Sutomo merupakan salah satu pahlawan nasional yang berjasa dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Sosok yang lebih dikenal dengan sebutan Bung Tomo ini berperan penting dalam pertempuran Surabaya, yaitu ketika tentara Belanda kembali menyerang Indonesia beberapa bulan mengumumkan kemerdekaan.
Sekilas tentu Anda mengingat foto hitam putih legendaris, di mana Bung Tomo berdiri dengan gerakan tangan mengacungkan jari dan tatapan mata tajam. Meskipun foto tersebut diambil dengan pengarah gaya alias bukan sebenarnya, namun semangat itulah yang mencerminkan perjuangan Bung Tomo dalam menghimpun semangat rakyat Surabaya untuk melawan gempuran tentara Belanda dan Inggris yang masih berupaya menyerang.
Pertempuran rakyat Surabaya melawan para penjajah pada 10 November ini memang menjadi salah satu kisah penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Dengan begitu, masyarakat Indonesia perlu mengetahui bagaimana sejarah pertempuran 10 November yang kini diperingati sebagai Hari Pahlawan setiap tahunnya.
Dengan mengetahui sejarah perjuangan para pahlawan, masyarakat Indonesia dapat menghargai hasil kemerdekaan yang didapatkan saat ini. Ini juga bisa menjadi motivasi bagi seluruh rakyat Indonesia untuk menjadi bangsa yang maju dan beradab.
Melansir dari Liputan6.com, berikut kami merangkum sejarah peristiwa 10 November yang diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional perlu Anda simak.
Sejarah peristiwa Pertempuran 10 November bermula dari aksi gencatan senjata yang disepakati tentara Indonesia dengan tentara Inggris pada 29 Oktober 1945. Meskipun begitu, bentrokan senjata antara rakyat Indonesia dengan tentara Inggris masih saja terjadi di Surabaya. Bentrokan ini pun memakan cukup banyak korban.
Puncaknya, pada 30 Oktober 1945, bentrokan yang terjadi antara rakyat Surabaya dengan Inggris menewaskan pimpinan tentara Inggris, yaitu Jenderal Mallaby. Terbunuhnya Jenderal Mallaby pun menimbulkan kemarahan dari pihak Inggris. Kondisi ini kemudian membuat Inggris semakin agresif dalam mengendalikan perlawanan rakyat Indonesia.
Advertisement
Peristiwa Pertempuran 10 November yang kini diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional, berlanjut ketika Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh menindaklanjuti atas terbunuhnya Jenderal Mallaby di medan pertempuran. Mansergh pun mengeluarkan ultimatum 10 November 1945.
Ultimatum ini meminta rakyat Indonesia menyerahkan persenjataan dan menghentikan perlawanan pada tentara Allied Forces Netherlands East Indies (AFNEI) dan Netherlands Indies Civil Administration (NICA). Selain itu, Mansergh juga mengancam akan menggempurkan kota Surabaya dari darat, laut, dan udara untuk mendapatkan apa yang diinginkan.
Selambat-lambatnya, rakyat Indonesia dituntut untuk menuruti perintah tersebut pada 10 November 1945 pada pukul 06.00 pagi di tempat yang telah ditentukan. Namun, dengan semangat keberanian untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, rakyat Surabaya tidak menaati perintah tersebut dan maju bertempur melawan tentara Inggris. Pertempuran ini disebut sebagai pertempuran terbesar sepanjang sejarah revolusi nasional.
©istimewa
Dalam peristiwa pertempuran yang terjadi pada 10 November, banyak rakyat Surabaya yang menjadi korban. Tak sedikit pula tentara Indonesia dan prajurit Inggris yang tewas dalam pertempuran tersebut. Ini merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Kemudian pada 16 Desember 1959, Presiden Soekarno menetapkan 10 November sebagai Hari Pahlawan Nasional. Keputusan ini pun tercantum dalam Kepres No.316 tahun 1959 tentang Hari-Hari Nasional yang Bukan Hari Libur. Hingga saat ini, masyarakat Indonesia mengenang perjuangan para pahlawan pada peringatan Hari Pahlawan Nasional setiap tahunnya.
Advertisement
Dalam peristiwa pertempuran 10 November dan Hari Pahlawan Nasional ini, Soetomo atau Bung Tomo menjadi salah satu sosok penting dan berpengaruh. Pada peristiwa pertempuran tersebut, Bung Tomo membangkitkan semangat rakyat dan pemuda Surabaya untuk bersatu melawan penjajah.
Pada saat itu, Bung Tomo berorasi melalui siaran Radio Pemberontakan miliknya untuk menghimpun dan membakar semangat juang rakyat. Melalui siaran ini, Bung Tomo mengajak seluruh pemuda Surabaya di mana pun berada untuk segera kembali ke Surabaya guna melawan tentara Inggris yang menyerang Indonesia setelah merdeka. Dengan begitu, masyarakat Surabaya bersatu melawan Belanda dan Inggris demi kemerdekaan Indonesia.
