Semakin Kondusif, Ini 4 Momen BBWS Bersama Warga Wadas Ukur Lokasi Penambangan
Merdeka.com - Pada awal tahun 2022 lalu, kondisi Desa Wadas, Purworejo, memanas. Saat itu aparat mengepung desa dan melakukan penangkapan pada sejumlah warga. Diduga penangkapan itu terkait dengan penolakan-penolakan warga terkait penambangan batu andesit untuk proyek pembangunan Waduk Bener.
Namun seiring waktu, kondisi Desa Wadas semakin kondusif. Apalagi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sempat datang beberapa kali ke desa itu untuk melakukan mediasi.
Walaupun masih ada beberapa yang menolak, pada Senin (9/1), warga bersama tim dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak melakukan pengukuran jarak aman penambangan lahan kuwari dengan wilayah permukiman penduduk. Kegiatan ini sendiri dilakukan atas dasar permintaan warga agar penambangan tidak berdampak pada kerusakan terhadap rumah atau bangunan.
Berikut selengkapnya:
Libatkan Warga Setempat
©jatengprov.go.id
Kepala Bidang Pelaksanaan Jaringan Sumber Air (PJSA) BBWS Serayu Opak Yosiandi Randi Wicaksono, mengatakan bahwa pengukuran jarak aman kali ini dilakukan untuk memastikan pelaksanaan penambangan tidak akan merugikan warga. Selain itu, kegiatan tersebut dilakukan dengan melibatkan warga setempat.
Ia menambahkan, proses pengukuran itu berlangsung aman dan lancar dengan disaksikan warga. Bahkan sejumlah orang yang masih menolak penambangan tampak mengikuti proses pengukuran itu.
“Hari ini kita terjunkan tim ke lokasi. Selain menemui warga, kita juga memastikan jaraknya aman,” kata Yosiandi dikutip dari Jatengprov.go.id pada Senin (9/1).
Tes Kesehatan untuk Warga
©jatengprov.go.id
Pengukuran itu dimulai dengan melakukan pendataan rumah maupun bangunan yang berada di sekitar lokasi rencana penambangan. Selanjutnya, petugas mengukur jarak aman sekitar 300 meter. Jika memang warga masih khawatir, maka jarak aman akan ditambah 350 meter.
Selain memastikan keamanan warga terkait penambangan andesit, petugas juga berencana melakukan tes kesehatan pada warga.
“Ini untuk mengantisipasi warga yang punya riwayat penyakit. Mungkin saja mereka bisa terdampak karena pertambangan,” kata Yosiandi.
Bagian dari Perjuangan
©jatengprov.go.id
Sementara itu Eks Ketua Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas (Gempadewa), Insin Sutrisno, mengatakan bahwa dirinya sudah menyerahkan berkas tanah sebagai bukti dukungan pada penambangan. Walau begitu, dia dan warga yang menerima tak lantas berhenti berjuang.
Menurutnya, pengukuran itu menjadi bagian dari perjuangan warga untuk memastikan nanti penambangan itu tidak merugikan mereka.
“Kami tetap ingin memperjuangkan harapan warga. Salah satunya adalah jarak aman permukiman dari lokasi tambang,” kata Insin dikutip dari Jatengprov.go.id
Permintaan Warga
©jatengprov.go.id
Terkait penambangan itu, Insin mengaku telah menyampaikan beberapa harapan kepada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Selain pengukuran jarak aman, ada beberapa poin lagi yang ingin disampaikan di antaranya; pemerintah diminta tetap melakukan pendekatan tanpa paksaan bagi warga yang belum menyerahkan berkas, serta menghindari adanya kerugian warga atas penambangan.
Selain itu permintaan lainnya adalah, penambangan hanya dibutuhkan untuk Bendungan Bener, harus ada reklamasi setelah penambangan, perlu ada proses rehabilitasi, serta pembangunan Desa Wadas baik secara fisik maupun sumber daya manusia.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga Bawean Terdampak Gempa Membutuhkan Bantuan untuk Bertahan Hidup
Gempa susulan masih terus terjadi di perairan Tuban Utara atau dekat Kepulauan Bawean
Baca SelengkapnyaKondisi Terkini Sugapa Papua Usai Pembakaran Rumah Warga dan Penyerangan Pos TNI-Polri oleh KKB
Kapolres mengaku, aksi penyerangan disertai penembakan itu dilakukan KKB sejak Jumat (19/1) dari segala arah.
Baca SelengkapnyaWarga Bawean Digegerkan Kemunculan Sumber Mata Air Panas usai Gempa di Tuban, Begini Penampakannya
Warga Bawean Digegerkan Kemunculan Sumber Mata Air Panas usai Gempa di Tuban, Begini Penampakannya
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
BPBD dan KemenPUPR Siapkan Kolam Rentesi untuk Atasi Banjir Kudus
Air yang menggenang di bagian selatan Kudus akan diarahkan ke kolam retensi.
Baca SelengkapnyaWakapolda Riau dan Kapolres Rohil Beri Sembako Korban Banjir & Sosialisasikan Pemilu
Sejak 23 Januari 2024, banjir telah merendam ratusan rumah warga di Kecamatan Rimba Melintang.
Baca SelengkapnyaTragis 2 Siamang Kurus Kering Akibat Dipelihara Warga, BKSDA Sumsel Turun Tangan Evakuasi
Dua akor siamang dievakuasi dari rumah pemeliharanya dengan kondisi memprihatinkan
Baca SelengkapnyaBawaslu Temukan Pelanggaran, 23 TPS pada 13 Daerah di Jateng Harus Gelar Pemungutan Suara Ulang
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Tengah menemukan sejumlah pelanggaran hari pencoblosan Pemilu 2024, Rabu (14/2).
Baca SelengkapnyaMomen Anies Baswedan Kunjungi Warga Terdampak Bencana di Sumbar
Capres nomor urut 01 Anies Baswedan mengunjungi warga terdampak bencana di Kampung Galapuang, Ulakan Tapakis, Padang Pariaman, Sumbar, Sabtu (16/3).
Baca SelengkapnyaBanjir Parah Rendam Sejumlah Desa di Indragiri Hulu, Wakapolres Datangi Ratusan Pengungsi
Banjir parah merendam tiga desa dan menyebabkan sedikitnya 228 warga mengungsi
Baca Selengkapnya