Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ribuan Kera Ini Serang Dua Desa di Bantul, Begini Cara Warga Melawan

Ribuan Kera Ini Serang Dua Desa di Bantul, Begini Cara Warga Melawan Kera ekor panjang. unikonservasifauna.org

Merdeka.com - Biasanya, para kera hidup di dalam hutan. Jarang sekali mereka turun ke perkampungan dan mengganggu kehidupan warga. Namun para kera di Bantul ini berbeda. Mereka menyerang dua desa, yaitu Desa Banyusoca dan Desa Dlingo dan menyebabkan tanaman di lahan pertanian ludes.

Sujoko, seorang warga Pakis 2, Desa Dlingo mengatakan serangan kera ekor panjang itu telah berlangsung lama. Namun dalam empat tahun terakhir, serangan itu makin menggila saja. Bahkan jumlahnya mencapai ribuan.

“Kami sudah putus asa. Serangan terus terjadi,” ungkap Sujoko dikutip dari Liputan6.com pada Kamis (19/11).

Lalu bagaimana cara warga di sana melawan serangan kera-kera yang menghabisi hasil pertanian mereka? Berikut selengkapnya:

Serangan Makin Menggila

panjang di lereng gunung merapi

©2018 Merdeka.com/Purnomo Edi

Joko mengatakan dulunya serangan para kera itu hanya terjadi di seberang Kali Oya yang sudah masuk Kabupaten Gunung Kidul. Namun dalam empat tahun belakangan ini serangan makin menjadi. Bahkan benih yang baru ditanam ikut ludes dimakan kera-kera itu.

Oleh karena itulah para petani di desanya rela patroli di lahan mereka selama berjam-jam. Namun ketika ditinggal pulang untuk ibadah salat Zuhur, para kera langsung beraksi dengan merusak tanaman palawija mereka.

“Lah benih jagung dan kacang yang ditanam di tanah juga habis pada pagi harinya. Tanahnya itu digali untuk ambil biji yang ditanam,” terang Sujoko.

Cara Warga Melawan

ilustrasi petasan

©shutterstock.com/wonderisland

Joko menceritakan, kera-kera itu datang bergerombol. Jika dulu jumlahnya hanya puluhan, kini jumlahnya mencapai ribuan.

Oleh karena itu, berbagai upaya telah dilakukan untuk menghadapi serangan para kera itu. Mulai dari menebar jaring perangkap hingga ronda sepanjang hari. Bahkan pernah mereka secara patungan membeli petasan untuk mengusir kera-kera itu hingga jumlahnya mencapai satu truk pick up.

Namun para kera itu tak kenal menyerah. Begitu petasan itu habis dibunyikan, mereka kembali menyerang ladang.

Berani Menyerang Manusia

panjang tinjomoyo masuk permukiman

©2018 Merdeka.com/Dian Ade Permana

Tak hanya ladang yang mereka incar, bahkan pada suatu hari seorang ibu rumah tangga jatuh berguling-guling akibat takut dikejar kera. Akibatnya, ibu itu harus dilarikan ke klinik kesehatan setempat. Hingga kini belum ada respon dari pemerintah atas berbagai kejadian itu.

“Kera-kera itu bermukim di alas Blabakan yang berada di pinggir Sungai Oya. Keberadaan mereka tentu membahayakan manusia,” kata Sujoko.

(mdk/shr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ledakan Mercon, Rumah Warga di Bantul Rusak dan Empat Orang Tergeletak Luka-Luka

Ledakan Mercon, Rumah Warga di Bantul Rusak dan Empat Orang Tergeletak Luka-Luka

Sebuah ledakan yang diduga berasal dari mercon terjadi di Dusun Gedongsari, Desa Wijirejo, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul, DIY.

Baca Selengkapnya
Heboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka

Heboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka

Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.

Baca Selengkapnya
Menegangkan, Tuna Wicara Gelut Lawan Beruang di OKU hingga Kaki Putus

Menegangkan, Tuna Wicara Gelut Lawan Beruang di OKU hingga Kaki Putus

Peristiwa itu terjadi saat korban berada di kebun bersama ayahnya di Desa Mendingin, Kecamatan Ulu Ogan, Ogan Komering Ulu (OKU).

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jalan di Kampung Ini Bersih dan Mulus Banget Karena Sering Dipel, Viewnya Menakjubkan Bikin Melongo

Jalan di Kampung Ini Bersih dan Mulus Banget Karena Sering Dipel, Viewnya Menakjubkan Bikin Melongo

Warga Kampung Pakuan, Desa Sukasari, Kecamatan Dawua, Kabupaten Subang Jawa Barat, bahu membahu membersihkan jalan raya dengan cara mengepel.

Baca Selengkapnya
Benarkah Penyaluran Bansos Pangan Buat Stok Beras Langka? Dirut Bulog Beri Penjelasan Begini

Benarkah Penyaluran Bansos Pangan Buat Stok Beras Langka? Dirut Bulog Beri Penjelasan Begini

Bayu menegaskan tidak ada alasan bansos pangan menyebabkan stok beras di ritel modern menjadi lebih sulit.

Baca Selengkapnya
Desa Ini Lokasinya di Pinggir Jurang Tapi Padat Penduduk, Pemandangannya Ternyata Indah Banget

Desa Ini Lokasinya di Pinggir Jurang Tapi Padat Penduduk, Pemandangannya Ternyata Indah Banget

Meski berada di tepi jurang, namun perkampungan tersebut padat penduduk.

Baca Selengkapnya
Desa di Tuban Ini Larang Warga Bangun Rumah Hadap Utara hingga Sembelih Kambing, Ini Alasannya

Desa di Tuban Ini Larang Warga Bangun Rumah Hadap Utara hingga Sembelih Kambing, Ini Alasannya

Masyarakat desa ini punya tujuh pantangan dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat

Baca Selengkapnya
Lapas Gorontalo Banjir, Begini Penampakannya

Lapas Gorontalo Banjir, Begini Penampakannya

Banjir tersebut terjadi akibat hujan deras yang masih mengguyur wilayah Kota Gorontalo sejak pukul 14.00 WITA.

Baca Selengkapnya
3 Orang Jadi Tersangka Penembakan Relawan Prabowo di Madura, Ada Kepala Desa

3 Orang Jadi Tersangka Penembakan Relawan Prabowo di Madura, Ada Kepala Desa

Selain ditetapkan sebagai tersangka, ketiganya juga telah dilakukan penahanan.

Baca Selengkapnya