Semrawut, Begini Curhat Kades di Klaten Soal Bansos COVID-19 pada Ganjar Pranowo
Merdeka.com - Pada Senin (2/8), Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengadakan pertemuan secara virtual dengan para kepala desa (kades) di Klaten tentang penanganan COVID-19. Pada Ganjar, para kades curhat mengenai semrawutnya penyaluran bantuan sosial kepada warga.
Bahkan Kades Tijayan, Joko Laksono, sampai begitu emosional menceritakan soal data bansos warga di desanya.
“Bansos itu bikin pusing. Kalau mau jujur, Pak, saya tidak peduli kalau nanti dimarahi Bu Mensos Tri Rismaharini,” curhat Joko, mengutip dari ANTARA.
Lalu seperti apa semrawutnya penanganan bansos bagi warga desa di Klaten? Berikut selengkapnya:
Tidak Tepat Sasaran
©YouTube/Ganjar Pranowo
Dalam kesempatan itu, Joko bercerita tentang warganya yang punya lima mobil dan sudah dicoret datanya dari daftar penerima namun kenyataannya tetap menerima bansos. Lalu dia juga bercerita tentang koleganya di Desa Nanggulan di mana 40 warganya dibatalkan sebagai penerima bansos.
Padahal dari jumlah itu, banyak warga di sana yang berstatus janda. Walaupun data penerima sudah diverifikasi, namun dalam penyalurannya tetap tidak sesuai.
“Ada lagi cerita teman kami di Cawas. Itu Kadesnya dapat bantuan, Sekdesnya juga dapat. Itu kan aneh. Tapi mereka juga tidak bisa apa-apa. Diambil tidak bisa, dialihkan juga tidak bisa. Tolong sampaikan ke Bu Risma,” kata Joko pada Ganjar.
Satu Rumah Terima Bantuan
©YouTube/Ganjar Pranowo
Selain itu, ada juga laporan mengenai data ganda penerima bansos. Akibat dari data yang saling tumpang tindih ini, satu keluarga bisa menerima dua atau lebih bantuan sekaligus.
Kades Plawikan, Lilik Ratnawati, sebenarnya sudah melaporkan soal data penerima bansos ini. Namun sampai sekarang belum ada perbaikan.
“Kami tidak dilibatkan dalam verifikasi data. Akhirnya penyaluran bantuan tidak sesuai. Banyak yang ‘dobel-dobel’, Pak. Ada yang sudah dapat PKH, tapi juga dapat BST. Bahkan ada juga yang satu rumah dapat lima bantuan,” kata Suyuti, salah seorang Kades di Klaten yang hadir dalam rapat itu.
Tanggapan Ganjar Pranowo
©YouTube/Ganjar Pranowo
Menanggapi hal itu, Ganjar Pranowo langsung mengirimkan surat secara langsung kepada Menteri Sosial Tri Rismaharini dan berharap segera direspons. Dia juga berharap, ada kepastian dari Kemensos apakah ada soal prosedur pengembalian bansos bagi penerima yang salah sasaran ini.
“Saya mau minta data dari Kemensos soal penerima BST di Jateng itu siapa saja. Nah nanti kami cocokkan dengan data hasil verifikasi yang dilakukan April lalu. Dengan cara itu, harapannya dapat diketahui mana yang bermasalah dan mana yang tidak,” kata Ganjar, mengutip dari ANTARA pada Senin (2/8).
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar Sepakat dengan Wapres soal Dugaan Penyalahgunaan Bansos: Penting untuk Ditindaklanjuti Bawaslu
Ganjar sudah memprediksi penyaluran bantuan sosial (bansos) kerap dimanfaatkan para pejabat untuk mengkampanyekan salah satu paslon.
Baca SelengkapnyaGanjar soal Jokowi Naikkan Tunjangan Bawaslu Jelang Pencoblosan: Mudah-Mudahan Bukan Godaan atau Suap
Ganjar Pranowo merespons keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menaikan tunjungan pegawai Bawaslu
Baca SelengkapnyaBansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu
Masyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anies dan Ganjar Kritik Bansos, Kaesang: Jauh Lebih Bermasalah jika Bansos Dikorupsi saat Covid
Kaesang Pangarep membalas sindiran Ganjar dan Anies soal penyaluran bansos.
Baca SelengkapnyaGanjar Buka Suara Tanggapi 'Karyawan Dipecat tapi Masih Dapat Bintang 4'
Calon presiden Ganjar Pranowo merespons informasi viral di media sosial 'karyawan dipecat tapi masih dapat bintang 4'.
Baca SelengkapnyaBawaslu Nilai Jokowi Boleh Bagikan Bansos, Kecuali Ajak Memilih Paslon
Bawaslu sedang berkoordinasi dengan Kementerian BUMN dan Kepala Bulog Bayu Krisnamurthi terkait mekanisme penyaluran bantuan sosial saat kontestasi pemilu.
Baca SelengkapnyaPemerintah Jokowi Setop Sementara Bagi-Bagi Bansos, Ini Alasannya
Penghentian sementara penyaluran bansos ini untuk menghormati tahapan pemilu dan mendukung kelancaran pesta demokrasi tersebut.
Baca SelengkapnyaSelama Debat Ketiga Pilpres 2024, Prabowo Tiga Kali Setuju dengan Pernyataan Ganjar
Menurut dia, pendapat mantan Gubernur Jawa Tengah itu masuk akal, bukan hanya ngomong doang.
Baca SelengkapnyaPemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos
Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca Selengkapnya