Merdeka.com - Seorang guru di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur hanya lima menit menjadi suami orang. Di lingkungan tempat tinggalnya, ia mendapat rekor sebagai suami kilat.

Dikutip dari Liputan6.com, suatu hari di bulan Februari 2019, Mohri (bukan nama sebenarnya), ditelepon oleh seorang kawannya. Dalam telepon itu, sang kawan meminta bantuan Mohri untuk menikahi istrinya.

Tujuannya, supaya sang kawan bisa rujuk lagi dengan sang istri. Setelah sebelumnya mengucapkan talak tiga, tanpa tahu aturan dalam talak menurut Islam.

Dapat Sebutan Baru

©2016 Merdeka.com

Setelah kejadian itu, teman-teman dekat Mohri menyematkan kata ‘Muhalil’ di belakang namanya. Jadilah ia disebut Mohri Muhalil.

Dalam ilmu fikih, muhalil merupakan istilah bagi suami kedua dalam perkara wanita yang ditalak tiga (satu waktu) atau ditalak tiga kali (beda waktu) oleh suami pertamanya.

Apabila setelah jatuh talak si suami pertama menyesal dan ingin rujuk lagi, maka si istri harus menikah dengan orang lain yang disebut muhalil. Kalau tidak menikah dengan muhalil, si suami sampai kapan pun tidak diperbolehkan rujuk lagi. Mohri sendiri tak menyangka akan mengalami peristiwa langka tersebut.

Kronologi Jadi Suami 5 Menit

©Axioo

Pengalaman menjadi muhalil terjadi pada Februari 2019 lalu. Awalnya, Mohri ditelepon oleh teman karibnya yang bernama Hamim. Keduanya tinggal di lain desa, tetapi masih dalam satu kecamatan.

Dalam pembicaraan telepon itu, Hamim mengaku menyesal telah menjatuhkan talak tiga kepada istrinya. Ia ingin rujuk lagi. Namun, keinginannya itu tak bisa langsung dilakukan lantaran terhalang hukum dalam agama Islam.

Hamim lantas meminta tolong Mohri supaya menikahi istrinya. Mohri tak langsung mengiyakan. Sebagai lulusan pesantren, ia tahu muhalil bisa disebut "suami pura-pura".

Namun, tetap ada kewajiban melakukan hubungan suami istri sebelum si wanita ditalak lagi. Kalau tidak terjadi hubungan badan, maka hukum akad nikah adalah fasik dan mendapat dosa besar.

Mohri kemudian menyetujui permintaan tolong Hamim. Setelah kawannya itu tampak legawa, termasuk sudah membicarakan soal hubungan badan dalam pernikahan sementara itu.

Hanya 5 Menit

©2018 Merdeka.com/Pixabay

Keesokan harinya, akad nikah berlangsung di rumah Hamim. Seorang kiai membimbing akad nikah itu. Sementara yang menjadi saksi yakni keluarga Hamim.

Namun, lima menit kemudian Mohri langsung menceraikan si perempuan. Setelah tahu ternyata masa iddahnya belum sampai tiga bulan sejak terjadi talak dari suami pertama. Menurut Mohri, wanita yang masih dalam masa iddah tak boleh dinikahi.

Sejak malam itu, Mohri tak tahu situasi mereka. Hanya saya mendapat kabar bahwa Hamim dan perempuan itu sudah menikah dan jadi suami istri lagi.

Keluarga Tak Tahu

©thelearningcommunity.us

Laki-laki berusia 41 tahun itu memberi syarat supaya redaksi tidak menyebutkan nama asli dan tempat tinggalnya saat menceritakan pengalaman unik yang ia hadapi. Menurut Mohri, di desa, pepohonan juga punya telinga. Sehingga peristiwa apapun mudah diketahui banyak orang, termasuk pengalamannya menjadi muhalil.

Bahkan istri dan keluarga Mohri sendiri tidak tahu mengenai kisah unik yang dialaminya. Mohri menggambarkan jika keluarganya tahu bisa terjadi 'kiamat kecil'.