Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Peristiwa 28 April: Peringati Hari Puisi Sedunia, Kenang Sang Legenda Chairil Anwar

Peristiwa 28 April: Peringati Hari Puisi Sedunia, Kenang Sang Legenda Chairil Anwar Chairil Anwar. ©wikipedia.com

Merdeka.com - Puisi merupakan salah satu karya sastra yang memberikan banyak pengaruh bagi kehidupan. Sajak-sajak karya para seniman ini dapat menjadi gambaran dari sebuah waktu atau peristiwa yang terjadi di masa-masa penting. Bukan hanya itu, puisi pun dapat membangkitkan semangat juang dalam melawan penjajahan.

Hal ini pun dimiliki oleh Indonesia, di mana salah seorang seniman sastra, Chairil Anwar menelurkan berbagai karya bersejarah di masa penjajahan Indonesia. Sebut saja puisi “Aku” dan “Kerawang Bekasi” menjadi dua dari beberapa karya sajak Chairil Anwar yang melegenda dan fenomenal. Hingga kini, banyak karya puisi penyair yang dijuluki Si Binatang Jalang ini populer dan berkesan bagi masyarakat Indonesia.

Namun sayangnya pada 28 April 1949, pujangga yang mempunyai berbagai karya legendaris meninggal di usianya yang menginjak 27 tahun. Kemudian peristiwa 28 April ini dijadikan sebagai peringatan Hari Puisi Nasional untuk menghargai karya sang legenda Chairil Anwar serta membangkitkan minat anak-anak muda untuk terus mengembangkan karya-karya sastra.

Bertepatan di Hari Puisi Sedunia, tidak ada salahnya jika mengenang kilas balik sosok Chairil Anwar yang menjadi salah satu seniman kebanggaan Indonesia. Peristiwa 28 April ini juga sekaligus momen bagi anak muda untuk melanjutkan kiprah karya sastra yang memperkaya budaya Indonesia.

Melansir dari beberapa sumber, berikut kami merangkum berbagai hal mengenai peristiwa 28 April sebagai Hari Puisi Nasional dan fakta-fakta tentang Chairil Anwar yang perlu Anda ketahui.

Menggeluti Dunia Sastra di Usia 18 Tahun

001 nfi

©wikipedia.com

Peristiwa 28 April yang diperingati sebagai Hari Puisi Nasional, tidak lepas dari sosok penyair Chairil Anwar. Chairil Anwar merupakan salah satu seniman sastra yang berkiprah pada masa penjajahan zaman dahulu.

Sastrawan yang lahir pada 26 Juli 1922 ini, dikenal sebagai seorang penyair yang mempunyai karya-karya lugas yang mulai berkarir sejak usia 18 tahun. Bukan hanya itu, beberapa karya puisinya juga dapat membangkitkan semangat juang bagi anak muda di masa penjajahan.

Selain itu, Chairil Anwar juga dikenal sebagai sosok seniman yang berdikari. Sempat memiliki pekerjaan tetap, namun akhirnya Chairil Anwar memilih untuk berkarya bebas dengan menciptakan syair-syair puisi. Ia pun dijuluki sebagai seniman berdikari yang tidak bisa “dipesan” karena kekuasaan. Meskipun honornya sebagai seniman tidak memberikan penghasilan yang melimpah, namun dengan itu dia bisa menghidupi kebutuhannya.

Meninggal pada 28 April 1949

Peristiwa 28 April juga dikenal sebagai peristwa meninggalnya Chairil Anwar. Memulai karirnya sejak usia muda, ternyata dalam rentang waktu yang tidak begitu lama Chairil Anwar meninggal pada saat menginjak umur 27 tahun. Diketahui, sebelumnya Chairil Anwar menderita beberapa macam penyakit. Mulai dari diagnosa penyakit TBC, Tifus, dan gangguan usus kronis.

Kemudian pada 28 April kondisi kesehatannya semakin memburuk, yang diketahui pada saat itu Chairil Anwar mengalami usus pecah. Di hari yang sama, ternyata penyair ini harus menutup usianya yang masih muda.

Meskipun begitu, karya-karyanya masih hidup dan terus menjadi inspirasi para seniman baru di dunia sastra. Bukan hanya itu, Chairil Anwar juga menjadi sosok penting dan legenda seniman Indonesia yang terus dikenang.

Pelopor Puisi Modern

puisi

©Unsplash

Sepanjang sejarah kiprahnya berkarya di dunia sastra, Chairil Anwar dinobatkan sebagai sosok pembaharu dunia puisi tanah air. Meskipun karya-karyanya sempat ditolak Majalah Pandji Pustaka karena dinilai menyimpang dari teori puisi, namun kritikus menilai bahwa Chairil Anwar pantas disebut sebagai pelopor puisi modern. Bersama dengan Asrul Sani dan Rivai Apin, Chairil Anwar dianggap sebagai pelopor puisi modern yang masuk pada angkatan 45 atau masa penjajahan.

