Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Perjuangan Mantan PMI Rintis Usaha, Rela Berkali-Kali Kerja di Korea demi Dapat Modal

Perjuangan Mantan PMI Rintis Usaha, Rela Berkali-Kali Kerja di Korea demi Dapat Modal Eks PMI Bangun Industri UMKM. ©2023 Merdeka.com/Shani Rasyid

Merdeka.com - Tak ada kesuksesan yang diperoleh tanpa kerja keras. Kata-kata inilah yang sepertinya diyakini benar oleh Bambang Sutrisno (40). Mantan Pekerja Migran Indonesia (PMI) itu tengah mengembangkan bisnis makanan olahan mentah dengan merek “Cap Jempol”.

Kini ia bisa mengembangkan bisnisnya hingga mempekerjakan 30 orang pada pabrik kecilnya di Dusun Sembuh Wetan, Kelurahan Sidokarto, Godean, Sleman.

Produk utamanya adalah kuit lumpia. Selain itu ia masih punya produk makanan olahan mentah seperti galantin ayam, rolade ayam, mi telur, jamur tarim, dan produk olahan lainnya.

Awal Mula Merintis Usaha

eks pmi bangun industri umkm

©2023 Merdeka.com/Shani Rasyid

Sejak remaja, Bambang sudah terlatih berwirausaha. Saat masih duduk di bangku SMA, ia sudah berjualan tas bekas. Waktu kuliah, Bambang membuka warung kelontong. Setelah menikah lanjut berjualan donat keliling.

Dari usahanya yang telah dijalani sekian lama, Bambang mulai sadar bahwa kalau ia bertahan dengan kondisi yang seperti itu tanpa modal besar, usahanya tidak akan pernah tumbuh cepat.

“Saya harus akselerasi. Biar cepat harus punya modal banyak. Mau pinjam bank, tapi risikonya tinggi. Cari modal yang tidak berisiko dan tanpa jaminan apa? Ya jadi PMI,” jelasnya.

Bekerja di Korea

eks pmi bangun industri umkm

©2023 Merdeka.com/Shani Rasyid

Mulai saat itulah Bambang mencoba peruntungan jadi PMI. Berbagai negara ia coba daftar mulai dari Malaysia, Brunei Darussalam, hingga Korea Selatan. Pada akhirnya Bambang diterima bekerja di Korea Selatan.

Di Negeri Korea ia bekerja pada sebuah perusahaan kecil yang karyawannya hanya 5-10 orang. Namun karena kecilnya jumlah karyawan itu, Bambang jadi punya banyak kesempatan hal belajar hal-hal baru. Ia pun benar-benar merasakan seperti apa dididik etos kerja orang Korea.

“Di sana kami dilatih kerja dengan budaya mereka, budaya Korea. Kami dibentuk untuk menjadi tenaga kerja yang disiplin, kerja keras, dan loyal. Selain itu saya juga mempelajari bagaimana orang Korea mengelola perusahaan. Di sini saya terapkan sistemnya. Saya tiru, amati, modifikasi,” kata Bambang.

Setelah tiga tahun di Korea, Bambang pulang ke Indonesia dan merintis usaha pembenihan gurami. Ia membeli berhektare-hektare tanah untuk dibuat kolam. Namun usahanya itu tidak berjalan lancar. Belum sempat usahanya berkembang, modalnya sudah habis. Terpaksa ia kembali ke Korea untuk bekerja mengumpulkan modal.

Bambang kembali bekerja tiga tahun lagi untuk mengumpulkan modal. Sekembalinya ke Indonesia, ia mulai berbisnis produk makanan olahan yang ia geluti hingga sekarang. Dengan modal yang besar, bisnisnya bisa berkembang.

Tak Pernah Berhenti Belajar

eks pmi bangun industri umkm

©2023 Merdeka.com/Shani Rasyid

Bambang mempekerjakan para anak muda di sekitar rumahnya yang putus sekolah, mereka yang punya masalah keluarga, serta ada titipan juga dari dinas sosial. Seiring dengan jumlah karyawan yang terus bertambah, omzetnya juga bertambah. Setiap karyawan itu terbagi ke dalam tugasnya masing-masing.

“Ada tim manajemen, ada tim akuntansi, ada tim jawab WA, tim konten kreator, ada juga tim yang bertugas untuk memasak makanan bagi para karyawan. Bahkan kami juga punya mess karyawan di sini,” ujar Bambang.

Walaupun usahanya telah maju, namun Bambang tak mau berhenti belajar. Pada pertengahan Bulan Mei lalu, ia termasuk yang terpilih untuk mengikuti program Brincubator.

Di sana ia dan para pengusaha lain mengikuti program pelatihan dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) agar usaha mereka bisa semakin berkembang. Ia pun tak sungkan untuk saling berbagi pengalaman dengan para peserta yang notabene masih pemula dalam menekuni dunia usaha.

“Kayak Pak Hadi, dia punya produk saya bantu jualkan. Kita harus bersinergi. Sekarang itu zamannya Avenger. Bukan zamannya Superman. Sudah tim, bukan lagi sendirian,” kata Bambang.

Dalam akhir kesempatan itu, Bambang mengatakan bahwa dalam menjalankan usaha, seseorang harus punya sikap pantang menyerah. Terlebih kalau usahanya bangkrut di tengah jalan. Seperti halnya sebagai mantan PMI, ia selalu dididik bagaimana etos kerja yang keras di negeri rantau.

“Kita itu pantang menyerah. Biasa jatuh bangun, biasa dimaki-maki, biasa kecewa, biasa sakit hati. Jadi kalau usaha kami bangkrut, ya bangkit. Kerja keras lagi. Kita dididik di luar negeri untuk jadi fighter, jadi petarung,” pungkas Bambang.

(mdk/shr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pulang Tanpa Bawa Tabungan, Begini Cara Mantan PMI Asal Serang Rintis Jualan Olahan Bandeng hingga Raup Omzet Ratusan Juta Rupiah

Pulang Tanpa Bawa Tabungan, Begini Cara Mantan PMI Asal Serang Rintis Jualan Olahan Bandeng hingga Raup Omzet Ratusan Juta Rupiah

Berbekal keyakinan kuat meski dengan modal yang minim, Midah kemudian membaca peluang untuk memulai usaha kuliner ini.

Baca Selengkapnya
Cerita Nasabah PNM Mekaar Cerdas Kelola Modal BRI: Bikin Jamu 'Dewi Poetri', Produk sampai Dipuji Jokowi

Cerita Nasabah PNM Mekaar Cerdas Kelola Modal BRI: Bikin Jamu 'Dewi Poetri', Produk sampai Dipuji Jokowi

Jamu Dewi Poetri pun dikenalkan dan dipuji Jokowi layak masuk pasar yang lebih besar kepada seluruh anggota PNM yang hadir.

Baca Selengkapnya
Waspada, Ditemukan Mie Kuning Basah Berformalin di Depok

Waspada, Ditemukan Mie Kuning Basah Berformalin di Depok

Selanjutya BPOM telah melakukan pembinaan kepada pedangnya untuk tidak menjual produk makanan yang mengandung zat kimia berbahaya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pameran Produk Kosmetik dan Suplemen Digelar di Jakarta untuk Cetak Pengusaha Baru, Catat Tanggalnya

Pameran Produk Kosmetik dan Suplemen Digelar di Jakarta untuk Cetak Pengusaha Baru, Catat Tanggalnya

Diselenggarakannya pameran ini bertujuan untuk dapat berpartisipasi dalam menciptakan entrepreneur baru di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Mentan Sentil Dirut Bulog: Jangan Terlalu Bersemangat Impor Daging Kerbau, tapi Lupa Serap Gabah dan Jagung Petani

Mentan Sentil Dirut Bulog: Jangan Terlalu Bersemangat Impor Daging Kerbau, tapi Lupa Serap Gabah dan Jagung Petani

Saat ini, Kementan tengah fokus pada pemenuhan pangan dalam negeri untuk menekan kebijakan impor. Dua di antara komoditas jagung dan padi.

Baca Selengkapnya
Dulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah

Dulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah

Cerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.

Baca Selengkapnya
Mantan Tukang Ojek 'Melompat Tinggi', Bisnis Tanaman Hias Makin Besar dari Modal BRI

Mantan Tukang Ojek 'Melompat Tinggi', Bisnis Tanaman Hias Makin Besar dari Modal BRI

Abidin bercerita bisnis tanaman hiasnya di Jalan RM Harsono berkembang sejak ikut KUR BRI.

Baca Selengkapnya
Diremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta

Diremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta

Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.

Baca Selengkapnya