Tekan Angka Kemiskinan, Pemkot Jogja Siapkan 3 Strategi Ini
Tugu Yogyakarta. blogspot.com
Merdeka.com - Sebagai negara berkembang, masih banyak warga negara Indonesia yang terjebak kemiskinan. Masuknya masa pandemi COVID-19 membuat peta kemiskinan di Indonesia semakin memburuk, tak terkecuali di Kota Yogyakarta.
Dilansir dari ANTARA pada Senin (22/2), Pemerintah Kota Yogyakarta menyiapkan setidaknya tiga strategi untuk menekan kemiskinan di wilayahnya yang terus mengalami kenaikan akibat pandemi COVID-19.
Di Yogyakarta, ada dua sektor yang mendapat imbas paling besar, yaitu sektor pariwisata dan pendidikan. Padahal dua sektor itulah yang menjadi penggerak utama roda perekonomian di Kota Yogyakarta.
"Saat pandemi, sektor pariwisata dan pendidikan sangat terdampak. Makanya, perlu dilakukan upaya pendekatan pengentasan kemiskinan dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Senin.
Lalu apa saja tiga strategi yang telah disiapkan Pemkot Yogyakarta itu? Berikut selengkapnya:
Tiga Strategi Tekan Kemiskinan
©2013 Merdeka.com/Arie Basuki
Ketiga kebijakan yang akan diterapkan, di antaranya menekankan kembali program "Yogyakarta untuk Yogyakarta" guna meningkatkan pendapatan masyarakat di tingkat bawah, pengurangan beban masyarakat, dan menjaga tingkat inflasi. Dalam program "Yogyakarta untuk Yogyakarta" misalnya, warga diajak untuk meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat yang tinggal di lingkungan sekitar, misalnya membeli barang di warung tetangga sekitar atau mempekerjakan warga di lingkungan sekitar sehingga ekonomi pun bergerak.
Tak hanya itu, Pemkot Yogyakarta juga mengajak kelompok kuliner masyarakat yang masuk dalam program Gandeng Gendong untuk memenuhi kebutuhan logistik pasien positif COVID-19 yang melakukan isolasi mandiri di rumah.
"Juga akan ada pasar tani yang menghubungkan kampung sayur, lele cendol, dan e-warong. Warga penerima bantuan dari pemerintah bisa membeli kebutuhan sayur dan protein di e-warong sehingga uang pun berputar di masyarakat paling bawah," kata Heroe dikutip dari ANTARA.
Penyediaan Jaringan WiFi
boldsky.com
Sementara untuk pengurangan beban masyarakat, pemerintah melakukan beberapa program, salah satunya dengan menambah titik wi-fi publik di wilayah berbasis RW sehingga mengurangi anggaran keluarga untuk membeli kebutuhan pulsa guna pembelajaran daring.
Pemerintah Kota Yogyakarta menargetkan mampu menyediakan wi-fi publik di seluruh RW pada pertengahan tahun atau paling lambat triwulan ketiga tahun 2021 ini.
"Sudah ada lebih dari 300 titik wi-fi publik di wilayah dan akan terus ditambah sehingga seluruh RW dilengkapi fasilitas tersebut," ungkap Heroe.
Pengawasan Distribusi dan Harga Barang Pokok
©2020 Merdeka.com/Iqbal Nugroho
Sementara itu untuk menjaga tingkat inflasi, Pemkot Yogyakarta rutin melakukan pengawasan distribusi dan harga barang pokok di setiap pasar tradisional. Menurut Heroe, bila hal itu tidak dilakukan, maka inflasi yang tak terkendali bisa menyebabkan meningkatnya beban keuangan rumah tangga.
Harapannya, seluruh strategi dan kebijakan tersebut tetap bertumpu pada keseimbangan penegakan protokol kesehatan dengan kegiatan ekonomi.
"Menyeimbangkan kedua aspek ini tidak mudah. Kuncinya adalah pelaksanaan protokol kesehatan 5M dilakukan konsisten," kata Heroe dikutip dari ANTARA.
Angka Kemiskinan di Kota Yogyakarta
Dari dari strategi yang telah disusun, Heroe berharap angka kemiskinan di Kota Yogyakarta bisa ditekan. Berdasarkan data Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta, jumlah warga miskin yang masuk dalam data keluarga sasaran jaminan perlindungan sosial (KSJPS) pada 2021 mengalami kenaikan 8,53 persen dibanding 2020.
Pada KSJPS 2021 tercatat sebanyak 15.584 kepala keluarga dengan 48.269 jiwa, sedangkan pada tahun sebelumnya jumlah warga masuk KSJPS terdata 14.359 KK dengan 45.725 jiwa.
[shr]
Baca Selanjutnya: Tiga Strategi Tekan Kemiskinan...
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami