Mengenal Tes Mental dan Kegunaannya, Perlu Diketahui
Merdeka.com - Seperti diketahui, kesehatan mental menjadi topik yang kian banyak dibahas dalam beberapa waktu terakhir ini. Tentu ini menjadi suatu hal yang baik, bahwa saat ini semakin banyak masyarakat yang mulai menyadari pentingnya kesehatan mental. Bahwa kesehatan mental juga menjadi salah satu faktor pengaruh kondisi kesehatan holistik atau secara menyeluruh.
Kini, semakin banyak masyarakat yang sering membahas berbagai macam kondisi mental. Mulai dari kondisi mental yang berupa kecemasan, depresi, stres, dan berbagai gangguan mental lainnya. Banyak pula sebagian dari masyarakat yang membicarakan kondisi mentalnya dan upayanya untuk berjuang mendapatkan kesehatan mental yang seimbang.
Tak jarang pula, beberapa orang di media sosial memberikan kesadaran bagi masyarakat untuk tidak malu melakukan tes mental jika kondisi yang dialami sedang tidak sehat atau tidak baik-baik saja. Sebab, tes mental masih dianggap sebagai suatu hal yang memalukan bagi sebagian masyarakat dan sulit diterima.
Selain itu juga banyak kampanye-kampanye yang mendorong masyarakat untuk tidak mendiagnosa diri sendiri hanya dengan membaca artikel atau berbagai informasi yang berkaitan dengan kesehatan mental. Sehingga tes mental merupakan satu-satunya cara yang bisa dilakukan oleh para profesional untuk membantu seseorang yang sedang mencari tahu kondisi kesehatan mentalnya.
Dengan begitu, penting untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan tes mental, untuk apa dilakukan tes mental, dan seperti apa prosesnya. Dilansir dari Healthline, berikut kami merangkum berbagai informasi mengenai tes mental yang perlu disimak.
Mengenal Tes Mental
©Shutterstock/Blaj Gabriel
Hal yang perlu dipahami pertama adalah apa yang dimaksud dengan tes mental. Tes mental merupakan suatu pengujian yang dilakukan untuk menguji fungsi kognitif seseorang. Dalam hal ini, tes mental dilakukan dengan memeriksa penampilan, orientasi, rentang perhatian, memori, keterampilan bahasa, dan keterampilan penilaian pasien.
Pengujian status mental juga dapat disebut sebagai pemeriksaan status mental atau pengujian neurokognitif. Tes mental ini dapat diberikan oleh sejumlah penyedia layanan kesehatan. Namun, seorang psikolog adalah pihak yang berkompeten untuk melakukan pengujian yang lebih kompleks ketika ada pertanyaan tentang gangguan neurokognitif tertentu.
Kegunaan Tes Mental
Setelah mengetahui pengertian tes mental secara umum, Anda juga perlu mengetahui bahwa terdapat beberapa kegunaan dari dilakukannya tes mental. Tes status mental dapat dilakukan untuk membantu mendiagnosis penyakit mental atau kondisi yang mempengaruhi otak. Tes mental tersebut membantu mendiagosis beberapa kondisi seperti:
penyakit alzheimer gangguan pemusatan perhatian (ADD) gangguan bipolar demensia trauma kepala gangguan kepribadian cacat intelektual gangguan neurokognitif skizofrenia stroke serangan iskemia transien (TIA): kadang-kadang disebut sebagai "stroke mini" yang berlangsung kurang dari 24 jamProses Tes Mental
Setelah mengetahui kondisi umum dan kegunaannya, berikutnya yang tidak kalah penting adalah terdapat beberapa tahapan dalam proses pengujian tes mental. Jenis utama dari tes status mental yang digunakan adalah mini-mental state Examination (MMSE), juga dikenal sebagai Folstein Mini Mental State Exam.
Dalam tes ini, penguji akan mengamati penampilan, orientasi, rentang perhatian, memori, keterampilan bahasa, dan keterampilan penilaian Anda. Berikut adalah beberapa penjelasan mengenai tahapan yang dilakukan dalam tes mental yang perlu diketahui.
Penampilan
©©2012 Shutterstock/Phase4Photography
Pada tahap pertama tes mental, pemeriksa akan penampilan Anda seperti mencari fitur fisik yang terkait dengan kondisi tertentu, misalnya mata berbentuk almond yang terkait dengan sindrom Down. Pemeriksa juga akan melihat apakah Anda rapi. Mereka akan melihat apakah Anda berpakaian sesuai dengan situasi dan cuaca.
Pemeriksa akan mencari petunjuk untuk melihat seberapa nyaman Anda dalam situasi sosial. Mereka akan mengamati bahasa tubuh, mengamati gerakan yang merupakan karakteristik dari kondisi tertentu, seperti gerakan berlebihan atau kontraksi otot. Selain itu, mereka juga mengamati bagaimana Anda melakukan kontak mata, misalnya mereka akan memperhatikan apakah Anda menatap tajam atau menghindari kontak mata sama sekali.
Orientasi
Dalam hal ini, pemeriksa akan mengamati orientasi Anda terhadap waktu, tempat, dan orang akan diuji. Orientasi abnormal mungkin menunjukkan penggunaan alkohol, penggunaan obat-obatan tertentu, trauma kepala, kekurangan nutrisi, atau gangguan neurokognitif.
Untuk menguji orientasi, penguji akan mengajukan pertanyaan kepada Anda. Mereka mungkin menanyakan nama dan usia Anda, pekerjaan, serta tempat tinggal. Anda mungkin juga ditanya di mana Anda berada, tanggal berapa hari ini, dan apa musim saat ini.
