Merdeka.com - Ketika waktu berbuka puasa tiba, umat Muslim disunnahkan untuk membatalkan puasa dengan makanan yang manis-manis. Masing-masing daerah di Indonesia memiliki hidangan manisnya masing-masing, tak terkecuali Kota Pekalongan.

Selain dikenal dengan batiknya, Pekalongan juga kaya akan kulinernya. Bahkan beberapa makanan khas kota itu memiliki nilai historisnya sendiri. Harganya pun terhitung murah di kantong sehingga bisa diborong pengunjung meskipun dompet tipis.

Lantas apa saja kuliner berbuka puasa khas Pekalongan? Berikut selengkapnya:

Ganyong

©Cintapekalongan.com

Secara sekilas, makanan khas Pekalongan yang satu ini bentuknya mirip lengkuas, namun ukurannya sedikit lebih besar. Ganyong sendiri merupakan kuliner khas dari wilayah Kutorojo, Pekalongan.

Melansir dari Liputan6.com, makanan ini memiliki rasa yang manis dan berstektur empuk, sehingga cocok dijadikan sebagai hidangan pendamping kopi maupun teh hangat.

Ogak Jahe

©Javatravel.net

Ogak Jahe merupakan salah satu makanan khas Pekalongan yang bisa dijadikan oleh-oleh. Makanan ini memiliki jahe sebagai bahan utamanya, namun diberi campuran gula Jawa dan kelapa.

Melansir dari Liputan6.com, makanan ini memiliki rasa jahe yang sangat kuat dan cocok jika dinikmati pada udara yang dingin. Walau memiliki bahan dasar jahe, namun rasanya tidak sepedas yang dibayangkan karena rasanya cenderung didominasi rasa gurih dan manis hasil kombinasi gula Jawa dan kelapa.

Srinthil

©Cintapekalongan.com

Srinthil merupakan kuliner khas Pekalongan yang memiliki tekstur yang cukup kenyal. Rasa makanan inipun cukup manis karena adanya gula merah dan memiliki harum yang sedap karena adanya daun pandan.

Selain itu, makanan ini memiliki corak yang berbintik karena penggunaan tepung tertentu yang cukup kasar.

Apem Kesesi

©Cintapekalongan.com

Apem Kesesi merupakan makanan kue tradisional yang memiliki rasa yang legit. Bahan pembuatan kue ini adalah tepung beras yang diberi campuran gula aren. Kue apem ini berbentuk bulat pipih dan memiliki warna cokelat dengan penyajian beralaskan daun pisang. Kue ini diberi nama Apem Kesesi karena berasal dari daerah Kesesi, Pekalongan. 

Glundung

©Cintapekalongan.com

Makanan ini diberi nama “glundung” karena bentuknya seperti bola yang dapat menggelinding. Melansir dari Liputan6.com, makanan ringan ini terbuat dari singkong dan berisi gula Jawa. Rasa makanan ini cenderung manis dan saat dikunyah akan muncul rasa gurih.

Gemblong

©Cintapekalongan.com

Gemblong adalah kuliner tradisional khas Pekalongan yang memiliki bahan dasar ketan. Pada zaman dahulu, kuliner ini sering dijual pada malam hari dan hanya ada di saat acara besar. Namun pada zaman sekarang makanan ini dapat dengan mudah ditemui di pasar-pasar tradisional yang ada di Pekalongan.

Limun Oriental

©Winnymarlina.com

Selain makanan, Pekalongan juga memiliki minuman khas. Salah satunya adalah Limun Oriental. Nama tersebut diambil dari produsen minuman limun yang telah berproduksi sejak tahun 1920 hingga sekarang.

Dalam produksinya, Limun Oriental menyajikan berbagai pilihan rasa seperti moka, nanas, framboze, jeruk, sirsak, dan lemon.