Pernah Jadi Pusat Rehabilitasi, Ini 4 Fakta Menarik Gereja Ayam
Merdeka.com - Pada umumnya, gereja merupakan tempat peribadatan umat Kristiani. Tetapi Gereja Ayam bukan hanya sekedar gereja pada umumnya.
Gereja Ayam merupakan sebuah bangunan yang berada di Dusun Gombong, Desa Kembanglimus, Kecamatan Borobudur, Magelang. Bangunan itu mendapat julukan “Gereja Ayam” dari penduduk setempat karena bentuknya yang menyerupai ayam yang tengah duduk mengerami telur.
Padahal, nama bangunan itu adalah Rumah Doa Bukit Rhema. Nama itu diberikan oleh pendirinya, Daniel Alamsjah pada 1992 silam. Untuk membangun bangunan berbentuk unik itu, Daniel sendiri sebenarnya terinspirasi oleh burung merpati yang dikenal sebagai simbol perdamaian dan Roh Kudus.
Pada praktiknya, Gereja Ayam tidak hanya digunakan umat Kristiani untuk beribadah. Bahkan di sana juga disediakan sebuah musala yang bisa digunakan untuk umat Muslim beribadah. Lalu untuk apa sebenarnya bangunan ini didirikan? Berikut selengkapnya:
Sejarah Berdirinya Gereja Ayam
©2018 Liputan6.com/Herman Zakharia
Mengutip dari Jatengprov.go.id, Gereja Ayam didirikan oleh Daniel Alamsjah pada 1992 silam. Sebelum memutuskan membangun bangunan itu, Daniel mengalami pergumulan batin yang hebat dan mendapatkan petunjuk mimpi untuk membangun rumah berdoa di sebuah tempat asing yang belum pernah ia kunjungi.
Saat ia mengunjungi Borobudur bersama keluarganya, Daniel bertemu seorang pemuda asli bernama Jito. Dari Jito lah Daniel diberi tahu ada sebuah bukit di Dusun Gombong, Desa Kembanglimus.
Setelah melalui proses doa, Daniel mantap untuk mendirikan rumah doa bernama Bukit Rhema di tempat itu pada 1992. Baru empat tahun berjalan, pembangunannya terhenti karena krisis moneter.
Jadi Tempat Rehabilitasi
©2018 Liputan6.com/Herman Zakharia
Dalam praktiknya, Gereja Ayam tak hanya berfungsi sebagai rumah doa. Tempat itu ternyata juga difungsikan sebagai pusat rehabilitasi bagi anak-anak yang kekurangan fisik, orang ketergantungan narkoba, orang kurang waras atau anak muda yang memiliki masalah.
Bahkan curahan hati orang-orang marginal ini terpampang melalui lukisan yang ada di sana. Deretan lukisan itu terasa begitu menyentuh karena menyiratkan kesedihan mereka yang dikucilkan oleh orang-orang di sekitar. Sayangnya, gereja itu sempat ditutup pada tahun 2000 karena mendapat penolakan warga.
Bangunan itu kemudian mulai dibuka kembali pada tahun 2014 sebagai tempat wisata yang diperuntukkan bagi khalayak umum. Selain lukisan yang berisi curahan hati kaum marginal, di sana juga terdapat lukisan ragam budaya Indonesia.
Di sana pula, wisatawan dapat menikmati Candi Borobudur berdiri megah dari kejauhan. Bagi wisatawan yang lapar atau haus, di sana sudah tersedia kafetaria yang menjajakan camilan dengan harga terjangkau.
Siratkan Pesan Toleransi
©2018 Liputan6.com/Herman Zakharia
Melansir dari Jatengprov.go.id, gereja ayam tak hanya menyuguhkan pemandangan asri, namun pesan toleransi yang kuat bagi para pengunjung yang datang. Walaupun dinamakan Gereja Ayam, namun tempat ini tidak hanya difungsikan sebagai tempat beribadah umat Kristiani.
Sejak awal, Daniel memang ingin membangun rumah doa untuk seluruh pemeluk agama. Bahkan umat Muslim yang berkunjung juga dapat beribadah di sebuah musala yang lengkap dengan peralatan salat yang telah disediakan.
Populer Berkat AADC
©Flickr/Matt Smith
Melansir dari Indonesia.go.id, keberadaan Gereja Ayam menjadi semakin populer berkat film Ada Apa Dengan CInta 2 (AADC 2) yang mengambil syuting di tempat ini. Ditambah lagi, lokasinya cukup dekat dengan obyek wisata Candi Borobudur.
Padahal sebelum terkenal, tempat ini sebenarnya merupakan bangunan angker. Bahkan saking angkernya, tempat itu pernah dijadikan lokasi uji nyali dari sebuah stasiun televisi swasta.
Pada saat itu, para kru televisi mengalami gangguan supranatural yang cukup kuat di mana mereka melihat makhluk perempuan dan bayangan yang cukup besar. Karena itulah proses pengambilan gambar di sana terpaksa dihentikan.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tanpa Jeruk Nipis, Begini Cara Cuci Daging Ayam Agar Bersih dan Tidak Amis
Perkara bau amis pada daging ayam sering menjadi masalah saat ingin mengolahnya. Namun, ternyata solusinya terletak pada teknik mencuci dagingnya loh!
Baca SelengkapnyaJatuh Bangun Sering Diremehkan, Pria Ini Kini Sukses Budidaya Belut dan Miliki 200 Kolam
Seorang pembudidaya belut mampu kembangkan hingga 200 kolam meski sempat diremehkan hingga merugi.
Baca SelengkapnyaMengulik Sejarah Tahu Gejrot yang Jadi Kuliner Khas Cirebon, Namanya Muncul dari Proses Meraciknya
Di balik kelezatannya yang menggugah selera, tahu gejrot ternyata punya banyak fakta menarik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
7 Gereja Bersejarah & Tertua di Indonesia, Ada yang Mirip Klenteng
Tak hanya untuk ibadah, gereja juga kerap dijadikan tempat wisata.
Baca SelengkapnyaSyahdunya Jalan-jalan Malam di Jalan Braga Bandung, dari Menilik Indahnya Bangunan Peninggalan Belanda sampai Nikmati Bacang
Berkunjung ke Jalan Braga tak afdol jika tidak menikmati keindahan arsitektur gedung dan menikmati bacang panas.
Baca SelengkapnyaPria Ini Dulunya Pengawas Proyek hingga Koki Bergaji Besar, Pilih Pulang Kampung Bikin Terasi Khas Bojonegoro
Ide membuat terasi dilatarbelakangi kegemarannya makan sambal
Baca SelengkapnyaTernyata Ini Rumah Sakit Pribumi Pertama di Indonesia, Begini Penampakannya
Ini adalah rumah sakit pribumi tertua. Rumah sakit itu adalah RS PKU Yogyakarta yang didirikan oleh K.H. Sudja’ dan disetujui oleh K.H. Ahmad Dahlan.
Baca SelengkapnyaAksi Bersih-Bersih Relawan Ganjar dan Pasukin, Simbol Kepedulian Jaga Bumi
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi masyarakat luas tentang pentingnya menjaga kebersihan alam
Baca SelengkapnyaFakta-Fakta Jembatan Otista di Bogor Telan Anggaran Rp50 Miliar yang Diresmikan Presiden Jokowi
Revitalisasi jembatan Otista ini memakan waktu selama 7,5 bulan dan menelan biaya perbaikan hingga Rp50 miliar.
Baca Selengkapnya