Potensi Hujan Ekstrem dan Gelombang Tinggi di Laut Selatan Jawa, BMKG Imbau Hal Ini
Merdeka.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta mengatakan, badai tropis berpotensi terbentuk di laut selatan Jawa atau wilayah pantai selatan Daerah Istimewa Yogyakarta. Dikutip dari Antara (24/10/2020), dampak dari terjadinya badai tropis yakni meningkatnya curah hujan musim 2020/2021.
Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas berharap badai tropis tidak terlalu dekat dengan pesisir laut selatan Jawa.
Dampak Badai Tropis
©2020 Merdeka.com/id.wikipedia.org
Jika badai tropis terbentuk di jarak yang cukup jauh dari laut selatan Jawa, dimungkinkan tidak akan mengakibatkan curah hujan yang signifikan dalam beberapa hari. Sehingga potensi banjir juga minim.
"Dengan adanya badai tropis tentu juga akan menaikkan tinggi gelombang, jadi perlu diwaspadai jika ada badai tropis di laut selatan Jawa ini berpotensi terjadi gelombang tinggi, curah hujan tinggi dan juga disertai angin kencang," ujar Reni di Bantul, Sabtu (24/10).
Waspadai La Nina
©2017 Merdeka.com
Menurut Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta itu, yang harus diwaspadai pada musim hujan 2020/2021 ialah dampak fenomena La Nina atau curah hujan yang meningkat antara 20 hingga 40 persen dari kondisi normal.
Pada tahun 2017, fenomena La Nina diperparah dengan adanya badai cempaka di perairan selatan Jawa yang hampir mendekati pesisir.
"Musim sekarang terjadi La Nina moderat sedang, karena suhu muka laut sekitar ekuator sudah minus 1,02, dari segi La Nina memang lebih tinggi sekarang, tetapi tahun 2017 itu diperparah adanya badai cempaka yang posisinya dekat dengan laut Jawa," jelas Reni.
Harapan BMKG
shutterstock
Oleh sebab itu, pihaknya berharap jika nantinya terjadi, badai tropis tidak dekat dengan pesisir laut Jawa. Sehingga meskipun La Nina sekarang lebih tinggi, dampak yang diakibatkan oleh badai tropis tidak sesignifikan tahun 2017 saat terjadinya badai cempaka di mana curah hujan 200 milimeter (mm) terjadi dalam satu hari.
"Kami berharap, jika ada penambahan intensitas hujan 20 hingga 40 persen dari normal tidak tercurah dalam satu hari, tapi tujuh atau delapan hari, sehingga terbagi-bagi, karena kalau satu hari lebih dari 50 mm sudah ekstrem, apalagi 200 mm dalam satu hari, sangat-sangat ekstrem," pungkasnya.
(mdk/rka)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BMKG Bicara Potensi Puting Beliung Ekstrem Muncul di Jakarta, Apa Cirinya?
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) berbicara soal potensi angin puting beliung ekstrem muncul di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaBMKG Minta Masyarakat 27 Provinsi Ini Waspada Hujan Badai
Kepala Pusat Meteorologi Publik Andri Ramdhani mengatakan dalam sepekan ke depan cuaca ekstrem tersebut dapat terjadi di sebagian besar Sumatera.
Baca SelengkapnyaWaspada, Hujan Disertai Kilat dan Angin Kencang Diprediksi Landa Wilayah Jaksel dan Jaktim Hari Ini
Peringatan dini mengenai cuaca itu disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Waspada, Ini Ciri-Ciri Angin Puting Beliung Ekstrem Muncul seperti di Rancaekek
Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Guswanto mengungkapkan ciri-ciri angin puting beliung.
Baca SelengkapnyaCuaca Ekstrem Diprediksi Landa Sejumlah Wilayah Indonesia hingga Pertengahan Maret, Masyarakat Diminta Waspada Banjir
Penyebab kembali tingginya curah hujan akibat fenomena regional seperti gelombang Kelvin, gelombang Rossbi, dan Madden-julian di sejumlah wilayah tanah air.
Baca SelengkapnyaGelombang Tinggi Berpotensi Terjadi di Laut Selatan Banten Malam Ini
BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terutama bagi nelayan yang beraktivitas di laut pada malam hari.
Baca Selengkapnya9 Daerah Status Siaga dan Waspada Dampak Cuaca Ekstrem, Ini Daftar Wilayahnya
Potensi terjadinya cuaca ekstrem akibat adanya intervensi tiga bibit siklon tropis secara sekaligus.
Baca SelengkapnyaCerita Warga Lebak Banten Usai Diguncang Gempa 5,7 Magnitudo
Gempa yang berlokasi di 7.61 LS,105.90 BT, 85 km Barat Daya di Bayah dengan kedalaman 10 km itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Baca Selengkapnya38 Daerah di Jatim Berpotensi Alami Puting Beliung hingga Hujan Es, Waspadai Ini
Ancaman cuaca ekstrem ini diprediksi terjadi hingga 18 Maret 2024 mendatang
Baca Selengkapnya