Sering Jadi Langganan Banjir, Perumahan di Semarang Ini Siap Direlokasi
Merdeka.com - Perumahan Dinar Indah merupakan wilayah yang menjadi langganan banjir bandang di Kota Semarang. Oleh karena itu, wilayah tersebut perlu direlokasi.
Wali Kota Semarang yang baru, Hevearita Gunaryanti Rahayu, berencana membangun rumah susun untuk relokasi warga perumahan tersebut. Pengajuan yang dilakukan lewat Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Semarang itu sudah ditandatangani, rencananya segera dikirimkan pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
“Kayak rumah susun, tapi tidak tinggi. Saya mengajukan ke Kementerian PUPR. Mudah-mudahan segera terealisasi agar masyarakat di sini bisa tenang,” kata Hevearita, dikutip dari ANTARA pada Rabu (1/2).
Lalu seperti apa rencananya? Berikut selengkapnya:
Tidak Jauh dari Pemukiman Warga
©YouTube/Semarang Pemkot
Perempuan yang akrab disapa Ita itu mengatakan bahwa Pemkot Semarang merencanakan pembangunan rumah susun itu dilakukan tidak jauh dari pemukiman warga. Namun itu semua tergantung ketersediaan lahan.
“Sebenarnya, tanah di atas sini milik pengembang masih ada. Tapi pengembang nggak tahu pergi ke mana. Upaya yang kita lakukan salah satunya adalah mencoba cari tempat di situ,” kata Ita.
Ia mengatakan, yang terpenting dari itu semua adalah anggarannya ada dulu sehingga bisa dicarikan lahan yang mampu menampung sekitar 35 kepala keluarga (KK) yang tinggal di Perumahan Dinar Indah.
Disambut Baik
©Instagram/@infokejadiansemarangnew
Sebelumnya, warga Perumahan Dinar Indah menyambut baik rencana relokasi itu. Apalagi warga khawatir banjir kembali menerjang. Hal inilah yang diungkapkan Paulin Fallo, Ketua RT 06 di perumahan tersebut.
“Keinginan kami tetap direlokasi. Karena tiap tahun kena banjir bisa 3-4 kali dalam setahun. Kemarin saat banjir, ibu Wali Kota berkunjung langsung menyampaikan pada warga akan direlokasi,” kata Paulin, dikutip dari ANTARA.
Ia mengatakan, warga menghuni perumahan tersebut sejak tahun 2013. Setelah itu, warga mengaku tidak bisa lagi menghubungi pengembang untuk meminta pertanggungjawaban karena ternyata perumahan tersebut dibangun di daerah cekungan.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menyusuri Bekas Rumah Pemotongan Hewan Peninggalan Belanda di Semarang, Kini Kondisinya Angker dan Terbengkalai
Rumah itu sempat menjadi tempat tidur para pemulung dan anak jalanan.
Baca SelengkapnyaSeribu Lebih Rumah Terendam Banjir Usai Hujan Sepekan, Jambi Siaga Tiga
Akibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaRumah Ini dari Luar Terlihat Tak Terurus Tapi Dalamnya Sukses Bikin Terpana, Begini Penampakannya
Penampakan rumah bagian depan terlihat sederhana. Namun bagian dalam bikin melongo warganet.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Seharian Diguyur Hujan Deras, Sejumlah Wilayah di Bandung dan Lembang Kebanjiran
Hujan deras mengguyur sejak siang. Intensitasnya meningkat pada sore hari hingga menjelang petang.
Baca SelengkapnyaWanita Ini Bagikan Kondisi Rumahnya yang Dikepung Ulat Jati, Potretnya Bikin Merinding
Siapa yang tak merinding jika rumah huniannya dikepung ulat di banyak penjuru.
Baca SelengkapnyaKabupaten Bandung dan Sumedang Diterjang Puting Beliung, Sejumlah Bangunan Rusak dan Warga Terluka
Puting beliung menerjang wilayah Kabupaten Bandung dan Sumedang, Rabu (21/2). Sejumlah rumah rusak serta belasan warga terluka akibat bencana ini.
Baca SelengkapnyaBikin Merinding, Begini Detik-Detik Angin Kencang Terjang Gunungkidul dan Bikin Bangunan Ambruk
Tercatat sebanyak 93 bangunan mengalami kerusakan akibat peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaBerawal dari Senang Hias Rumah, Pemudi Indramayu Ini Sulap Kain Jadi Tas Indah, Kini Kantongi Cuan Jutaan Rupiah
Bermula dari hobi, pemudi asal Indramayu ini ciptakan kain simpul yang bernilai ekonomi tinggi
Baca SelengkapnyaMenengok Kondisi Kota Lama Semarang Terendam Banjir Imbas Limpasan Air Sungai
Curah hujan yang tinggi menyebabkan debitnya yang masuk ke badan sungai menjadi lebih besar hingga akhirnya meluap.
Baca Selengkapnya