Rawan Terdampak Gempa dan Tsunami, Begini Cara Warga Cilacap Bersiap Hadapi Bencana
Merdeka.com - Wilayah Kabupaten Cilacap berada di kawasan pesisir Pantai Selatan Jawa yang rawan terjadi gempa dan tsunami. Oleh karena itu mitigasi bencana perlu diperkuat bagi warga yang tinggal di wilayah tersebut.
Pada Senin (26/4), Pemerintah Kabupaten Cilacap menggelar simulasi bencana gempa bumi dan tsunami di Desa Bunton, Kecamatan Adipala. Saat simulasi itu, petugas membunyikan sirine sekaligus kentongan dan bunyi-bunyian lain sebagai tanda peringatan.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap, Tri Komara Sidhy mengatakan simulasi itu dilakukan dalam rangka menyambut Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN). Dia mengungkapkan, sebanyak 55 desa di 10 kecamatan pesisir Cilacap rawan terdampak gempa dan tsunami.
Lantas seperti apa jalannya simulasi tersebut? Berikut selengkapnya.
Jalannya Simulasi
©2021 liputan6.com
Cilacap merupakan wilayah dengan risiko bencana alam tertinggi di Jawa Tengah. Selain gempa bumi dan tsunami, wilayah itu juga rawan terjadi banjir bandang, banjir rendaman, tanah longsor, dan tiupan angin kencang. Bahkan tsunami pernah terjadi pada tahun 2006. Saat itu, 60 orang dinyatakan meninggal dunia. Hal inilah yang membuat simulasi bencana menjadi krusial untuk dilakukan.
“Simulasinya itu, kentongan dan sirine lain dibunyikan. Lalu evakuasi mandiri di mana masyarakat berduyun-duyun ke balai desa dan tempat evakuasi sementara. Uji coba seperti ini rutin dilaksanakan tiap bulan, yaitu tiap tanggal 10 dan 25,” kata Sidhy dikutip dari Liputan6.com pada Selasa (27/4).
Konvoi Cegah Bencana di Banyumas
©2021 liputan6.com
Sementara itu dari Banyumas, Jawa Tengah, pemerintah setempat mengadakan konvoi bersama TNI, Polri, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta organisasi kemanusiaan lainnya. Konvoi itu dilakukan dengan berkeliling sambil mengkampanyekan arti penting kesiapsiagaan menghadapi bencana.
Usai konvoi, puluhan kendaraan mulai dari mobil pemadam kebakaran, ambulans, hingga mobil TNI membunyikan suara sirine masing-masing. Sirine itu dibunyikan untuk mengingatkan pada masyarakat tentang potensi bencana alam yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
Nasihat Sekda Banyumas
Dalam kesempatan itu, Sekda Banyumas Wahyu Budi Saptono mengingatkan pada warga Banyumas bahwa bencana alam bisa terjadi sewaktu-waktu. Di antara bencana yang mungkin terjadi di Banyumas adalah gempa bumi, gunung meletus, tanah longsor, banjir, angin puting beliung dan bencana alam lainnya. Dengan mewaspadai sejak dini, harapannya potensi dampak bencana bisa dikurangi.
“Intinya dengan adanya HKBN kita diingatkan kembali bahwa bencana alam kapanpun bisa terjadi,” kata Wahyu dikutip dari Liputan6.com.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cerita Warga Lebak Banten Usai Diguncang Gempa 5,7 Magnitudo
Gempa yang berlokasi di 7.61 LS,105.90 BT, 85 km Barat Daya di Bayah dengan kedalaman 10 km itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Baca SelengkapnyaPeringatan 19 Tahun Gempa dan Tsunami Aceh, Ribuan Warga Larut dalam Doa dan Zikir
Ribuan warga Aceh mengenang bencana gempa dan tsunami Aceh 19 tahun silam. Semua larut memanjatkan doa dan zikir.
Baca SelengkapnyaAnalisis Penyebab Gempa Magnitudo 5,2 di Mentawai Sumbar
Saat ini belum ada laporan kerusakan dari warga dan fasilitas umum.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Waspada, Jembatan Cipendawa Bekasi Turun hingga 10 Sentimeter Gara-Gara Baut Hilang Dicuri
Akses jalan penghubung itu ditutup sementara sejak Kamis (25/1) kemarin untuk mengantisipasi hal tak diinginkan.
Baca SelengkapnyaCurhat Pengungsi Gempa Bawean: Bantuan Lambat, Letak Dapur Umum Sangat Jauh
Kebutuhan makan para pengungsi yang berada di pedesaan cukup memprihatinkan lantaran ketiadaan dapur umum.
Baca SelengkapnyaTrauma Pascagempa, 10 Ribu Warga Bawean Memilih Tinggal di Pengungsian
Rentetan gempa masih menghantui warga Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, sekitar 10 ribu jiwa memilih tinggal di pengungsian.
Baca SelengkapnyaMacam-Macam Bencana Alam dan Penyebabnya, Penting Dipelajari
Dari gempa bumi hingga banjir, bencana alam telah menjadi ancaman konstan bagi manusia sepanjang peradaban.
Baca SelengkapnyaGugur di Papua, Jenazah Kopda Hendrianto Tiba di Padang dan Dimakamkan di Jambi
Jenazah alamarhum disemayamkan di Batalyon Padang untuk diserahkan kepada pihak keluarga dan dimakamkan di Provinsi Jambi.
Baca SelengkapnyaTujuan Mitigasi Bencana, Lengkap Beserta Penjelasan dan Contohnya
Mitigasi bencana adalah suatu pendekatan atau serangkaian tindakan yang bertujuan untuk mengurangi atau mencegah dampak buruk dari bencana alam.
Baca Selengkapnya