Peringati Hari Santri, Ini 15 Ponpes yang Dapat Penghargaan dari Pemprov Jateng
Merdeka.com - Tanggal 22 Oktober diperingati sebagai Hari Santri Nasional. Penetapan itu dilakukan sejak tahun 2015 yang ditetapkan langsung oleh Presiden Joko Widodo. Dilansir dari Wikipedia, penetapan itu dilakukan berdasarkan seruan jihad yang diserukan KH Hasyim Asy’ari untuk umat Islam terhadap tentara sekutu pada 22 Oktober 1945.
Di Jawa Tengah, pemerintah provinsi merayakan Hari Santri Nasional dengan memberi penghargaan kepada sejumlah pondok pesantren. Penghargaan itu berupa uang pembinaan sebesar Rp125 juta dan perlengkapan Jogo Santri Rp8 juta. Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen pada Kamis (22/10).
Gus Yasin, sapaan akrab Wagub Jateng, mengatakan pemberian penghargaan tersebut dilakukan melalui seleksi penerapan protokol kesehatan di pondok pesantren atau Jogo Santri mulai dari administrasi, penilaian video, dan pengecekan langsung di lapangan. Lalu siapa saja ke-15 ponpes yang menerima penghargaan itu? berikut selengkapnya:
Pondok Pesantren yang Menerima Penghargaan
Dalam acara itu, tercatat ada 15 ponpes yang menerima penghargaan antara lain Ponpes Maslakul Huda (Pati), Balekambang (Jepara), Tanbihul Ghofilin (Banjarnegara), Tahfidz Al Hamidiyah (Pati), Walindo Manba'ul (Pekalongan), Riyadhotut Thalabah (Rembang), Nida Al Quran (Temanggung), Sabilurrasyad (Kendal), Sunan Gunung Jati Kismantoro (Wonogiri), Al Uswah (Kota Semarang), Life Skill Daarun Najaah (Kota Semarang), Khozinatul Ulum 1 (Blora), PP MIBS (Kebumen), Al Falah Tejosari (Temanggung) dan PPTQ Darussalam (Jepara).
©2020 liputan6.com
Pemilihan itu diambil dari 193 pondok pesantren yang tersebar di Jawa Tengah. Harapannya, ke-15 ponpes itu bisa bersama-sama menyosialisasikan protokol kesehatan atau Jogo Santri ke seluruh pondok pesantren, terutama yang ada di Jawa Tengah.
Serukan Resolusi Jihad Melawan COVID-19
Dalam kesempatan itu, pria yang akrab disapa Gus Yasin itu juga menceritakan tokoh Islam yang berjasa di bidang kesehatan, yaitu Ibnu Sina dan juga perjuangan jihad KH Hasyim Asy’ari. Tak hanya itu, kepada para santri dia juga menyerukan resolusi jihad melawan COVID-19.
©2020 Merdeka.com/liputan6.com
"Dulu kita punya tokoh seperti Ibnu Sina yakni pahlawan dari kalangan santri. Nah, dari sini santri untuk bisa berperan dalam melawan COVID-19 dengan segala keterbatasannya. Mbah KH Hasyim Asy'ari juga pernah mengeluarkan resolusi jihad melawan penjajah, kalau saat ink alangkah baiknya jika dari pesantren muncul resolusi jihad melawan COVID-19," ujar Gus Yasin dikutip dari ANTARA pada Kamis (22/10).
Tanggapan Pesantren
Sementara itu, pengasuh Pondok Pesantren Nida Alquran Temanggung, M Afham mengatakan bahwa penghargaan tersebut merupakan bentuk kepedulian Pemprov Jateng terhadap pondok pesantren.
Ia mengaku telah menerapkan protokol kesehatan di pondok pesantren yang diasuhnya. Mulai pendaftaran santri baru secara daring hingga cuci tangan, pakai masker, dan jaga jarak di tiap kegiatan di pondok pesantren.
"Ini bentuk kepedulian dari pemerintah sekaligus keseriusan dalam mengembangkan pendidikan di pondok pesantren. Harapannya, dunia pendidikan pondok pesantren ke depan lebih baik dan mampu menunjukkan prestasi,” ungkap Afham dikutip dari ANTARA.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bantuan Pangan untuk 3.583.000 Keluarga di Jateng Mulai Disalurkan Secara Bertahap
Pemerintah mulai menyalurkan bantuan pangan cadangan beras untuk periode Januari hingga Juni 2024.
Baca SelengkapnyaDitegur Pengurus karena Merokok Saat Puasa, Santri Bakar Pesantren di Sumedang
Aksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.
Baca SelengkapnyaDalih Sengatan Listrik di Pondok Pesantren
Penganiayaan yang menyebabkan santri meninggal dunia kembali berulang. Kali ini dipicu uang Rp10.000 dan pihak pesantren terkesan menutupinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Santri Asal Banyuwangi Dianiaya Hingga Tewas di Kediri
Pihak pondok pesantren mengantarkan jenazah korban ke rumahnya, tanpa lapor polisi.
Baca SelengkapnyaMengenal Tari Kandangan Jawa Barat, Siap Tampil pada HUT RI ke-78 di Istana Merdeka
Pemerintah Provinsi Jawa Barat siap mengirimkan keikutsertaan Tari Kandangan pada 17 Agutus di Istana Merdeka
Baca SelengkapnyaData per 22 Februari: 47 Petugas Pemilu di Jateng Meninggal Dunia, Mayoritas karena Kelelahan
Petugas yang menjadi anggota BPJS Ketenagakerjaan juga akan mendapat santunan lain sebagaimana porsinya.
Baca SelengkapnyaGanjar Teken Piagam Perjuangan Santri: Bangun Pesantren Vokasi, Jaminan Sosial hingga Upah Guru
Ganjar menandatangani Piagam Perjuangan Nurul Huda.
Baca SelengkapnyaKala Jenderal TNI Terkenang Masa Kecilnya, Diomeli Orang Tua Gara-Gara Pertanyakan Hal Ini
Di perayaan itu, Maruli juga memuji jajarannya yang telah banyak membuat kegiatan sosial khususnya di daerah Papua.
Baca SelengkapnyaJanjikan Dana Abadi Pesantren, TKN Prabowo-Gibran Tak Ingin Santri Cuma Dijadikan Alat Kampanye
ebijakan dana abadi pesantren dimaksudkan agar para santri bisa terus berkembang dan terlibat dalam pembangunan industri ke depan.
Baca Selengkapnya