Mengenal Tongue Tie dan Gejalanya, Kondisi Terbatasnya Gerakan Lidah pada Bayi
Merdeka.com - Tongue tie atau ankyloglossia adalah kondisi bawaan lahir pada bayi di mana bagian pengikat lidah, pita jaringan yang menghubungkan antara pangkal lidah dengan bagian bawah mulut berukuran sangat pendek. Ini termasuk gangguan yang perlu diwaspadai, karena sering kali berpengaruh pada proses menyusui.
Tidak hanya menyebabkan bayi kesulitan menyusu, kondisi tongue tie juga dapat menimbulkan beberapa risiko lain. Seperti kesulitan saat makan dan menelan, kesulitan berbicara, hingga aktivitas yang menggunakan mulut dan lidah lainnya, seperti makan es krim atau meniup alat musik.
Sebagian bayi yang lahir dengan kondisi ini mungkin tidak mendapatkan masalah yang berarti. Namun beberapa kasus bayi dengan tongue tie membutuhkan prosedur bedah untuk mengoreksi struktur bagian lidah agar dapat berfungsi dengan baik. Dengan begitu, penting bagi setiap orang tua untuk mewaspadai kondisi ini.
Dalam hal ini, Anda perlu memperhatikan beberapa gejala atau tanda sering terjadi ketika anak lahir dengan kondisi tongue tie. Selain itu, Anda juga perlu memahami faktor apa yang menyebabkan kondisi ini hingga risiko komplikasi apa saja yang bisa terjadi jika tidak ditangani.
Dilansir dari Mayoclinic, berikut kami merangkum berbagai penjelasan mengenai tongue tie pada bayi yang perlu Anda perhatikan.
Pengertian dan Gejala Tongue Tie
Tongue tie adalah suatu kondisi bawaan dari lahir, di mana pita jaringan yang menghubungkan pangkal lidah dengan dasar mulut pada bayi berukuran pendek. Pada kondisi normal, pita jaringan ini memiliki ukuran yang lebih panjang sehingga memungkinkan lidah bergerak dengan lebih leluasa.
Sementara bayi yang memiliki tongue tie biasanya gerakan lidah akan lebih terbatas. Kondisi ini umumnya mempengaruhi proses menyusui pada bayi, di mana bayi tidak dapat mengisap air susu dengan sempurna. Akibatnya, bayi sering kali rewel karena lapar, namun saat disusui bayi tidak mampu menyusu dengan baik.
Lebih lanjut, bayi tidak menerima cukup nutrisi untuk asupan tubuhnya sehingga ini bisa berpengaruh pada berat badan yang sulit bertambah dan berkembang. Karena termasuk kondisi yang cukup banyak terjadi, maka penting bagi setiap orang tua untuk mewaspadai risiko tongue tie.
Hal yang harus dilakukan adalah dengan peka terhadap tanda-tanda yang mengindikasikan tongue tie. Berikut beberapa gejala tongue tie pada bayi yang perlu Anda perhatikan:
Kesulitan mengangkat lidah ke gigi atas atau menggerakkan lidah dari sisi ke sisi Kesulitan menjulurkan lidah melewati gigi depan bawah Lidah yang tampak berlekuk atau berbentuk hati saat dijulurkanPenyebab dan Faktor Risiko
Penyebab kondisi tongue tie pada bayi tidak lain adalah pengikat atau bagian frenulum lingual tetap menempel di bagian bawah lidah. Pada kondisi umum, biasanya bagian frenulum lingual terpisah sebelum lahir, sehingga ini memungkinkan lidah bergerak dengan bebas dan leluasa.
Hingga kini, masih belum diketahui secara pasti hal apa yang menyebabkan terjadinya kondisi ini. Meskipun dalam beberapa kasus, kondisi tongue tie ini sering dikaitkan dengan faktor genetik atau keturunan. Dengan begitu, bayi yang lahir dari orang tua dengan kondisi tongue tie, memiliki risiko yang lebih besar mengalami kondisi yang sama.
Selain itu, dikatakan bahwa kondisi ini lebih sering terjadi pada anak laki-laki daripada anak perempuan. Meskipun begitu, kondisi ini dapat mengancam siapa saja, sehingga setiap orang tua perlu mewaspadai kondisi ini.