Meskipun saat itu Indonesia kalah dalam pertempuran, namun akhirnya rakyat Surabaya berhasil mengusir tentara Inggris dari Indonesia. Dengan peristiwa ini, Indonesia dapat berdiri sendiri sebagai pemerintahan dan bebas dari campur tangan penjajah untuk membangun negara yang berdaulat.
Ini menjadi salah satu peristiwa sejarah penting yang masih diingat hingga sekarang. Dengan adanya peringatan Hari Pahlawan Nasional, diharapkan bangsa Indonesia dapat menghargai perjuangan dan kerja keras para pahlawan dalam merebut kemerdekaan. Ini juga menjadi motivasi tersendiri bagi bangsa Indonesia untuk melanjutkan semangat juang di kehidupan masa kini, yaitu untuk menjadi negara yang maju dan sejahtera.
[ayi]5 Momen Erick Thohir Nonton Konser Suga BTS, Temani Anaknya
Sekitar 10 Jam yang lalu5 Potret Andre Taulany Datang ke Pernikahan Asisten Tono, Sewa Gerbong Kereta
Sekitar 11 Jam yang laluTak Pernah Pamer Harta, Ini Jawaban Menohok Konglomerat Jusuf Hamka
Sekitar 13 Jam yang laluViral Nenek Gendong Anaknya yang Sedang Sakit Naik Angkot untuk Berobat, Bikin Haru
Sekitar 14 Jam yang lalu28 Mei Peringati Hari Amnesti Internasional, Pahami sejarah dan Tujuannya
Sekitar 18 Jam yang laluResep Seblak Cobek Viral, Camilan Pedas Menggugah Selara
Sekitar 1 Hari yang laluMelihat Kerajinan Bambu Cantik Khas Bantul, Ada Keranjang Buah sampai Boks Laundry
Sekitar 1 Hari yang laluArti Mimpi Digigit Ular di Kaki Kanan dalam Islam, Bisa Jadi Pertanda Buruk
Sekitar 1 Hari yang lalu6 Wisata Kuliner Jogja Murah dan Enak, Sayang Dilewatkan
Sekitar 1 Hari yang laluBacaan Tahiyat Akhir Latin dan Doa Salat Lainnya, Lengkap Perlu Diketahui
Sekitar 1 Hari yang laluLolos ke Semifinal Malaysia Masters, Ini Fakta Menarik Christian Adinata
Sekitar 1 Hari yang laluDinas Kebudayaan Sleman Gelar Festival Langen Carita, Ini Manfaatnya
Sekitar 2 Hari yang lalu5 Resep Donat Labu Lembut dan Empuk, Camilan Lezat Mengenyangkan
Sekitar 2 Hari yang laluRevenge Porn adalah Aksi Balas Dendam Pornografi, Pahami Dampak bagi Korban
Sekitar 2 Hari yang laluTak Cuma Komandan Pasukan HUT RI Istana, Polisi Penjual Pecel Ayam juga Pasukan PBB
Sekitar 2 Hari yang laluTuruti Keinginan Anak, Bapak Ini Nekat Cegat Mobil Patroli Polisi di Pingir Jalan
Sekitar 2 Hari yang laluIni Jenderal Polisi Pendiri Brimob, Pernah Protes Pengangkatan Kapolri dan Diasingkan
Sekitar 2 Hari yang laluVIDEO: Perintah Mahfud! Kapolda Gerak Penahanan Wanita Korban KDRT Ditangguhkan
Sekitar 2 Hari yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 4 Hari yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 5 Hari yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 5 Hari yang laluFerdy Sambo, Putri Candrawathi dan Kuat Maruf Ajukan Kasasi ke MA
Sekitar 6 Hari yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 4 Hari yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 5 Hari yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 5 Hari yang laluFerdy Sambo, Putri Candrawathi dan Kuat Maruf Ajukan Kasasi ke MA
Sekitar 6 Hari yang laluIntip Liburan Ronny Talapesy Pengacara Bharada E di Luar Negeri, Sosok Istri Disorot
Sekitar 1 Bulan yang laluPermohonan Banding Kandas, Ricky Rizal Tetap Dihukum 13 Tahun Penjara
Sekitar 1 Bulan yang laluFerdy Sambo Tak Hadir di Sidang Putusan Banding Vonis Mati
Sekitar 1 Bulan yang laluIndonesia Kirim 1,5 Juta Dosis Vaksin Pentavalent untuk Nigeria, Nilainya Rp30 Miliar
Sekitar 4 Jam yang laluVaksin Influenza pada Ibu Hamil Bisa Berikan Kekebalan Tubuh pada Janin
Sekitar 3 Hari yang laluKalah dari Persebaya, Bali United Tak Agendakan Uji Coba Lagi Sebelum Melawan PSM
Sekitar 2 Jam yang laluCari Suasana Baru, Persib Lanjutkan TC di Yogyakarta
Sekitar 5 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Dicky Budiman
Peneliti dan Praktisi Global Health Security Griffith University AustraliaMemaknai Pencabutan Status Darurat Kesehatan Masyarakat Covid-19
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami