan.
Baca SelengkapnyaSerunya Peringatan Hari Jadi Kabupaten Banyumas, Empat Pusaka Kebesaran Dikirab Sekaligus
Acara Kirab Pusaka itu merupakan penutup rangkaian peringatan Hari Jadi Kabupaten Banyumas.
Baca SelengkapnyaPemerintah Jokowi Setop Sementara Bagi-Bagi Bansos, Ini Alasannya
Penghentian sementara penyaluran bansos ini untuk menghormati tahapan pemilu dan mendukung kelancaran pesta demokrasi tersebut.
Baca SelengkapnyaGanjar Sepakat dengan Wapres soal Dugaan Penyalahgunaan Bansos: Penting untuk Ditindaklanjuti Bawaslu
Ganjar sudah memprediksi penyaluran bantuan sosial (bansos) kerap dimanfaatkan para pejabat untuk mengkampanyekan salah satu paslon.
Baca SelengkapnyaPenangkapan Terduga Teroris Dinilai Beri Rasa Aman Bagi Masyarakat
Penangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.
Baca Selengkapnya