Merdeka.com - Kasus COVID-19 di Kudus terus meningkat. Fakta ini membuat banyak rumah sakit dipadati pasien COVID-19. Mereka memadati ruang-ruang inap hingga tak ada lagi tempat tidur yang tersisa. Bahkan, rumah sakit rujukan di wilayah itu hampir penuh saking banyaknya pasien yang butuh perawatan.

Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus mengatakan bahwa jumlah tempat tidur yang tersisa dari seluruh rumah sakit rujukan hanya menyisakan 12 tempat tidur menyusul tingginya kasus COVID-19 yang harus mendapatkan perawatan.

“Total tempat tidur yang disediakan rumah sakit itu ada 367 tempat tidur, termasuk enam tempat tidur di ruang ICU. Namun untuk hari Kamis (27/5) ini sebanyak 96,62 persen telah terisi hingga menyisakan enam tempat tidur di ruang perawatan dan enam tempat tidur di ruang ICU,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, Badai Ismoyo, dikutip dari Liputan6.com pada Jumat (28/5).

Hampir Penuh

©2021 REUTERS/Guglielmo Mangiapane

Badai mengatakan, dari tujuh rumah sakit itu, RSUD Loekmono Hadi paling banyak menyediakan tempat tidur untuk pasien COVID-19. Namun, dari 138 tempat tidur yang disediakan, sekarang jumlahnya sudah melebihi kapasitas yaitu terisi 142 pasien. Sementara itu RS Islam Sunan Kudus yang menyediakan 50 tempat tidur dan RS Mardi Rahayu yang menyediakan 86 tempat tidur masing-masing menyisakan empat dan dua tempat tidur.

Sementara itu, rumah sakit lain seperti RS Kumala Siwi Mijen (24 tempat tidur), RS Aisyiyah Kudus (45 tempat tidur), RS Kartika Husada (4 tempat tidur), dan RS Nurussyifa (14 tempat tidur), semuanya telah terisi penuh.

Langkah Antisipasi

©Liputan6.com/Herman Zakharia

Untuk mengantisipasi jumlah penambahan pasien COVID-19 yang butuh perawatan, Pemkab Kudus telah menyiapkan rumah sakit cadangan dengan kapasitas 436 tempat tidur yang tersebar di tujuh lokasi seperti Hotel Graha Colo, rusunawa, Balai Diklat Sonyawarih, Hotel King, dan asrama Akademi Kebidanan (Akbid).

Untuk saat ini, yang terisi baru di Rusunawa Bakalan Krapyak di mana ada tujuh warga yang menjalani isolasi karena banyak yang positif COVID-19 tanpa gejala. Sedangkan tempat lainnya masih dipersiapkan sarana dan prasarananya.