Lalu kapan Anda harus membawa ke dokter setelah melihat beberapa tanda yang mengindikasikan tongue tie. Berikut beberapa kondisinya:
Bayi mengalami tanda-tanda tonguetie yang menimbulkan masalah, seperti kesulitan menyusu. Anak sulit mengucapkan beberapa kata dengan jelas. Anak mengeluhkan masalah lidah yang mengganggu makan, berbicara, atau mencapai gigi belakang.Komplikasi
Setelah mengetahui penyebab dan faktor risiko, terakhir akan dijelaskan risiko komplikasi yang dapat terjadi saat anak memiliki kondisi tongue tie. Seperti disebutkan sebelumnya, kondisi lidah yang terbatas dan tidak bisa bergerak bebas secara umum akan membuat anak kesulitan menyusu, makan, menelan, dan berbicara. Berikut penjelasan lengkapnya.
Kesulitan menyusu. Anak yang mengalami tongue tie akan kesulitan mengisap dan menelan air susu saat menyusu. Ini tidak lain karena lidah di dalam mulut tidak pada posisi yang benar, sehingga mungkin bayi mengunyah puting alih-alih mengisap. Pada akhirnya, anak akan kekurangan nutrisi yang berpengaruh pda pertumbuhan berat badannya. Sedangkan pada ibu, kondisi anak tongue tie menyebabkan puting nyeri karena sering dikunyah dan ASI tidak dapat mengalir dengan baik.
Kesulitan berbicara. Bayi yang memiliki kondisi tongue tie, saat lebih besar akan kesulitan dalam mengucapkan beberapa kata, termasuk kata yang memiliki bunyi suara dengan lidah aktif, seperti "t", "d", "z", "s", "th", "r", dan "l". Jika tidak ditangani dengan baik, gangguan ini dapat membuat anak sulit berbicara dengan jelas.
Kebersihan mulut yang buruk. Kondisi tongue tie juga sering menyebabkan kebersihan mulut yang buruk. Karena lidah yang tidak dapat bergerak bebas, maka ini mempersulit anak dalam membersihkan sisa makanan dari gigi. Lebih lanjut, kebersihan mulut yang buruk dapat mengakibatkan beberapa masalah kesehatan seperti kerusakan gigi, radang gusi, hingga bau mulut.
Kesulitan aktivitas mulut lainnya. Kondisi tongue tie juga dapat mengganggu aktivitas mulut lainnya, terutama aktivitas yang melibatkan gerakan lidah aktif. Seperti menjilat es krim, mengonsumsi minuman dari sedotan, berciuman, hingga memainkan alat musik tiup.
(mdk/ayi)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gejala Bayi Tersedak dan Cara Menanganinya, Wajib Tahu
Mengenali gejala tersedak pada bayi sangat penting untuk memberikan tindakan cepat dan tepat guna.
Baca Selengkapnya6 Penyebab Bayi Menangis yang Perlu Dikenali Orangtua, Ketahui Cara Membedakannya
Tangisan yang dikeluarkan oleh bayi memiliki berbagai tanda yang berbeda. Kenali enam penyebab tangisan dari bayi yang biasanya ditunjukkan.
Baca SelengkapnyaMengenal Gejala Selesma pada Anak, Begini Cara Mencegahnya
Gejala selesma pada anak biasanya meliputi bersin, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, hingga demam ringan. Namun kondisi ini bisa membaik dengan sendirinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kenali 4 Hal yang Harus Diperhatikan Orangtua saat Anak Sakit
Pada saat anak sedang sakit, orangtua biasanya akan mengalami sejumlah kebingungan. Penting bagi orangtua untuk memerhatikan sejumlah hal.
Baca SelengkapnyaBayi Nangis Tak Henti-Henti? Bisa Jadi Mengalami Kolik
Kolik adalah kondisi ketika bayi yang sehat menangis dan disertai dengan rewel yang cukup intens dan berkepanjangan tanpa alasan yang jelas.
Baca Selengkapnya5 Cara Mengatasi Biang Keringat pada Bayi, Orang Tua Wajib Tahu
Biang keringat pada bayi adalah kondisi di mana kelenjar keringat mengalami penyumbatan atau iritasi.
Baca SelengkapnyaTak Perlu Terlalu Lama, Menyusui Bayi Cukup Dilakukan 15-30 Menit Saja
Pemberian ASI merupakan hal penting pada bayi. Dalam pemberiannya, dokter anak menyebut cukup dilakukan selama 15-30 menit.
Baca SelengkapnyaBayi Alami Tersedak saat Disusui, Begini Cara Aman Mengatasinya
Tersedak merupakan kondisi yang rentan dialami oleh bayi pada saat disusui.,
Baca SelengkapnyaApakah Anak Bayi Kita Tidur Terlalu Lama? Ini Cara Mengetahuinya
Bayi yang baru lahir cenderung tidur dalam waktu yang cukup lama.
Baca Selengkapnya