Merdeka.com - Walaupun berlangsung di tengah pandemi, pagelaran Dimas Diajeng Sleman 2021 dapat terselenggara dengan lancar. Di akhir acara, terpilihlah dua orang yang menjadi Dimas Diajeng.

Mereka adalah Ibnu Azzulfa dan Katarina Almanda. Keduanya diharapkan dapat berkontribusi dalam pemulihan pariwisata Sleman khususnya yang terdampak pandemi COVID-19.

“Di tengah pandemi seperti ini keberadaan Dimas dan Diajeng terpilih dapat menjadi ikon pariwisata dalam rangka membantu memulihkan pariwisata di Sleman,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Suci Iriani Sinuraya, dikutip dari ANTARA pada Senin (12/4).

Lantas seperti apa jalannya pemilihan Dimas Diajeng Sleman? Dan apa harapan Bupati Sleman terhadap terpilihnya kedua muda-mudi itu? berikut selengkapnya:

Seleksi Ketat

©Instagram/@dimjengsleman

Sempat tertunda satu tahun akibat pandemi COVID-19, Grand Final Dimas Diajeng Sleman 2021 menghadirkan 30 finalis peserta atau 15 pasang Dimas Diajeng yang terpilih. Sebelumnya, ke-30 peserta itu dipilih berdasarkan seleksi yang ketat dan objektif oleh dewan juri dimulai dari tahun 2020. Beberapa aspek penilaian itu meliputi bidang pariwisata, kebudayaan, psikologi, karya tulis, unjuk bakat, dan public speaking.

Suci berharap, terpilihnya Ibnu dan Katarina sebagai Dimas dan Diajeng Sleman membuat mereka mampu berinteraksi dengan masyarakat khususnya generasi muda melalui kegiatan-kegiatan positif.

“Selain itu juga diharapkan dapat terus membantu mengembangkan pariwisata Sleman,” kata Suci dikutip dari ANTARA.

Harapan Bupati

©Instagram/@dimjengsleman

Sementara itu Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo berharap kegiatan itu dapat menjadi media dan sarana untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang pariwisata di Kabupaten Sleman kepada generasi muda pada umumnya dan khususnya pada para finalis Pemilihan Duta Wisata Dimas Diajeng Kabupaten.

“Tambahan wawasan dan pengetahuan tersebut saya harapkan dapat disebarluaskan oleh para finalis Dimas dan Diajeng kepada masyarakat luas melalui media-media sosial yang dimiliki seperti Whatsapp, Facebook, Instagram, untuk mendukung Pemkab Sleman meningkatkan kunjungan wisata,” kata Kustini.