Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Niat Bayar Puasa Wajib dan Ketentuannya Sesuai Syariat Islam

Niat Bayar Puasa Wajib dan Ketentuannya Sesuai Syariat Islam Ilustrasi puasa. ©shutterstock.com/Tatiana Popova

Merdeka.com - Pada bulan Ramadan, seluruh umat muslim melaksanakan puasa sebagai ibadah wajib. Dengan begitu, seluruh umat muslim wajib menunaikan puasa di bulan Ramadhan selama 30 hari penuh. Namun terdapat pengecualian bagi kaum wanita karena masa haid atau menstruasi yang melarang setiap perempuan untuk melaksanakan ibadah, termasuk puasa.

Bagi umat muslim perempuan yang memiliki utang puasa, maka wajib baginya untuk mengganti puasa di kemudian hari. Mengganti puasa atau qadha puasa ini harus dipenuhi sebelum datang bulan Ramadan di tahun berikutnya. Tentu dalam pelaksanaan qadha puasa Ramadan ini memiliki aturan tertentu yang perlu diperhatikan.

Selain memperhatikan waktu pelaksanaan, Anda juga harus memahami apakah qadha puasa atau bayar puasa wajib harus dilakukan secara berurutan atau tidak, bagaimana hukumnya jika puasa tertunda hingga Ramadan berikutnya, bagaimana pula hukum bagi yang sengaja tidak membayar puasa.

Di samping itu, penting juga untuk membaca niat bayar puasa wajib setiap kali hendak mengganti puasa. Membaca niat bayar puasa wajib saat mengganti puasa menjadi salah satu syarat yang perlu dilakukan. Agar ibadah dapat ditunaikan dengan sah dan baik sesuai syariat Islam.

Dilansir dari NU Online, berikut kami merangkum bacaan niat bayar puasa wajib dan beberapa aturannya yang perlu Anda perhatikan.

Niat Bayar Puasa Wajib

ilustrasi puasa

©Shutterstock

Niat bayar puasa wajib, perlu dilakukan di malam hari sebelum berpuasa, menurut mahzab Syafi’i. Anjuran melakukan niat puasa untuk mengganti puasa Ramdhan di malam hari ini berdasar pada Hadist Rasulullah SAW. “Siapa yang tidak memalamkan niat sebelum fajar, maka tiada puasa baginya.’ Karenanya, tidak ada jalan lain kecuali berniat puasa setiap hari berdasar pada redaksi zahir hadits.”

Dengan begitu, bagi wanita yang ingin mengganti puasa Ramadhan karena haid atau masa nifas, juga umat muslim lainnya yang tidak bisa berpuasa sebulan penuh pada tahun lalu, perlu melakukan niat pada malam hari sebelum berpuasa. Berikut bacaan niat bayar puasa wajib yang perlu diketahui :

Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.

Artinya, “Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.”

Ketentuan Bayar Puasa Wajib Perlu Diketahui

Apakah Harus Dilakukan Secara Berurutan?

Setelah mengetahui niat bayar puasa wajib, terdapat beberapa aturan yang perlu diperhatikan dalam melakukan qadha puasa Ramadhan. Salah satunya, sering dipertanyakan apakah mengganti puasa Ramadhan harus dilakukan secara berurutan. Secara umum telah dijelaskan pada QS. Al Baqarah ayat 184, bahwa qadha puasa Ramadhan wajib dilaksanakan sebanyak hari yang ditinggalkan.

Sementara aturan mengenai wajib tidaknya qadha puasa yang dilakukan secara berurutan, terdapat dua pendapat yang berbeda. Pertama, sebagian ulama menyatakan bahwa hari puasa yang ditinggalkan secara berurutan, maka wajib diganti secara berurutan pula. Sedangkan pendapat kedua, menyatakan bahwa qadha puasa tidak harus dilakukan secara berurutan, karena tidak terdapat satu dalil yang menyatakan secara pasti tentang hal tersebut.

Jika berdasarkan QS Al Baqarah ayat 184, dipahami bahwa qadha puasa harus diganti sesuai jumlah hari yang ditinggalkan saja, dan tidak ada penjelasan lain selain itu. Namun terdapat penjelasan Rasulullah yang bisa menjadi pedoman, yaitu sebagai berikut.

"Qadha' (puasa) Ramadhan itu, jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya terpisah. Dan jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya berurutan. " (HR. Daruquthni, dari Ibnu 'Umar)

Bagaimana jika Qadha Puasa Tertunda hingga Ramadhan Berikutnya?

Setelah mengetahui niat bayar puasa wajib, berikutnya tentu sering muncul pertanyaan bagaimana jika qadha puasa harus tertunda hingga Ramadhan berikutnya. Seperti ketika orang sakit pada beberapa hari sebelum ibadah puasa Ramadhan yang akan dilakukan, sehingga belum sempat mengganti puasa tahun lalu. Atau alasan lainnya juga bisa menyebabkan qadha puasa seseorang tertunda, seperti bersikap apatis, gegabah, atau sengaja melakukannya.

Dalam hal ini, puasa yang ditangguhkan atau ditunda sampai tiba Ramadhan berikutnya, dan dilakukan tanpa alasan yang sah seperti apatis atau gegabah, maka hukumnya haram atau berdosa. Sedangkan jika penangguhan tersebut diakibatkan lantaran udzur yang menghalanginya seperti sakit, maka tidak berdosa.

Sedangkan kewajiban fidyah karena penangguhan qadha puasa, terdapat dua pendapat yang berbeda. Pendapat pertama menyebutkan bahwa penundaan qadha puasa hingga tiba bulan Ramadhan berikutnya tidak diwajibkan pembayaran fidyah, baik karena alasan udzhur atau tidak.

