Program Pemantauan Tsunami Dihentikan BRIN, DPR RI: Risikonya Besar
Merdeka.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) diduga menghentikan program pemantauan tsunami (Ina-TEWS) yang menggunakan alat yang disebut Buoy. Hal ini diketahui dari laporan salah satu media yang menyinggung ketiadaan aktivitas di ruang pemantauan Indonesia Tsunami Observation Center di Gedung Soedjono Poesponegoro, Jalan M.H Thamrin, Jakarta Pusat.Mendengar berita ini, anggota Komisi VIII DPR RI Wastam mengaku terkejut
“Kalau dikaitkan dengan sistem peringatan dini, ini saya malah baru tahu,” kata Wastam, dikutip dari ANTARA pada Kamis (2/2).
Berikut pernyataan selengkapnya dari anggota DPR RI tersebut:
Risikonya Besar
©YouTube/Update Disini
Wastam mengatakan, dia akan mempertanyakan program Ina-TEWS tersebut melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Sosial (Kemensos) selaku mitra Komisi VIII DPR RI. Menurutnya, hal itu dilakukan karena BNPB dan Kemensos juga menangani masalah tersebut.
“Saya pasti akan mempertanyakan ke BNPB dan Kemensos karena BRIN bukan mitra kami,” kata Wastam.
Ia mengatakan, jika program tersebut benar-benar dihentikan, maka risikonya sangat besar sekali jika terjadi tsunami tanpa adanya sistem peringatan dini, kecuali kalau ada sistem baru yang benar-benar efektif.
Sangat Dibutuhkan
©2015 Merdeka.com
Menurut Wastam, harus ada solusi dari BRIN jika program Ina-TEWS benar-benar dihentikan karena saat terjadi bencana tsunami yang bisa menimbulkan banyak korban harus ada pihak yang bertanggung jawab. Menurutnya, hingga kini program Ina-TEWS dibutuhkan mengingat sejumlah wilayah di Indonesia merupakan daerah rawan tsunami, seperti di pesisir selatan Jawa mulai dari Ujung Kulon hingga Banyuwangi.
“Apalagi berdasarkan prediksi, wilayah kita mempunyai potensi terjadi gempa yang kekuatannya sangat besar (megathrust),” kata Wastam.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bupati Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) menetapkan Status Tanggap Darurat selama 14 hari terhitung mulai 16-29 April 2024.
Baca SelengkapnyaTsunami itu dikenal dengan nama Storegga. Begini kisahnya.
Baca SelengkapnyaGempa dahsyat magnitudo 7,4 mengguncang wilayah di pantai Laut Jepang
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gempa bumi dahsyat bermagnitudo 7.4 mengguncang Jepang telah memicu tsunami.
Baca SelengkapnyaGempa yang berlokasi di 7.61 LS,105.90 BT, 85 km Barat Daya di Bayah dengan kedalaman 10 km itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Baca SelengkapnyaPemerintah Jepang tengah memantau kerusakan akibat bencana ini dan meminta warga bersiap menghadapi kemungkinan gempa susulan.
Baca SelengkapnyaKeduanya diagendakan menghadiri acara peringatan tsunami Aceh.
Baca SelengkapnyaTsunami menghantam Jepang usai gempa bermagnitudo 7,4 melanda Prefektur Ishikawa.
Baca SelengkapnyaPrinsip proporsi menjelaskan bahwa bintang bersinar di malam hari, air mengalir ke laut, matahari tenggelam di barat, dan lainnya.
Baca Selengkapnya