Kenakalan Masa Remaja

Peristiwa 28 April yang bermula dari tanggal sejarah meninggalnya Chairil Anwar hingga dijadikan Hari Puisi Nasional, memang menjadi inspirasi bagi anak-anak muda untuk meneruskan karya di bidang sastra. Sosok Chairil Anwar juga menjadi daya tarik tersendiri yang bisa menjadi sumber inspirasi.

Meskipun dikenal sebagai penyair ulung dengan pilihan sajak-sajak yang lugas, tegas, dan indah, ternyata kehidupan Chairil Anwar juga tidak lepas dari kenakalan remaja. Bahkan dikatakan gaya hidup Chairil Anwar semasa muda penuh dengan kenakalan dan sifat urakan. Mulai dari menggadaikan barang teman, mengunjungi lokalisasi di kawasan Senen, merayu gadis penjaga toko agar bisa membaca buku gratis setiap hari, hingga merobek bagian buku di perpustakaan.

Sama seperti anak muda lainnya, seorang penyair hebat seperti Chairil Anwar juga melakukan berbagai kenakalan-kenakalan remaja. Bisa dikatakan, sebagian perjalanan hidup Chairil Anwar dan berbagai kenakalan yang dilakukan juga menjadi sumber inspirasinya dalam menelurkan karya-karya.

Cinta Tanah Air

puisi

©2019 Merdeka.com

Meskipun dikenal sebagai sosok anak muda yang urakan, namun Chairil Anwar mempunyai kecintaan terhadap tanah air yang luar biasa. Hal ini pun dapat dilihat dari beberapa karyanya, seperti Diponegoro, Persetujuan dengan Bung Karno, hingga puisi yang bertajuk Aku menjadi contoh karyanya yang menggambarkan sisi patriotisme seorang Chairil Anwar.

Kemerdekaan Indonesia dalam perjuangan melawan penjajah. Tidak salah jika peristiwa 28 April yang menjadi hari tepat meninggalnya Chairil Anwar dijadikan sebagai peringatan Hari Puisi Nasional untuk mengenang karya-karyanya.

(mdk/ayi)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
21 Januari: Peringatan Hari Pelukan Nasional, Berikut Sejarah dan Tujuannya

21 Januari: Peringatan Hari Pelukan Nasional, Berikut Sejarah dan Tujuannya

Hari Pelukan Nasional dirayakan setiap tahun pada tanggal 21 Januari.

Baca Selengkapnya
4 April: Hari Lahir Persandian Nasional, Berikut Sejarah dan Tujuannya

4 April: Hari Lahir Persandian Nasional, Berikut Sejarah dan Tujuannya

Hari Persandian Nasional adalah peringatan yang diadakan setiap tanggal 4 April di Indonesia.

Baca Selengkapnya
17 April Memperingati Hari Sirkus Sedunia, Kenali Sejarahnya

17 April Memperingati Hari Sirkus Sedunia, Kenali Sejarahnya

Hari Sirkus Sedunia adalah perayaan internasional yang didedikasikan untuk menghormati dan mengapresiasi seni pertunjukan sirkus.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Hari Istiqlal 22 Februari: Memaknai Sejarah dan Nilai Persatuan

Hari Istiqlal 22 Februari: Memaknai Sejarah dan Nilai Persatuan

Setiap tanggal 22 Februari 2024, Indonesia memperingati Hari Istiqlal.

Baca Selengkapnya
Terbunuhnya Mahatma Gandhi 30 Januari 1948, Berikut Sejarahnya

Terbunuhnya Mahatma Gandhi 30 Januari 1948, Berikut Sejarahnya

Mahatma Gandhi, lahir pada 2 Oktober 1869 di Porbandar, India, dikenal sebagai pemimpin revolusioner dan arsitek gerakan kemerdekaan India.

Baca Selengkapnya
Sejarah 14 Agustus 1914: Pecahnya Pertempuran Lorraine pada Perang Dunia 1

Sejarah 14 Agustus 1914: Pecahnya Pertempuran Lorraine pada Perang Dunia 1

Prancis yang tidak terima karena wilayahnya direbut berusaha untuk melancarkan serangan. Pihak Jerman pun bersiap, hingga akhirnya pertempuran pun pecah.

Baca Selengkapnya
Aiman Bakal Diperiksa Terkait Penyebaran Berita Bohong Pada 26 Januari 2024

Aiman Bakal Diperiksa Terkait Penyebaran Berita Bohong Pada 26 Januari 2024

Aiman bakal diperiksa terkait penyeberan berita bohong netralitas Polri di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.

Baca Selengkapnya
Sosok Ida Nasution, Penulis dan Kritikus Era Kemerdekaan yang Dekat dengan Chairil Anwar

Sosok Ida Nasution, Penulis dan Kritikus Era Kemerdekaan yang Dekat dengan Chairil Anwar

Lahir di Sibolga, Sumatra Utara pada tahun 1922, ia juga disebut-sebut sebagai perempuan yang dicintai Chairil Anwar.

Baca Selengkapnya