Sedangkan pendapat lain, menyebutkan bahwa penundaan qadha puasa hingga tiba bulan Ramadhan berikutnya terdapat rincian hukum secara khusus. Jika penangguhan tersebut karena udzur, maka tidak menjadi sebab diwajibkannya fidyah. Sedangkan jika penangguhan tersebut tanpa udzur, maka menjadi sebab diwajibkannya fidyah.

Ketentuan Bayar Puasa Wajib Perlu DIperhatikan

ilustrasi puasa

©Shutterstock.com

Bagaimana Jika Jumlah Hari yang Ditinggalkan Tidak Diketahui?

Setelah mengetahui niat bayar puasa wajib, ada aturan lain yang perlu diperhatikan, yaitu ketika jumlah hari puasa yang ditinggalkan tidak diketahui. Dalam kondisi ini, disarankan untuk menentukan hari yang paling maksimal. Kelebihan qadha puasa yang dilakukan dinilai lebih baik daripada kurang. Kelebihan qadha puasa ini bisa menjadi ibadah sunnah tersendiri yang bisa menambah amalan pahala. Ini bisa menjadi solusi terbaik ketika Anda lupa atau tidak mengetahui jumlah puasa yang ditinggalkan pada tahun sebelumnya.

Jenis Puasa yang Harus Segera Diganti

Setelah mengetahui niat bayar puasa wajib dan beberapa ketentuannya, terakhir yang tidak kalah penting untuk diperhatikan adalah jenis puasa wajib manakah yang harus segera diganti dan mana yang boleh ditunda. Dalam hal ini, terdapat dua penjelasan. Jenis puasa wajib yang harus segera diganti atau dilakukan qadha adalah puasa wajib yang sengaja diabaikan atau tanpa udzur. Misalnya ketika Anda dengan sengaja lalai dan meninggalkan puasa wajib tanpa alasan yang sah, maka hukumnya haram untuk ditunda-tunda. Artinya, puasa tersebut harus segera diganti dan tidak boleh ditunda.

Sedangkan jenis puasa wajib yang boleh ditunda, yaitu puasa Ramadan yang terpaksa ditinggalkan karena udzur atau alasan yang sah, seperti sakit atau sedang dalam perjalanan. Maka jenis puasa ini boleh ditunda selagi belum datang Ramadan berikutnya. Namun dalam hal ini, jika dikerjakan lebih cepat maka lebih baik, walaupun tidak ada kewajiban.

(mdk/ayi)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Niat Puasa Rajab sekaligus Ganti Puasa Ramadhan, Begini Penjelasannya

Niat Puasa Rajab sekaligus Ganti Puasa Ramadhan, Begini Penjelasannya

Bolehkah niat Puasa Rajab sekaligus ganti puasa Ramadhan?

Baca Selengkapnya
Niat Bayar Utang Puasa Ramadhan beserta Hukum dan Tata Caranya

Niat Bayar Utang Puasa Ramadhan beserta Hukum dan Tata Caranya

Niat bayar utang puasa Ramadhan, atau dikenal dengan puasa qadha, dibaca saat akan mengganti puasa yang tertinggal di waktu selain bulan Ramadhan.

Baca Selengkapnya
Niat Puasa Qadha di Bulan Syawal, Perlu Diketahui

Niat Puasa Qadha di Bulan Syawal, Perlu Diketahui

Selain hukum pelaksanaannya, Anda juga perlu memahami bacaan niat puasa qadha di bulan Syawal dengan baik dan benar

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Rukun Puasa dan Syarat Sah Pelaksanaannya, Umat Islam Wajib Tahu

Rukun Puasa dan Syarat Sah Pelaksanaannya, Umat Islam Wajib Tahu

Rukun puasa mencakup serangkaian aturan dan tata cara yang harus diikuti secara sungguh-sungguh dan ikhlas.

Baca Selengkapnya
8 Perkara yang Dapat Membatalkan Puasa, Umat Muslim Wajib Tahu

8 Perkara yang Dapat Membatalkan Puasa, Umat Muslim Wajib Tahu

Ramadan baru saja tiba, sambut bulan suci ini dengan belajar seputar hal-hal pembatal puasa.

Baca Selengkapnya
Wajib Tahu! Ini 3 Cara Buang Hajat yang Bikin Puasa Batal

Wajib Tahu! Ini 3 Cara Buang Hajat yang Bikin Puasa Batal

Ketahui cara buang hajat yang bikin puasa batal berikut ini.

Baca Selengkapnya
Niat Puasa Ganti bulan Ramadhan, Pahami Dasar Hukum dan Ketentuannya!

Niat Puasa Ganti bulan Ramadhan, Pahami Dasar Hukum dan Ketentuannya!

Mengganti puasa Ramadhan ini juga bisa disebut dengan puasa Qadha. Layaknya puasa lainnya, ada niatan puasa ganti Ramadhan yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya
7 Keutamaan Puasa Syaban, Umat Muslim Wajib Tahu

7 Keutamaan Puasa Syaban, Umat Muslim Wajib Tahu

Salah satu keutamaan puasa di bulan Syaban adalah terkait dengan persiapan menyambut bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya
Niat Sholat Sunnah Qabliyah, Tata Cara, dan Keutamaannya yang Penting Diketahui

Niat Sholat Sunnah Qabliyah, Tata Cara, dan Keutamaannya yang Penting Diketahui

Dilaksanakan sebelum sholat wajib, ketahui hal-hal dasar tentang sholat sunnah qabliyah ini.

Baca Selengkapnya