Rentang perhatian
Pada tahap rentang perhatian, pemeriksa menentukan apakah Anda mampu menyelesaikan pikiran, mampu memecahkan masalah, dan apakah Anda mudah terganggu. Rentang perhatian yang tidak normal dapat menunjukkan gangguan defisit perhatian (ADD), serta berbagai kesulitan lainnya.
Pemeriksa mungkin meminta Anda untuk menghitung mundur dari angka tertentu atau mengeja kata pendek baik maju maupun mundur. Anda mungkin juga diminta untuk mengikuti instruksi lisan.
Memori
©2018 Merdeka.com/Pixabay
Memori juga termasuk salah satu hal yang diamati dalam tes mental. Hilangnya ingatan baru-baru ini biasanya menunjukkan masalah medis, sedangkan kehilangan ingatan jangka panjang dapat mengindikasikan masalah lain. Pemeriksa akan bertanya tentang peristiwa terkini seperti siapa presidennya. Mereka mungkin juga bertanya tentang peristiwa terbaru dalam hidup seperti perjalanan baru-baru ini.
Untuk menguji ingatan, pemeriksa akan mengucapkan tiga kata kepada Anda. Anda akan diminta untuk mengulangi kata-kata ini setelah beberapa menit. Pemeriksa Anda juga akan menguji memori jangka panjang Anda dengan mengajukan pertanyaan tentang masa kecil dan sekolah.
Bahasa
Tahap dalam proses tes mental selanjutnya yaitu bahasa. Tahap ini dilakukan untuk melihat bagaimana Anda menggunakan bahasa. Misalnya, apakah Anda menggunakan kata dengan tepat, menamai objek dengan benar, mengalami kesulitan "menemukan kata" atau kesulitan lain dengan penggunaan bahasa yang umum. Jika orang yang diuji tidak pernah bisa membaca atau menulis, penting untuk memberi tahu pemeriksa. Hasil bahasa yang tidak normal dapat menunjukkan berbagai masalah kesehatan mental.
Untuk pengujian bahasa, Anda mungkin diminta untuk menulis kalimat lengkap atau mengikuti arahan tertulis. Pemeriksa Anda juga akan meminta Anda untuk menyebutkan barang-barang umum tertentu di ruangan itu, seperti pena atau meja. Mereka mungkin juga meminta Anda untuk menyebutkan kata sebanyak mungkin yang dimulai dengan huruf tertentu atau sesuai dengan kategori tertentu, seperti jenis makanan atau jenis hewan.
Pertimbangan
Tahap terakhir dalam proses tes mental adalah pertimbangan. Penguji akan menilai kemampuan untuk memecahkan masalah dan kemampuan dalam membuat keputusan. Hasil penilaian yang abnormal biasanya dapat menunjukkan skizofrenia, cacat intelektual, atau gangguan neurokognitif.
Anda mungkin diminta untuk menggambar jam yang menunjukkan waktu tertentu. Ditanya apa yang akan Anda lakukan dalam beberapa situasi berbeda yang mungkin ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, Anda mungkin ditanya apa yang akan dilakukan jika Anda berada di toko dan ingin mendapatkan sesuatu, atau apa yang akan Anda lakukan jika menemukan dompet seseorang di tanah.
(mdk/ayi)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bagaimana Cara Mengenali Apakah Kondisi Kesehatan Mental Kita Sedang Tidak Baik
Mengenali apakah kondisi mental kita tidak sedang baik bisa menjadi cara untuk mencegah masalah menjadi lebih parah.
Baca SelengkapnyaMental Health adalah Kesehatan Mental, Ketahui Ciri dan Cara Mengelolanya
Mental health adalah hal penting yang perlu diperhatikan selain kesehatan fisik.
Baca Selengkapnya7 Tanda Kelelahan Mental dan 6 Penyebab yang Sering Terabaikan
Tidak hanya tubuh, mental kita juga bisa merasa lelah dan hal ini bisa disebabkan oleh sejumlah hal.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ditanya Begini Jawabnya Begitu, Kenali Penyebab Seseorang Melantur saat Berbicara
Melantur saat berbicara bisa disebabkan oleh kondisi bernama psikosis yang merupakan keadaan mental yang kompleks.
Baca Selengkapnya10 Manfaat Kesehatan yang Bisa Diperoleh dari Kebiasaan Membaca Fiksi
Terdapat banyak manfaat terhadap keseahtan mental yang bisa kita peroleh dari membaca karya fiksi.
Baca SelengkapnyaManfaat Luar Biasa Dibalik Pelukan Hangat dengan Orang Terkasih, Salah Satunya Redakan Stres
Pelukan tidak hanya mengurangi rasa sakit dan kecemasan, tetapi juga dapat mengurangi tingkat depresi dan perilaku agresif pada seseorang.
Baca SelengkapnyaFakta Menarik Marshanda, Bercita-Cita Jadi Psikolog dan Kini Pejuang Kesehatan Mental
Saat ini, Marshanda terlihat sangat gembira karena dia semakin merasa damai dengan keadaannya.
Baca SelengkapnyaPenyebab Penuaan Dini yang Jarang Kita Sadari, Ketahui Cara Mencegahnya
Penuaan dini adalah proses perubahan fisik dan mental yang terjadi seiring dengan bertambahnya usia.
Baca SelengkapnyaPsikologi Manusia Menurut Para Ahli, Berikut Penjelasannya
Setiap manusia dilahirkan dengan berbagai jenis kepribadian dan kondisi psikologi yang berbeda-beda.
Baca Selengkapnya