Merdeka.com - Bagi setiap pasangan yang menjalin hubungan romantis tentu menginginkan hubungan yang baik dan harmonis. Namun, berbagai permasalahan dalam hubungan memang sering kali muncul bahkan tidak jarang menimbulkan konflik berkepanjangan. Dalam kondisi yang semakin rumit, putus menjadi salah satu pilihan yang kerap diambil oleh banyak pasangan untuk menyelesaikan masalah.

Hal tersebut tentu saja memberikan banyak pengaruh dalam kehidupan pribadi setiap pasangan yang baru saja mengalami putus cinta. Di mana perasaan sedih dan kecewa sering kali muncul bahkan dapat mengganggu aktivitas keseharian yang sedang dilakukan. Bukan hanya itu, sebagian orang juga bisa mengalami penurunan berat badan setelah mengalami putus cinta dari pasangan.

Kondisi ini dapat menunjukkan bahwa kesehatan emosional dan mental memiliki pengaruh besar pada kondisi fisik seseorang. Perasaan sedih dan kondisi stres yang ditimbulkan setelah putus cinta sering kali membuat seseorang kehilangan minat melakukan berbagai aktivitas wajib, termasuk makan. Jika tidak disikapi dengan baik, tentu saja kondisi ini akan membuat kesehatan fisik semakin buruk.

Jika Anda salah satu yang mengalami masalah serupa, maka penting untuk mengetahui penyebab berat badan turun setelah putus cinta. Dengan mengetahui penyebabnya, Anda bisa melakukan langkah yang tepat untuk mengurangi risiko kondisi yang semakin memburuk. Melansir dari Verywell Fit, berikut kami merangkum beberapa penyebab berat badan turun setelah putus cinta yang perlu Anda ketahui.

Pengaruh Kondisi Stres

©2018 Merdeka.com/Pexels

Sebelum mengetahui penyebab berat badan turun setelah putus cinta, Anda perlu memahami terlebih dahulu kondisi umum dan kemungkinan yang dapat terjadi. Menurut ahli, kondisi stres memang memberikan pengaruh besar terhadap kondisi kesehatan seseorang secara keseluruhan. Termasuk kesehatan fisik, stres bisa mengakibatkan perubahan fisik dalam tubuh seseorang.

Dalam hal ini, sebagian orang bisa mengalami penurunan berat badan saat berada pada kondisi stres. Namun sebagian orang juga bisa mengalami penambahan berat badan yang signifikan ketika menghadapi stress. Kedua dampak ini berkaitan dengan jenis metabolisme setiap individu yang berbeda-beda dan bagaimana cara setiap orang memproses dan mengelola stres secara psikologis.

Penyebab Berat Badan Turun Setelah Putus Cinta

Setelah mengetahui kondisi umum, berikutnya perlu diketahui hal apa yang sebenarnya menjadi penyebab berat badan turun setelah putus cinta. Dalam hal ini, kesedihan dan depresi dapat memperlambat metabolisme tubuh seseorang dan lebih lanjut mengurangi nafsu atau keinginan orang tersebut untuk mengonsumsi makanan.

Selain itu, kondisi stres dan kecemasan yang meningkat juga dapat menyebabkan berbagai masalah pada sistem kerja tubuh. Seperti sistem pencernaan, endokrin, dan kardiovaskular.

Dengan begitu, dapat dipahami bahwa sistem kerja tubuh, pikiran, dan emosional saling berkaitan satu dengan yang lain. Jika salah satunya mengalami masalah maka bisa menimbulkan masalah dan perubahan pada tubuh.

Sehingga setiap orang perlu menerapkan manajemen stres dengan baik untuk mengurangi risiko masalah kesehatan dan berbagai dampaknya yang dapat terjadi. Jika tidak, kondisi stres dan kecemasan setelah putus cinta bisa membuat kondisi kesehatan yang semakin memburuk dan membuat tubuh lebih mudah terserang berbagai macam penyakit.

Cara Mengatasi Berat Badan Turun Setelah Putus Cinta

© elembarazo.net

Setelah mengetahui kondisi umum dan penyebab berat badan turun setelah putus cinta, Anda perlu mengetahui bagaimana cara mengatasi masalah tersebut dengan baik. Dalam hal ini, Anda perlu menerapkan gaya hidup sehat untuk meredakan pikiran stres yang sedang dialami dan menjaga agar tubuh tetap sehat.

Meskipun sepele, namun hal ini dapat berdampak besar pada perubahan kondisi kesehatan yang semakin membaik setelah putus cinta. Berikut beberapa tips yang bisa Anda lakukan:

Melakukan aktivitas olahraga. Melakukan aktivitas olahraga ringan dapat meningkatkan efek serotonin, dopamine, dan epinefrin dalam tubuh. Beberapa efek ini dapat membuat tubuh menjadi lebih nyaman, emosi menjadi lebih terkendali, dan kondisi fisik yang lebih sehat. Anda bisa mengatur jadwal berolahraga yang disesuaikan dengan kesibukan sehari-hari. Misalnya, meluangkan waktu di akhir pekan untuk melakukan olahraga ringan di dalam rumah seperti senam atau yoga. Bisa juga Anda memilih olahraga luar ruangan seperti lari, jalan, bersepeda, dan lain sebagainya. Perhatikan pola makan. Anda perlu memperhatikan pola makan dan mengevaluasi bagaimana pengaruhnya pada berat badan. Anda bisa mulai mengatur ukuran porsi makan, waktu makan, dan macam asupan yang dikonsumsi sehari-hari. Selain itu, menyiapkan alat timbangan di rumah juga dapat membantu Anda mengontrol perubahan berat badan yang terjadi selama proses tersebut. Makan makanan dan camilan sehat. Selama masa stres, nutrisi yang baik sangat penting. Usahakan untuk mempertahankan rutinitas makan yang sehat dengan makan teratur sepanjang hari. Konsumsi makanan yang mengandung tinggi protein sangat disarankan selama fase ini. Beristirahat. Tidurlah yang cukup setidaknya 7-8 jam setiap malam. Tidur yang cukup akan membantu meningkatkan keinginan untuk mengonsumsi makanan kaya karbohidrat dan gula secara moderat. Hal ini tentu dapat membantu Anda untuk meningkatkan berat badan dan menjaganya tetap sehat.

(mdk/ayi)