Merdeka.com - Jumat (27/1) merupakan hari bersejarah bagi peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Chusni Ansori. Pada hari itu, ia resmi meraih gelar doktor dari Program Studi Teknik Geologi Fakultas Teknik UGM. Dalam studi doktoralnya, ia meneliti tentang pengaruh keragaman geologi terhadap budaya era Megalitikum hingga Kolonial.
“Saya percaya bahwa budaya pasti dipengaruhi oleh alam. Cuma berapa besar pengaruhnya dan dari faktor apa yang berpengaruh, ini yang coba saya kawinkan dengan riset interdisipliner ini,” kata Chusni dikutip dari ANTARA.
Dalam riset itu, ia mengambil obyek penelitian di Kawasan Taman Bumi (Geopark) Karangsambung. Ia menyimpulkan bahwa keragaman geologi di daerah itu menjadi salah satu faktor yang mampu membentuk keragaman budaya dari era Megalitikum hingga Kolonial.
Berikut selengkapnya:
©YouTube/LIPI
Chusni mengatakan, di Karangsambung setidaknya ada 11 situs budaya era Megalitikum, 12 situs era Hindu-Buddha, 31 situs era Islam, dan 83 situs warisan era Kolonial. Berdasarkan presentasenya, litologi atau karakteristik fisik batuan di kawasan itu telah mempengaruhi pembentukan budaya mencapai 2,3 persen pada era Megalitikum, 11,3 persen pada era Hindu-Buddha, 2,9 persen pada era Islam, dan 2,6 persen pada era Kolonial.
Pada era Megalitikum, ada warisan budaya lumpang batu yang berfungsi sebagai alat pengolahan pertanian tersebar di kawasan itu pada endapan alluvial di sekitar pasir besi, begitu pula pada era Hindu-Buddha, sebagian besar warisan budaya berupa tempat atau sarana ibadah di sana ditemukan pada endapan alluvial.
“Pada era Islam, makam juga berada pada endapan alluvial. Sedangkan pada era Kolonial situs yang berfungsi untuk ekonomi, pemerintahan, sekolahan, kesehatan, dan pertahanan mengelompok mengikuti pola sebaran situs pemerintahan di sekitar Kebumen, Karanganyar, Gombong, Kutowinangun, dan Prembun,” kata Chusni.
Advertisement
Chusni mengatakan, sejak tahun 2018 lalu, Karangsambung dan Karangbolong dikembangkan menjadi kawasan geopark oleh UNESCO sehingga nantinya akan berubah nama menjadi Geopark Kebumen karena letaknya yang berada di wilayah Kebumen. Ia menilai hasil risetnya akan bermanfaat dalam pengembangan itu.
Menurut Chusni, hasil riset doktoralnya itu juga penting sebagai bahan edukasi di kawasan geopark sekaligus mampu mengembangkan ekonomi masyarakat setempat.
“Sehingga bukan hanya wisata selfie, tapi juga geowisata yang memberikan pencerahan bagaimana batuan atau situs itu terjadi. Saya harap ini menjadi bagian dalam memperkaya proses edukasi dalam konteks geowisata,” kata Chusni.
[shr]Pemuda di Jogja Gelar Khataman Al Qur'an Jelang Ramadan, Intip Keseruannya
Sekitar 6 Jam yang laluUngkapan Bahasa Inggris Lelah dengan Semua Ini, Mewakili Perasaan Hati
Sekitar 7 Jam yang laluTayub Blora Tampil Memukau di Puro Mangkunegaran, Ini 4 Potretnya
Sekitar 8 Jam yang laluGejala Endometriosis dan Penyebabnya, Perempuan Wajib Tahu
Sekitar 8 Jam yang laluPemkab Sleman Gelar Ramadan Fair bagi Ratusan IKM, Ini Manfaatnya
Sekitar 9 Jam yang laluAktivitas Warga Jateng Jelang Ramadan, Gelar Nyadran hingga Berburu Baju
Sekitar 10 Jam yang laluArti Sans dalam Bahasa Gaul Percakapan Sehari-Hari, Pahami Contoh Penggunaannya
Sekitar 11 Jam yang laluNiat Berpuasa di Bulan Ramadhan Sebulan Penuh, Pahami Syarat dan Rukunnya
Sekitar 14 Jam yang laluSambut Hari Raya Nyepi, Ini Serunya Kirab Budaya Ogoh-Ogoh Pertama Kali di Kota Solo
Sekitar 14 Jam yang laluDesa di Klaten Kembangkan Wisata dengan Ribuan Pohon Nangka, Begini Keunikannya
Sekitar 1 Hari yang laluMenguak Fakta Keberadaan Pintu Gerbang Majapahit di Pati, Simpan Cerita Menarik
Sekitar 1 Hari yang laluFakta Sejarah Pesanggrahan Ambarketawang, Cikal Bakal Keraton Yogyakarta
Sekitar 1 Hari yang laluMengulik Sejarah Pabrik Gula Sragi, Saksi Kejayaan Industri Gula di Tanah Jawa
Sekitar 1 Hari yang laluViral Nakes Bikin Video Penanganan Pasien BPJS, Ujung-ujungnya Minta Maaf
Sekitar 2 Hari yang laluPolisi Tangkap 379 Pelaku Kejahatan dalam Waktu 15 Hari
Sekitar 1 Jam yang laluPolisi RW Bongkar Prostitusi di Tambora Jakbar
Sekitar 2 Jam yang laluMenguak Modus 'Menembak di Atas Kuda' Lima Polisi Calo Bintara Polda Jateng
Sekitar 6 Jam yang laluPak Bhabin Lapor ke Irjen Ahmad Luthfi Rumah Warga Rusak, Reaksi Jenderal Tak Terduga
Sekitar 8 Jam yang laluVIDEO: Mahfud Duga Sambo Tak Akan Dieksekusi Mati, Hukuman Jadi Seumur Hidup
Sekitar 12 Jam yang laluTeddy Minahasa 'Boyong' Ahli Forensik Pernah Bela Eliezer Sebagai Saksi Meringankan
Sekitar 4 Hari yang lalu10 Tas Mewah Istri Para Pejabat Indonesia, Mulai Sambo sampai Rafael Alun
Sekitar 4 Hari yang laluCEK FAKTA: Ferdy Sambo Berlutut dan Mengemis Minta Ampun ke Bharada E?
Sekitar 6 Hari yang laluLPSK Cabut Perlindungan Richard Eliezer Buntut Wawancara TV, Ini Kata Pengacara
Sekitar 1 Minggu yang laluAlasan LPSK Cabut Perlindungan Bharada Richard Eliezer
Sekitar 1 Minggu yang laluLPSK Cabut Perlindungan Terhadap Bharada Richard Eliezer
Sekitar 1 Minggu yang laluCEK FAKTA: Hoaks Permintaan Terakhir Sambo Satu Sel dengan Putri Sebelum Dihukum Mati
Sekitar 1 Minggu yang laluTOP NEWS: Harta Miliaran Rafael Terbongkar | LPSK Kecewa Berat Eliezer Langgar Aturan
Sekitar 6 Hari yang laluLPSK Cabut Perlindungan, Bharada E akan Diperlakukan Seperti Ini oleh Polisi
Sekitar 1 Minggu yang laluVIDEO: Duduk Perkara Hingga LPSK Cabut Perlindungan Buntut Eliezer Wawancara di TV
Sekitar 1 Minggu yang laluVaksin IndoVac Sudah Bisa Digunakan Sebagai Booster Kedua Masyarakat 18 Tahun ke Atas
Sekitar 1 Minggu yang laluHoaks, Kemenkes Terbitkan Artikel Pria Tak Vaksinasi Berefek pada Kualitas Sperma
Sekitar 3 Minggu yang laluHasil Lengkap dan Klasemen BRI Liga 1 2022 / 2023 Pekan 31
Sekitar 2 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami