Rusunawa di Bantul Ogah Lockdown Meski 4 Orang Meninggal karena COVID, Ini Faktanya
Merdeka.com - Dilansir dari Liputan6.com pada Jumat (30/7), sebanyak empat anggota keluarga yang tinggal di sebuah rusunawa di Bantul meninggal dunia karena terpapar COVID-19. Keempatnya meninggal di waktu yang hampir bersamaan.
Namun, kejadian itu tak lantas membuat Rusunawan Sewon, Bantul, tempat meninggalnya keempat pasien COVID-19, ambil tindakan. Pengelola rusunawa mengatakan ia tak mau melakukan lockdown karena berkaitan dengan hajat hidup orang banyak.
“Kalau kami lockdown, bagaimana nanti mereka bekerja? Rata-rata di sini kan masyarakat berpenghasilan rendah,” kata Kepala UPDT dan Permakaman Dinas PUPR Bantul, Ari Mursukapti.Berikut selengkapnya:
Sudah Lakukan Pembatasan
©2020 Merdeka.com/liputan6.com
Terkait penularan COVID-19 di rusunawa yang berujung pada meninggalnya 4 orang dalam satu keluarga, Ari mengatakan kalau pihak rusunawa sudah memberlakukan protokol kesehatan. Ia pun menolak melakukan lockdown walaupun hanya di lantai tempat 4 anggota keluarga itu meninggal dunia
Ari menjelaskan, kalau rusunawa itu dilakukan “lockdown”, pihaknya harus menyediakan bantuan minimal makan kepada 400 kepala keluarga. Akhirnya dia mengambil kebijakan yang aman secara finansial.
“Kami sudah lakukan pembatasan. Tak boleh kumpul-kumpul, 5 M. Tapi namanya orang banyak ya seperti itulah, ada yang patuh ada yang tidak,” terang Ari dikutip dari Liputan6.com.
Tanggapan Anggota DPRD
Sementara itu Anggota Komisi C DPRD Bantul, Arni Tyas Palupi mengaku telah mendengar informasi terkait adanya warga rusunawa yang meninggal dunia. Dia secara informal sudah menghubungi Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bobot Arifianto. Namun hingga berita ini diturunkan pihaknya belum mendapatkan keterangan secara resmi.
Arni menjelaskan, seharusnya pihak pengelola rusunawa menyediakan dua kamar khusus untuk ruang isolasi. Dua kamar yang selama ini digunakan untuk tamu yang ingin menginap di rusunawa itu untuk sementara bisa dialihkan jadi ruang isolasi.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wen Pratama (33), warga Kota Medan, Sumatera Utara ditangkap polisi usai tega membunuh ibu kandungnya sendiri.
Baca SelengkapnyaSebuah ledakan yang diduga berasal dari mercon terjadi di Dusun Gedongsari, Desa Wijirejo, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul, DIY.
Baca SelengkapnyaDi musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Atta merasa sangat beruntung karena dikelilingi oleh orang-orang terdekatnya yang selalu mendampinginya dalam suka maupun duka.
Baca SelengkapnyaPolres Bantul memetakan jalur rawan kecelakaan dan bencana jelang persiapan menyambut arus mudik Lebaran 2024.
Baca SelengkapnyaKejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaKorban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaTujuh orang tersangka berinisial SL,AM, DH dan DP, AI dan IY, serta FH
Baca SelengkapnyaSebanyak 191 bangunan mengalami kerusakan akibat diterjang angin puting beliung.
Baca Selengkapnya